Jam sudah menunjukan pada pukul 08:15 tetapi Rival tetap enggan untuk bangun dari tidur pulasnya. Ia meraba-raba pada sisi kanan kasurnya, tak mungkin ia lupa kalo statusnya sekarang adalah seorang suami dari Beby Hermawan. Nama belakang Beby pun sudah tercantum nama keluarga Rival.
Rival mengerutkan keningnya saat tak mendapatkan keberadaan istrinya dikasur milik mereka. Ia membuka matanya sedikit untuk memastikan Beby tak terjatuh dari ranjang mereka ataupun kabur saat melihat Rival yang tidurnya seperti 'cacing kepanasan'.
"Sayang? " panggil Rival tanpa beranjak dari kasurnya.
Ia melihat sekeliling kamarnya, benar-benar tidak ada Beby disana. Rival pun bangkit lalu memeriksa kamar mandi mereka. Saat dilihat pun Beby tidak ada, Rival meraih gardigan tidurnya yang berwarna Hitam bercampur emasan, sama dengan yang Beby karena itu hadiah dari Ganda dan Caterin. Rival menuruni anak tangga rumahnya, tujuan utamanya adalah dapur. Ia yakin sekali pasti istri cantiknya itu sedang berada didapur dengan Bundanya.
Sekilas info Beby dan Rival tinggal di rumah orang tua Rival. Dikarenakan adiknya atau Raihan kuliah di tempat yang sedikit jauh dari rumahnya dan memutuskan untuk tinggal di apartemen yang dekat dengan tempat kuliahnya. Sedangkan Rival dan Beby belum mempunyai rumah tetap. Tetapi beberapa hari ini Raihan tidur dirumah dikarenakan pesta pernikahan Beby dan Rival dan ia pun sudah beberapa minggu tidak pulang.
Rival melihat Bundanya dan juga istrinya yang sedang memasak di dapur mereka, senyumnya muncul diwajah tampannya. Melihat Beby sesekali tertawa karena candaan yang dibuat oleh Siska membuat hatinya menghangat.
'adem bener liat Bunda sama Istri akur' batin Rival.
Plakk
"aduhh" ringis Rival saat ada seseorang yang memukul kepala belakangnya. Saat ia menoleh Raihan lewat dengan santainya ke ruang makan mereka, ia yakin bahwa itu ulah Raihan, adiknya.
"nambah tua nambah kurang diajar ya lu" kata Rival kesal lalu berjalan menghampiri Raihan di meja makan.
"gue kira lu belum bangun, mangkanya gue gampar dikit. Biar sadar" kata Raihan dengan wajah yang datar. Memang semenjak Chika yang ilang entah kemana Raihan jadi dingin tetapi sifat jailnya masih terhadap kakaknya atau teman-teman dekatnya saja.
"serah lu, kerjaan jomblo kan gitu. Ganggu yang udah ada pasangan, idih ngeri" ejek Raihan sambil duduk dikursi yang berhadapan dengan Raihan, ia mengambil gelas yang sudah berisi air putih itu lalu meminumnya.
"liat aja entar"gumam Raihan yang masih bisa didengar Rival.
"apa? Lu udah mup on? Dah nggak galau lagi kek cewek karena Chika pegi" ejek Rival lagi dengan mata terbelalak tak percaya melihat adiknya, itu hanya aktingnya saja. Memang pada dasarnya Rival lebay.
Siska dan juga Beby melihat cekcok kedua kakak adik itu dengan terkekeh geli, tak lama Siska melanjutkan mengiris sayur-sayurannya. Sedangkan Beby masih tersenyum melihat adik iparnya atau Raihan dengan wajah dingin tetapi bercampur dengan kesal.
Raihan bangkit dari duduknya dan menghampiri Bundanya. Ia berencana untuk sarapan dikantin kampusnya saja, ia sudah tau tak kan menang melawan mulut Lemes Rival.
"Bun, Raihan sarapan dikampus aja ya. Nggak tenang soalnya ada kadal mesir " ucap Raihan lalu menyalimi tangan Siska.
"hahaha kamu ini ada-ada aja, bukan kadal mesir tapi bunglon Arab" celetuk Siska sedangkan Rival sudah melirik sinis Bunda dan Adiknya itu yang selalu saja bersekutu mejatuhkan dia.
"Assalamualaikum Bunda, Kak By" pamit Raihan ke Siska dan Beby.
"waalaikumsalam"
"eh eh, gue nggak lu salamin!" teriak Raihan memanggil Adiknya yang hanya lewat saja ke dia.
"kek ada yang ngomong" gumam Raihan dengan suara yang besar sehingga didengar oleb Rival.
"Kamvret" celetuk Rival kesal sambil masih melihat punggung Raihan yang mulai menjauh.
Plakk buk
"Rival mulut kamu!! Mana mau berkah rumah ini kalo pagi pagi kamu udah ngomong kotor" sentak Siska sesudah berhasil mendaratkan sendok makan mereka tepat di kening mulus Rival.
"ih Bun, malu sama istri abang tuh" kata Rival menunjuk Beby yang tertawa dengan mulutnya sambil mengusap keningnya
"salah kamu sendiri mulut kok nggak ada kalem kalemnya" cibir Siska.
"kan ini keturunan Bunda" celetuk Rival yang dihadiahkan pelototan tajam oleh Siska.
"kamu bangunin gih papa kamu, ngebo mulu" suruh Siska.
"nggak mau ih, entar papa nggak pakek kolor lagi kek kemarin" kata Rival santai sambil mengunya apel yang ia ambil diatas meja makan.
"Rival mulut kamu! Ya Allah salah apa Bunda dapat anak kayak kamu, kamu mau Bunda masukin lagi ke perut ha?!! "
***
"apaan sih Bunda jail banget, nggak tau apa ketampanan ku jadi berkurang 0,0009%" gerutu Rival sebal.
"kamu sih mulut masih ember banget, dah jadi suami orang juga" kata Beby masih sibuk memakaikan dasi pada Rival, memang pada dasarnya Rival yang manja ingin dipakaikan dasi oleh Beby.
"bukan suami orang tapi suami kamu" kata Rival gemas lalu mencubit hidung mancung Beby.
"sama aja, aku juga orang" kata Beby.
"istri siapa sih, gemes ih pengen gigit" ucap Rival dengan kedua tangannya mencubit pipi kiri dan kanan Beby.
"yang, gembulin lagi dong pipi kamu.. Biar enak gigit nya. Gara gara kamu diet kan jadi nggak gembul" keta Rival lagi dengan wajah yang di imut imutkan tapi terkesan amit-amit di mata Beby.
"nooo, cukup masa kuliah aja ya pipi aku kamu buat kek Bakpao karna kamu ajak makan malam terus akunya" kata Beby sambil menggeleng cepat.
"hehehe nggak pa pa dong yang, aku gigitnya enak" kata Rival dengan cengirannya.
"Udah nggak usah ngomong yang aneh aneh lagi, berangkat sana kerja. Ceo itu nggak boleh males" kata Beby.
"kamu nanti mau ke butik?" tanya Rival.
"mungkin sekitar jam 10 an aja karna disana juga ada Caterine yang mantau" jawab Beby.
"eh tumben Ganda izinin istrinya ke butik lagi ngandung gitu" tanya Rival.
"Caterin nya ngotot dia bilang anaknya yang ngidam pengen kerja, hahaha ada ada aja" kata Beby sambil terkekeh mengingat kelakuan sepupunya itu.
"tapi kamu tau sendiri kan sifat Ganda, butik kami itu udah jadi kek istana presiden karena Bodyguardnya Ganda" tambah Beby.
"bagus lah, nanti aku tambah 5 disana buat jaga kamu" celetuk Rival Santai.
"nggak usah berlebihan ya Mr.Hermawan" kesal Beby.
"aku nggak berlebihan ya Mrs.Hermawan" kata Rival tak peduli .
***
Sorry for typo...
Plis coment and vote 😍By
Sonya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
After Merrid With My Sweet Heart (COMPLATE)
RomansaDisarankan untuk membaca My Ice Girl (COMPLATE) terlebih dahulu❕❕ *** Bagaimana sih rumah tangga yang dulunya sicewek dingin dan cowok petakilan. Jika dulu Rival sangat takut pada Beby maka sekarang ia semakin takut. Hahaha Tidak ada yang banyak ber...