Dimalam Yang menggntung sang rembulan.
menari bergoyang sekelompok awan.
Angin menderu kencang perlahan.
Membuat sentuhan pada pucuk dedaunan.
Kubuka jendela mata berbinkai melati.
Kujulurkan pandangan kekota mati.
Pintu pintu penduduk kota sudah terkunci.
Hatiku mengambang mengingat janji.
Janji untuk diri dari harapan seorang bidadari.
Sementara.....!!!!
Hidupku terawali dengan suatu yang tak pasti.
Mendaki meniti bahkan bersembunyi pun telah kulalui.
Tapi, waktu seolah tak memberi kesempatan untuk mengurai kembali
Malam ialah sahabat dalam kesendirian.
Kesendirian yang menghanguskan simponi perjalanan.
Berharap ujung malam yang tergantikan oleh pagi yang mempertemukan.
Tentang kerinduan antara insan meskipun sebatas angan.
Wahai rembulan Merah Jelaga.
Sampaikan senandung kerinduan bertajuk cinta.
Yang menusuk dada lewat senyum yang tersisa.
Hanya dengan ini hatiku bersurban kelana..