Kamu berdiri di sana dengan tatapan kosong dan rasa sakit yang mendera karna kecewa.
Kamu hanya mampu menyaksikan ketika sang pujaan hati sudah menemukan tambatan hati.
Tak ingin munafik jika di hati terselip doa jika kamu menginginkan bahwa kamu lah penyempurna imannya.
Tapi apalah daya jika SANG PECIPTA tak menuliskan namamu sebagai jodohnya.
Kamu hanya berusaha tak kecewa karna untuk ke sekian kalinya hatimu di buat patah.
Mulai saat ini kamu hanya berdoa agar siapun jodohmu kelak dia mampu menjaga iman dan islamnya dari nikmatnya dunia yang menggoda.
Seperti kamu yang sedang berusaha menjadi pribadi yang jauh lebih baik.
Hingga saat nya tiba ketika kalian duduk dengan di dampingi kedua orang tua juga pengghulu.
Dan ketika dia mengucapkan kalimat ikhrar untuk menggantikan tugas ayah mu kedepannya.
Menjadi suami dan ayah yang baik untuk kamu dan anak anak kalian kelak hingga hanya kematian lah yang mampu memisahkan kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISI
PoesiaHanya kumpulan kata kata yang saya tulis karna tak bisa di ungkapan secara langsung ..