Chapter 9

56 9 9
                                    

"Kak Hali..."

"Hm? Ada apa,Ice?"

"Ajarkan aku pdkt dong"

Halilintar mengernyit heran,dirinya ingin saja berkata 'minta ajarkan Taufan saja sana' namun,Halilintar juga takut si Muson itu nanti malah mengajarkan yang tidak-tidak dengan adiknya yang bisa dibilang 'normal' juga diantara saudaranya yang lain

Yah,walau Ice itu pemalas,tapi dia tenang dalam menghadapi masalahnya,berfikir rasional dan melihat logikanya terlebih dahulu sebelum mengambil kesimpulan,bisa dibilang Ice lebih pintar dari Gempa,namun tidak sombong seperti Solar

Halilintar melihat arah pandangnya Ice,rupanya adiknya itu memandang Ana,gadis Tomboy yang sekelas dengan Taufan dan Kekasih barunya,walau tidak setomboi Auri--yang sekelas dengan Halilintar--dan gadis itu terlihat lebih ramah juga

"Kau suka sama dia,Ice?"tanya Halilintar memelankan suaranya,Ice mengangguk,Halilintar menepuk kepala sang adik pelan "Yasudah,Aku coba Bantuin deh"katanya "Makasih"Balas Ice

Kringggg

Bel masuk kembali berbunyi,Merekapun berpisah menuju kelas masing-masing,Halilintar sempat melihat Auri dan Alicia berbincang-bincang berdua "Oh Hey,Halilintar!"sapa Auri,Alicia tersentak

Halilintar duduk ditempatnya,Alicia merona malu-malu,dia ingat pengakuan cintanya Halilintar setiap kali pemuda bermata ruby itu duduk disebelahnya "Hey...Si Ana itu,sukanya apa?"tanyanya

"Eh?"

Auri dan Alicia menoleh kebingungan,Auri heran biasanya yang ditanyai Halilintar selalu perihal Alicia,dan Alicia sempat kecewa,Apa pemuda itu menyerah begitu saja tanpa mendengar jawabannya?

"Buat si Ice"kata Halilintar memperjelaskan maksudnya,dengan tiga kata dan nama Ice tersebutkan,Auri langsung menegakkan kupingnya,dan Alicia terlihat senang "Oh,Hali sangat baik ya"ucapnya terkikik kecil

Halilintar merona tipis,"Ana ya,hm...dia itu suka IPA"kata Alicia,"Oh Alicia,apa kau lupa? Dia juga suka Sur-"Auri berkata,namun kata-katanya terpotong oleh tatapan 'Nanti kita ketahuan,jangan bocor kan hal tersebut' dari Alicia

"Ah maksudku,dia juga suka melihat Surfing!"kata Auri,eh dia tidak bohong kok,memang Ana suka 'melihat' orang surfing,buktinya dia suka sekali melihat Auri melakukan beberapa teknik surfing waktu latihan

Alicia tersenyum,Halilintar sempat mengernyit "Oh! Ana juga suka sekali membuat Komik dan memecahkan kode"kata Alicia melanjutkan dengan nada sok cerianya

Dan rupanya Halilintar tidak memedulikan apa yang tadi ia herankan,pemuda beriris ruby itu mengetik cepat didalam ponselnya,sepertinya dia tengah mengirimkan pesan kepada sang adiknya yang penyuka ketenangan tersebut.

~Saint Girls~

"Cuk,Udah gak siapin bunganya?"tanya Solar berbisik-bisik lewat ponselnya "Endak modal banget lu,nyuruhin kakak sendiri beli bunga buat doi"protes Taufan

Solar ingin menjawab 'lah kan lo babu gue',tapi dia masih menghormati kakaknya yang beda satu tahun dengannya ini

"Iya deh,Kakak Taufan yang baik hati dan tidak sombong,tolongin adik lo ini dong! Nanti uangnya gue ganti dirumah deh!"kata Solar,Taufan menghela nafas "Iya deh"jawabnya

"Kenapa lo gak beli sendiri aja,Sol? Daripada ngestalk calon gebetan lo mulu"kata Blaze yang entah kenapa diseret sama Solar,untuk ngestalking Rhan sama-sama

Sekarang Rhan,Kiyo,Hatsu dan Melody tengah berbincang diCafe,bukan perbincangan yang menarik sih,hanya tentang sekolah dan kegiatan klub masing-masing

Kurang kerjaan banget kan si Solar ini?

Dimana harga dirimu,wahai Anak muda Boboiboy Solar? Biasanya dialah yang paling menjunjung tinggi harga dirinya yang setinggi langit itu,tapi hanya demi gadis sepertinya pemuda bergelar Detektif 'ilmuwan muda' itu membuang harga dirinya

"Kan kalo gak distalk aku gak bakal tau si Rhan itu sukanya apa"kata Solar meminum teh yang ia pesan,"terus,gue disini ngapain?"tanya Blaze sebal,pasalnya tadi ia harus membatalkan janji dengan Fang untuk latihan basket bersama

"Ya,nemenin gue lah"jawab Solar dengan watadosnya,Blaze sebenarnya senang bisa melihat Kiyo bersama ketiga gadis lainnya,tapi ego-nya lagi tinggi membuat pemuda itu tidak mau mengakuinya

Sementara itu,"eh-eh,jadi gimana? Kalian jadi pdkt-nya gak?"tanya Melody,tahulah dia-kan satu-satunya yang berhasil pdkt-nya,walau ada sedikit dorongan dari Taufan "Hmm,Gue tidak tahulah,mungkin"kata Hatsu tidak jelas

"Aku hanya pernah sekali saja"kata Kiyo

Sementara Rhan hanya menggeleng,"Mungkin,aku bakal nanyain Kak Taufan juga deh"katanya,Melody tersenyum "Atau tanyain Kak Vivi,kan dia paling berpengalaman"kata Melody

"Err...Guys,Kalian sadar gak sih?"tanya Hatsu tiba-tiba "Ya,aku sadar kok"kata Kiyo,lirikan mereka terarah kemeja yang agak jauh,rupanya mereka berhasil menemukan Solar dan Blaze

"Sapa gih"kata Hatsu menyikut Kiyo,Melody juga menyeringai usil pada Rhan "Ih apaan sih?"tanya Rhan "Katanya mau pdkt,gimana sih"kata Melody

"Malulah!"kata Kiyo,Hatsu menyengir "Cuk!"sahutnya menyapa,Solar agak gelagapan karna ia ketahuan,tapi Blaze membalas sahutan "Hoi!"

"Hatsu?!"

Hatsu mengambil duduk sebelah Melody (ituloh Sofa yang panjang gitu tempat duduknya),memberikan kursi untuk Blaze berpindah kesebelah Kiyo,dan Solar duduk disebelah kakak kembarnya itu,tepat didepan Rhan

"...Hai"sapa Solar suaranya agak pelan,dan inginnya sih ia terdengar dengan nada normalnya,Rhan tersenyum malu-malu "Eh,Uhm...Hai"balasnya

Melody dan Hatsu memandang satu sama lain "Kita jadi nyamuk nih"kata Melody "Tinggalin yok,orang pacaran"Hatsu menyetujui ucapannya,mereka berdiri "Eh-eh?!"Rhan dan Kiyo agak panik

"Selamat PDKT~"

Lalu kedua orang itu pergi dari sana,Rhan dan Kiyo terbengong,sekarang mereka ngapain coba?

"Jadi...Kalian tadi,habis ngapain?"tanya Blaze berusaha mencairkan suasana hening mereka,membuat ketiga orang lainnya tersentak kecil "eh? Um,Kita tadi habis klub kemari"jawab Kiyo

"Eh,Sol pindah dong,Sempit"kata Blaze,Solar menghela nafas "Iyadeh"jawabnya lalu pindah ke sebelah Rhan,gadis itu tambah malu sekarang "Uhm,Kalian sendiri tumben-Tumbennya disini"katanya

"Eh? Kami? Ah,emmm"Blaze mencoba mendapatkan jawaban,pasalnya ia hanya ikutan dengan Solar "Aku tadi habis mengajari Blaze pelajaran Kimianya"jawab Solar berbohong

Ya enggak juga sih,Blaze memang lemah dalam pelajaran Kimia dan biasanya Solar yang mengajari

"Hebat!"sahut Rhan,membuat Blaze langsung cemberut,harga dirinya jatuh guys,dijatuhkan adik sendiri "Dasar adik durhaka"umpatnya.

~Saint Girls~

Ana sedang membaca salah satu komiknya,sepulang sekolah tadi gamenya disita dengan Alicia,karna dia bermain terlalu lama,dan tanpaknya sang pemilik iris emerald itu tengah badmood berat,jadi Ana memperbolehkannya bermain

"Dasar,si Nona sibuk itu...kalau lagi badmood ngeri dia"umpatnya,untungnya dia tengah berada ditaman sendiri,jadi Alicia tidak mendengar umpatannya barusan

(Alicia:*bersin* hatchi!")

"Kok Kak senior Monyong gitu? Padahal itu komik bergenre komedi-kan?"tanya seseorang,membuat perhatian sang gadis teralihkan,Ana membesarkan matanya "Ice?"

"Selamat sore Kak Ana,Cuacanya yang sangat bagus hari ini ya"sapa Ice.

Hangglider---Cliffhanger! wahahaha,Maaf ya :v

Heavenly Virtues (#BBBRomanceTime2019) ~Hiatus/Discontinued~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang