Yeoreum dan yang lainnya berdiri tepat di depan pintu. Pintu yang menjadi penghubung antara ruangan tempatnya ia berdiri sekarang dengan ruangan tempat dimana ia akan mengumumkan pengunduran dirinya dari Purple Love. Hanya tinggal meraih knop pintu dan membukanya, semuanya akan berubah saat itu. Hanya satu langkah lagi, Yeoreum akan menjalani hidup yang baru, bukan sebagai member Purple Love.
Yeoreum menundukan kepalanya, matanya terpejam. Jantungnya berdebar. Tangannya bergetar. Dikepalanya masih terdapat pertanyaan, apakan ini keputusan yang benar?
Keinginannya mengatakan bahwa ia harus berhenti, namun jauh di dalam hatinya ia sangat menyayangi semuanya. Ia tidak ingin pergi.
'
'
'
'
'
Riana perlahan melangkah mendekati Seora dengan sorot mata sinisnya. Lalu ia tersenyum miring.
"seharusnya kau berterimakasih padaku, sangat menguras tenaga juga pikiran untuk menyingkirkannya dari Purple Love. Ku pikir ini tidak ada apa apanya ?" Tanya Riana sambil menepuk-nepuk kakinya yang terbalut gips.
"benar-benar menjengkelkan, aku lelah seperti ini. Bahkan aku harus berakting didepan semua orang dan Chanyeol. Sangat melelahkan Seora-ya. Dan saat mendengarnya memutuskan untuk berhenti. Aku bersyukur sekali, karena akhirnya tuhan mengabulkan permintaanku."
Seora melirik kaki Riana lalu terkekeh sejenak. "keterlaluan" gumam Seora.
"kita tidak memerlukan Yeoreum Seora-ya, biarkan dia pergi. Lagi pula aku lelah berbuat jahat pada orang lain." Seru Riana sambil menatap lurus Seora.
Chanyeol yang mendengar itu langsung termenung mengingat semua yang telah Riana lakukan untuk meyakinkannya bahwa Yeoreum memperlakukan Riana tidak baik.
Seora terlihat meninggalkan ruangan dan terkejut setelah melihat Chanyeol yang tengah bersender di dinding tepat disebelah ruangan sambil menatap lantai yang kosong.
"oppa" seru Seora.
Flashback
Keduanya tengah berada di dalam mobil tepat setelah Chanyeol membeli hadiah untuk ulangtahun Yeoreum.
"aku tidak betah berada di dorm" seru Riana sambil menundukan kepalanya.
Chanyeol yang sedang mengemudi langsung menoleh pada Riana dengan alisnya yang terangkat.
"kenapa?" Tanya lelaki itu.
"perlakuan Yeoreum padaku benar-benar membuatku kesal."
~
Saat tengah malam dimana Riana meminta Chanyeol menemaninya keluar dorm.
Air mata Riana turun membuat Chanyeol menghentikan mobilnya di tepi jalan dan mulai khawatir dengan Riana.
"kenapa menangis?" Tanya Chanyeol sambil mengusap kepala Riana halus.
"aku sudah muak tinggal di dorm. Yeoreum selalu saja bertingkah seenaknya, ia terus menyakitiku Chanyeol-ah"
~
"Chanyeol-ah, kau pasti terkejut melihat ini."
Seru Riana sambil memberikan ponselnya pada Chanyeol dan memperlihatkan hasil foto Dispatch. Chanyeol mengerutkan dahinya sambil melihat foto di ponsel Riana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Rain°✔️
FanfictionBahkan Langit ikut menangis seakan tahu sang Musim Panas sedang bersedih° ©Pristeralf2019