"Adakalanya aku benar benar membenci JARAK yang sudah membuat kita tidak selalu dekat."
***
Malam hari telah tiba, bintang dan bulan tampak indah dalam gelapnya langit. Jalanan kota sangat ramai dipenuhi oleh kendaraan dan orang orang yang sedang melakukan aktivitasnya di malam hari. Dari balik kaca jendela mobil, Bintang melihat banyak pedagang kaki lima yang sedang menjual makanan produksinya.
Bintang, Atlan, Galaksi dan Samudera berada dalam satu mobil menuju ke sebuah rumah makan yang sudah Arga pesan untuk makan malam. Setiap bulan sekali, Arga rutin mengadakan makan malam bersama keluarganya di luar rumah. Ada yang berbeda dari tahun lalu, sekarang Alana dan Rain ikut makan malam bersama mereka.
A whole new world
A New fantastic point of view
...........Alunan musik itu berasal dari radio, memecahkan keheningan dalam mobil. Galaksi dan Atlan terus berkonsentrasi dengan ponselnya masing masing sedangkan Samudera fokus menyetir mobil. Bintang sedang melamun menatap ke luar jendela, entah apa yang gadis itu pikirkan tapi tampaknya dia sangat serius menatap luar jendela.
"Bin, bagusan yang mana?" tanya Galaksi yang duduk disamping Bintang.
"Bintang." panggil Galaksi menyadarkan Bintang dari lamunan.
"Eh apasi bang." kesal Bintang sambil menatap Galaksi.
"Ditanya malah ngalamun. Mending yang mana nih?" tanya Galaksi menyodorkan layar handphonenya, disana terdapat sebuah foto sepatu dengan dua warna yang berbeda.
"Yang item merah." balas Bintang dan Galaksi menganggukan kepalanya.
Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya mereka sampai di rumah makan yang mereka tuju. Rumah makan yang tampak sederhana dengan desain yang dibuat dengan bambu namun cukup menarik. Arga, Alana dan Rain sudah berada di meja bernomor 15, Samudera menggandeng tangan Bintang kemudian mereka berempat pergi bergabung dengan ayah dan ibu tirinya.
"Alhamdulillah, kalian sudah sampai." ucap Alana sambil tersenyum kemudian secara bergantian mereka menyalami Arga dan Alana namun Bintang sangat canggung saat menyalami Alana.
"Ayo duduk, kalian mau pesan apa?" ucap Arga, kemudian mereka duduk. Bintang mengambil tempat duduk disamping Samudera.
Seorang pelayan datang lalu mereka satu persatu memesan makanan. Bintang sedari tadi menatap Alana dan Rain dengan sinis membuat Alana dan Rain tampak risih berada disana. Samudera yang melihatnya langsung mengajak Bintang berbicara agar suasana kembali baik baik saja.
"Bin, mau minum apa?" tanya Samudera.
"Bubble gum latte."
"Bubble gum lattenya satu ya mba."
Bintang dan Rain mengucapkan pesanan yang sama secara bersama membuat Alana dan Arga terkekeh geli. "Kompak banget putri putri papah." ucap Arga.
"Maaf untuk bubble gum lattenya hanya tersisa satu porsi." balas pelayan.
"Gapapa mba, buat aku." balas Rain.
"Apa apaan si, buat gue lah. Gue yang pesen duluan."
"Tapi aku juga pengen minum bubble gum."
"Bubble gumnya buat yang lain aja, mba ganti aja sama es teh dua." balas Samudera membuat Bintang kesal mendengarnya. "Apaan si? Orang gue pengen bubble gum." kesal Bintang.
"Jangan mba, buatin aja buat aku." balas Rain sambil tersenyum ke pelayan itu.
"Yang gede ngalah bin, besok gue beliin yang banyak." balas Galaksi mencoba menenangkan Bintang dan memperbaiki suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retain (Sekuel of Angkasa)
Teen Fiction[DILARANG PLAGIAT] (Sekuel Angkasa) Mungkin mempertahankan suatu hubungan lebih sulit dari pada mendapatkanya, setelah satu tahun berlalu, hubungan Angkasa dan Bintang masih tetap pada status pacaran. Langit kembali ke Indonesia ditemani oleh Bumi...