satu

11.3K 811 21
                                    

"Sharda sayang.. Kau benar-benar tidak keberatan kan dengan ini?"
Bisik mama untuk yang kesekian kalinya yang tentu saja tidak terdengar oleh papa.

Sharda menepuk punggung tangan mama, tersenyum dan mengangguk.
"Apapun itu, asalkan papa dan mama bahagia maka akan Sharda lakukan.
Lagipula kalian berniat menjodohkan ku, bukan menjualku"
Bisik Sharda tak kalah pelannya.

Mama menatap Sharda yang tak mau menunjukan matanya yang basah pada mama.
Sharda membuat pandangan ke arah jendela mobil, melihat gedung dan lampu yang berkedip saat mereka melewatinya.

Sharda tidak menangis ketika papa bilang usahanya bangkrut dan jika dia tidak membayar maka dia akan dijebloskan ke penjara atau semua aset mereka akan disita hingga tempat tinggalpun mereka tidak punya
Tapi dia menangis membayangkan papa hidup dipenjara atau mereka tinggal dikolong jembatan.
Papa sakit dan mama adalah wanita yang dari kecil sudah jadi nona, mama tidak tahu caranya mencuci gelas tanpa memecahkannya.

Sharda akan melakukan apapun demi kedua orangtuanya yang baik dan penyayang ini.
Papanya tertipu karena terlalu baik, padahal dia orang hebat.
Mamanya adalah orang yang paling mudah tersentuh hatinya dan selalu memberi lebih pada orang yang tidak sepantasnya mendapatkan hal tersebut.
Jadi bisa diBayangkan apa yang akan terjadi pada mereka jika tinggal di jalanan.

Syukurlah ada paman Sayed yang mau melakukan Merger karena sebenarnya yang dia butuhkan hanya nama papa.
Tapi entah bagaimana jadinya tiba-tiba saja paman Sayed dan istrinya meminta pada orangtua Sharda untuk menikahkannya dengan putra mereka yang bernama Nayef agar kerjasama mereka semakin erat dan kelak jika perusahaan mereka berhasil yang akan menikmati hasil adalah anak dan cucu mereka.
Tidak akan ada salah satu yang akan berkhianat.

Ketika hal tersebut disampaikan padanya, Sharda tidak sedih ataupun gembira.
Dia setuju saja karena hal ini dirasa benar olehnya.
Dia tidak punya kekasih, umurnya masuk dua puluh tahun, sudah bisa menikah.
dia memang tidak ingin melanjutkan kuliah, sampai harus keluar dari rumah dan berpisah dengan papa dan mama.
Papa melarangnya bekerja, tidak masalah karena Sharda tahu dia tidak punya kemampuan untuk itu.

Cita-citanya sederhana, dari dulu dia hanya ingin jadi ibu rumah tangga yang baik untuk suami dan anak-anaknya, sama seperti mama.
Melahirkan anak, merawat dan menjaga mereka bersama suami dalam hubungan yang Indah dan saling melengkapi, seperti orangtuanya.
Dia lebih suka masak, merawat rumah serta kebun bunga dibanding keluar bertemu orang-orang atau menghabiskan uang membeli barang tidak berguna.
sampai saat ini dia bahkan belum pernah tertarik pada pria manapun, terutama yang seumuran, yang dimatanya terlalu kekanak-kanakan.

ketika mendengar kalau Nayef lebih tua delapan tahun darinya dan sudah menjabat sebagai direktur utama di perusahaan Pak Sayed, Sharda sedikit tertarik, ingin melihat langsung sosok Nayef.

Nayef selalu sibuk, saat paman sayed dan bibi Rima datang berkunjung atau mereka merencanakan makan malam bersama, pria itu tidak pernah ikut serta. 
Sharda hanya melihat foto Nayef saja dan sudah membuatnya sedikit berdebar.
Nayef tampan, meski wajahnya diselimuti brewok tipis,
Matanya indah dengan rambut tebal.
Suara di telpon bukanlah patokan tapi suara Nayef lebih dari sekedar jantan dan cool.
Tapi Sharda yakin Nayef adalah orang yang baik sama seperti kedua orangtuanya.
Apalagi Nayef tidak keberatan dengan perjodohan mereka, padahal dia seorang pria dewasa.

Akhirnya setelah mantap, kedua orangtua mereka mengatur pertemuan antara dua keluarga yang dilakukan malam ini di hotel Waffi yang restoran nya terkenal dengan masakan yang sangat enak dan unik.
Kata paman Sayed ini merupakan restoran favorit Nayef.

Sharda dan orangtuanya sampai terlebih dahulu, mereka terpaksa menunggu keluarga Nayef yang katanya terjebak macet dan tak bisa datang tepat waktu.
Cacing dalam perut Sharda mulai protes karena sudah hampir dua jam mereka menunggu.
Sedangkan orangtua Sharda cemas, takut tiba-tiba keluar Sayed Ahtar membatalkan semua rencana.

YANG TERINDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang