Sakura meletakkan tubuh Sasuke dengan hati-hati diatas ranjang.
Sasuke menatap Sakura sesaat, "terima kasih", ucapnya dengan tulus.
Sakura mengangguk mengerti, "kalau begitu aku pamit dulu Sasuke-kun, aku harus kembali menjaga itachi-kun, aku akan menghubungi kaa-san agar datang menemanimu", Sakura membungkukkan sedikit badannya. Dia baru saja hendak pergi, namun langkahnya ditahan oleh Sasuke.
"tunggu sebentar", pemuda itu sepeti hendak mengatakan sesuatu pada Sakura.
Sakura sedikit mengeryitkan dahinya, "apa ada yang kau butuhkan Sasuke-kun?", tanyanya.
"bisakah kau duduk sebentar, ada yang ingin ku bicarakan padamu, .... hanya sebentar", pinta pemuda itu padanya.
Sakura mengangguk kecil, dia menyeret kursi disebelah ranjang, mendudukkan dirinya disana, "ada apa?",
Sasuke terdiam sebentar, sebelum akhirnya berbicara, "apa kau menghidariku satu minggu ini?", dia berkata dengan nada yang lirih.
Mata Sakura membesar sekejap sebelum akhirnya normal kembali, dia tersenyum sedikit, "bukan menghindar Sasuke-kun, aku hanya menyerahkan tugasku pada karin, dia kan kekasihmu, dia lebih berhak untuk menjagamu dari pada aku. Juga dengan begitu, aku bisa lebih fokus untuk menjaga itachi-kun".
Tangan Sasuke terkepal dikedua sisinya, namun raut wajahnya tetap datar, dia tetap tenang, "begitukah",
Entah mengapa, Sakura merasakan ada aura negatif yang menguar dari dalam tubuh Sasuke, itu membuat bulu kuduknya sedikit meremang, "apakah ada masalah Sasuke-kun?",, dia bertanya dengan hati-hati agar tidak menyinggung perasaan Sasuke. Sakura paham jika emosi Sasuke masihlah sangat labil, dia tidak bisa berbicara sembarangan padanya.
Pemuda itu menundukkan kepalanya, seperti tengah memikirkan sesuatu, "hm", dia sedikit berguman, Sasuke mengangkat kepalanya kembali, tatapannya tertuju pada mata Sakura langsung, "bisakah aku memintamu untuk kembali merawatku Sakura?",
Sakura terkejut dengan permintaan Sasuke, "kenapa ? adapakah karin membuatmu tidak nyaman atau ada hal yang lainnya?"
"sejujurnya aku tidak bisa mempercayainya",
Sakura masih diam menunggu untuk kejelasan lebih lanjutnya.
"kau tahu kondisiku Sakura, aku baru saja bangun dan merasa tidak mengenali siapapun disini. tak ada yang bisa kupercayaai. Meskipun dia yang kau maksud adalah kekasihku sendiri. ... aku selalu merasa tidak aman dan nyaman dengan orang asing disekitarku. Kau pun dapat merasakannya kan sewaktu aku baru saja membuka mata",
Sakura mengangguk mengerti.
"karna itu, bisakah kau kembali merawatku, aku tidak mau siapa pun selain kau. Tak ada yang bisa ku percayaai selain dirimu",
Wajah memelas Sasuke jelas meresahkan Sakura, dia tidak mungkin bisa menolak permintaan pemuda itu. Tapi... apakah itu akan baik untuk dirinya dan juga Sasuke? bagaimana jika ada rumor yang tidak-tidak mengenai mereka berdua?
"Sakura?", Sasuke menyadarkan Sakura kembali.
Sakura tampak ragu sesaat, "eumm, Sasuke-kun... bukannya aku tidak mau untuk kembali merawatmu, hanya saja... aku merasa itu bukan hal yang baik, aku..."
"aku mengerti, lupakan saja apa yang ku katakan tadi. kau bisa pergi sekarang", pemuda itu memotong perkataan Sakura, dia memalingkan wajahnya dari Sakura menolak untuk menatapnya. Dia sepertinya marah.
Sakura menggigit bibirnya dengan resah, dia tidak suka perasaan bersalah ini. dia merasa dia sudah menjadi wanita yang benar-benar jahat karena menolak permintaan Sasuke. tapi jika dia menerimanya... 'Aaah'.
YOU ARE READING
Happiness
FanfictionHidup itu tak lebih dari 'take and give' Menerima dan memberi Menerima dengan memberikan sesuatu yang sepadan Mungkin, sekarang kau merasa jika apa yang kau miliki bukanlah hal yang berarti Hingga kau rela menukarkannya Namun lihatlah... Suatu hari...