6

2.2K 256 8
                                    






**

Yuki memutuskan untuk menyewa seorang detektif lokal,setelah hari Minggunya kacau karena pernyataan Rio sekaligus berbagai teka teki yang melingkupi hidup Yura ., Yuki tak sanggup kalau harus berusaha sendiri apalagi Keyna juga tidak memberi kabar . Yura benar benar menghilang tak meninggalkan jejak setelah terlihat cctv di terminal waktu itu .

Pagi ini Yuki janjian dengan Prilly diatap gedung kantor mereka , sebelum ia bertemu dengan Rio lagi ia harus benar benar memastikan siapa sebenarnya pujaan hati Yura dengan bertanya pada Prilly lagi .

" Aduh raa kamu tau aku takut ketinggian kenapa kita harus ngomong disini  "

" Ini mendesak Prill , dan disini sepi ga ada orang lain selain kita "

" Kamu mau tanya apa lagi ra? "

" Begini, selain Al gue pernah cerita ga kalau gue  suka cowok lain "

Prilly menggeleng keras " ga ada ra , kamu selalu ceritain Al apalagi kalau kamu abis dari rumah pak Rio ... Al kan suka banget main ketempat tante dan omnya "

" Kalau pak Rio?? Sebelum ini sikap gue ke dia gimana? "

" Pak Rio ... biasa aja kayaknya ra, Oh ya kamu dulu kan sempet bilang mau  ngeracunin dia soalnya dia selalu ngasih tugas berat ke kamu , ya walaupun itu cuma becanda sih kan sekretaris pekerjaan impian kamu ra "

" Kalau dulu kamu jadi racunin dia bisa bisa kamu dipenjara terus aku ikut keseret soalnya ga cegah kamu hahaha lucu banget inget kejadian itu  "  tambah Prilly

" cuma itu?? Bener bener ga ada  cerita gue suka pak Rio misalnya?? " 

" Ya ampun raa, engga lah ga mungkin kamu suka sama pak Rio aku tau persis dari mata kamu dulu kan sering sebel . Ih ini kita kayak lagi bahas orang lain aja "

Ya emang orang lain , batin Yuki . Yuki masih tak percaya dengan kata kata Prilly.

" kenapa ra? Kamu ada masalah sama pak Rio? "

" ga ada kok pril , gue lagi pusing aja "

" biasanya abis hari minggu kamu pasti ceria, ini malah murung "

" hfft ya mungkin gue capek aja kemaren bersih bersih apartemen " ngaco Yuki

" lain kali panggil jasa kebersihan aja ra "

" Iya makasih perhatianya pril, yaudah yuk turun . Udah jam segini pasti yang lain udah pada dateng "

" ayuk "  Merekapun kembali keruangan masing masing .

Yuki mondar mandir dilorong menuju ruangan kerjanya .

Ia bingung  harus menghadapi Rio, " anggep aja ga ada apa apa....  awas aja  Yura kalo ketemu gue gigit pipi lo " geram Yuki kemudian dengan percaya diri ia duduk dimeja kerja Yura .

Telepon yang berdering tiba tiba membuat Yuki hampir melompat dari kursinya .

" bikin kaget aja "

" Selamat pagi, ruangan direktur ada yang bisa Saya bantu?  " 

" Makan siang temuin aku di gudang " suara perempuan yang terkesan memerintah itu membuat Yuki mengernyit

" Siapa ? "

" Jangan berlagak lupa , turuti saja perintahku atau aku akan melakukan hal yg lebih buruk lagi dari sebelumnya  " ancam sang penelfon yang kemudian menutup sambungan teleponya .

" Ini orang gila apa ya " gerutu Yuki kemudian membanting gagang telepon .

" Yang kamu banting itu salah satu inventaris kantor "  suara gaib yang tiba tiba muncul ditelinga Yuki membuat Yuki otomatis menengok dan orang yang tidak Yuki harapkan muncul didepan matanya , bahkan wajah mereka hanya berjarak 5 cm .

TWINS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang