03. DERITA GHANI.

49 4 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU !!
JANGAN JADI SILENT READERS !!

HAPPY READING PEOPLE🌈

-SWEET PROMISE-

"Awwh," rintih Ghani saat telinganya kembali sakit. Sudah bangun tidur dijewer sang mama, tadi juga sempat diseret pak satpam sambil dijewer pula, lalu sekarang dijewer juga oleh Tassya kali ini ditambah cubitan di lengannya. Lengkap sudah penderitaannya hari ini.

Saat melangkah masuk ke dalam kelas, baik Ghani maupun Tassya keduanya spontan jadi sorotan seisi kelas. Mereka berdua hanya bisa cengar-cengir kemudian harus bernegosiasi terlebih dahulu kepada bu Mira atas keterlambatannya.

Keputusan final akhirnya didapat bu Mira dengan segala pertimbangan, pada akhirnya Tassya dan Ghani bisa kembali duduk mengikuti pelajaran tetapi mereka harus mengumpulkan rangkuman materi pelajaran pada hari ini.

'Ah,gak sulit amat.' Gumam Tassya dalam hatinya.

•°•°•°•°•

Bel istirahat berbunyi.

Kring kring ....

Sontak baik siswa maupun siswi berhamburan menuju kantin. Berbeda halnya dengan Tassya dan teman-temannya yang masih berada di dalam ruang kelas.

"Eh,bell mau tanya dong!" seru Tassya dengan sangat antusias kepada Bella, teman sebangkunya. Saat Tassya mengajukan pertanyaan pada Bella membuat Ghani dan Siska yang duduk di bangku belakang Tassya, ikut menyimak obrolannya.

"Apaan?" tanya Bella sambil menoleh ke arah Tassya. Bella merupakan sahabat Tassya semenjak kelas sepuluh, dan kini usia persahabatannya telah satu tahun lebih. Di awal SMA Tassya memang bukan teman sebangku Bella, semula Bella adalah teman sebangku Siska. Namun ketika kelas sebelas, Tassya ingin juga merasakan satu bangku dengan Bella. Makanya sekarang Siska sebangku dengan Ghani. Sebenarnya alasan Tassya pindah bangku juga ada yang lain, seperti menjodohkan Ghani dengan Siska, karena setahunya bahwa Siska menyukai Ghani sejak SMP kelas sembilan.

"Lo, kenal namanya Abi kelas 12 IPS 2?"

"Ya ampun Tassya, lo sekolah di sini kok jadi kudet banget. Abi itu udah famous sejak dia kelas sepuluh, semua orang juga pada tahu." suara itu bukan berasal dari Bella, melainkan si tengil Ghani yang menjawab pertanyaan Tassya.

Bella merasa jengkel karena ucapannya didahului Ghani, ia pun langsung melayangkan cubitan yang membuat Ghani merintih sakit lagi. Namun apa daya bagi Ghani, hari ini memang Ghani merasa selalu salah dimata orang, eh bukan hanya hari ini saja tapi setiap hari. Memang itulah karakter Ghani yang kurang sopan.

"Lo, kok tanya tentang Abi. Emang lo suka ya, sya?" tebak Bella yang membuat Tassya membolakkan mata, yang benar saja seorang Tassya menyukai laki-laki selain kakak dan ayahnya.

"Hus ... gak ada," elak Tassya dibalas Bella dengan ber-oh ria.

"Kantin yuk! Laper nih," seru Siska yang sedari tadi hanya menyimak obrolan teman-temannya. Ajakan Siska pun dituruti ketiga temannya itu. Mereka berempat berjalan beriringan menuju kantin diselingi canda tawa membuat iri orang-orang yang melihat karena kekompakkan dan keakraban dari ikatan persahabatannya.

•°•°•°•°•

Di kantin sekolah.

'Hai, kak Abi!' pekik seorang murid kelas 10.

SWEET PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang