Kangen story ini ga? Kalo ga kangen aku bacok, hehehe🙆
▶ Happy Reading!
***
Somi masih enggan untuk bertatap muka dengan keluarganya, apalagi Ayahnya, ia lebih memilih mengurung dirinya dikamar. Padahal Ayahnya telah pulang dari rumah sakit, Somi ingin sekali memeluk Ayahnya, tapi ia sadar bahwa itu bisa saja membuat Ayahnya masuk ke rumah sakit lagi.
Ia lebih memilih menatap keluar jendela dengan tatapan sendu, matanya kini pindah menatap perutnya yang sedang terisi sebuah janin.
Somi menghela napas, bagaimana kedepannya nanti, apa dia bisa menggapai cita-citanya.
Keinginan Ayah Somi, yaitu anak perempuan satu-satunya ini menjadi seorang Pramugari, namun semua keinginan itu harus dikubur, karena tidak mungkin lagi Somi menyanggupi keinginan Ayahnya.
"Somi?"
Somi menoleh ke arah pintu kamarnya, "Iya?"
"Ini kak Chanyeol, sama kak Jihoon. Bisa dibuka pintunya?"
Somi beranjak dari kasurnya, ia membuka pintu kamarnya yang ia telah kunci sedari tadi,
Ceklek.
Kini mata Somi bertemu dengan kedua kakak lelakinya, yaitu Chanyeol Gintara Kusuma dan Jihoon Keandra Kusuma. Kedua lelaki ini menatap adiknya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kamu enggak ketemu Papa?" tanya Chanyeol.
Somi menatap ragu, "A-aku takut, kak."
Jihoon mengelus pucuk rambut Somi, "Gausah takut, kakak ada disini."
Air mata Somi jatuh lagi, entah keberapa kali hari ini ia menangis, "Ma-maafin aku, kak."
Chanyeol menatap adiknya dengan air mata yang tertahan di pelupuk matanya, "Udah, lebih baik kamu ketemu Papa."
"Tapi...aku takut, kak, hikss..."
Chanyeol mengepalkan tangannya menahan air matanya agar tidak jatuh, ia tidak sanggup melihat adiknya seperti ini, adiknya yang selalu ia anggap anak kecil, yang selalu terlihat ceria, yang terlihat polos dan manja. Kini berubah 180 derajat, terkadang bagi Chanyeol ini bagaikan mimpi buruk yang menimpanya.
"Jangan takut, kamu dengar kan kata Jihoon? Kita selalu ada kok."
Tangisan Somi semakin pecah, "Maafin Somi, kak, maaf, Somi minta maaf, Somi ga pantes jadi adik kalian, Somi bodoh, hikss..."
Jihoon langsung memeluk adiknya, "Udah, Som, kamu jangan nangis, sesak rasanya lihat kamu nangis didepan kakak."
Lutut Somi rasanya sangat lemah, kini ia terduduk dilantai, dan Jihoon masih setia memeluk adiknya.
Chanyeol tersenyum miris melihat keadaan ini, sungguh ini benar-benar sakit.
[BABY AND YOUNG MOM]
Sekian lama membujuk Somi, akhirnya ia mau bertatap muka dengan ayahnya, Leeteuk Hendrawan Kusuma.
"Papa ga minta apapun dari kamu, yang Papa minta lihat kamu mengejar cita-cita, dan menjadi orang sukses."
Somi terdiam, dengan wajah yang menunduk dan mengapalkan tangannya.
Leeteuk menghela napas, "Tapi kenapa kamu ngecewain Papa dengan cara begini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby and Young mom ● GuanSom [√]
Diversos[END] Hamil di usia 18 tahun? akan kah berjalan dengan baik, atau sebaliknya? Itu yang dirasakan Somi, ia bimbang dan resah, karena mengetahui dirinya sedang mengandung seorang janin. Lalu, bisakah masa depan diubah menjadi kebahagiaan, atau kesura...