Kali pertama

304 21 16
                                    

Junseo, namja tampan nan cantik yang judesnya minta ampun juga dinginnya ngalahin kutub utara itu berjalan santai menuju ke area kelasnya sampai seorang namja tampan berhasil menghancurkan moodnya

“ Hai, Junseo. Kangen nggak sama gue? ” sapa seorang oknum bernametag Jeon Doyum

“...” Junseo hanya berjalan melewatinya tanpa ada niatan membalas sapaan tak berfaedah itu

Bukan Doyum namanya kalau menyerah dengan semudah itu, “ Seo, kok cemberut, sih. Senyum donk, tar cantiknya ilang, loh. ” Doyum menoel-noel dagu Junseo, membuat Junseo makin sebal dengan tingkah makhluk astral satu itu

“ Yak!! Jangan main colek-colek dagu gue, ya. Lo kira gue sabun colek?! Dan lagi, lo bilang gue cantik? Mata lo taroh di dengkul, ya?! Uda tau kan kalo gue cowo?! Berarti gue ganteng, mata kok taro di kaki, ” semburnya sebal sambil mengembungkan pipinya

“ Lo napa si Jun? Pms ya? Ngegas amat, ” Doyum tak mengindahkan ucapan Junseo dan tetap menoel-noel dagunya

“ Heh, lidi!! Jauh-jauh dari pacar gue?! ” tau kan siapa, yap, Seunghwan lah oknum yang berteriak itu

“ Apaan si Wan? Emang dia mau sama lo? ” sindir doyum, ngena banget maz

“ Kalo gue disuruh milih antara lo sama wawan sih gue lebih milih wawan, ” saut Junseo datar

Seunghwan a.k.a Wawan itu tersenyum bahagia, akhirnya dinotice juga sama doi

Denger bunyi kretek gak? Ya itu bunyi retakan di hati seorang Jeon Doyum

“ Lo kok tega sih, Seo. Masa gue yang udah berjuang buat elo malah lo buang? ” ratap seorang Doyum yang sok mendramatisir keadaan

“ Ya suka-suka gue, donk, hati juga punya gue ko lo yang sewot, si. Urusin tuh para cewek sama para uke yang udah lo kerdusin, ” Maung mulai bangun guis, bikin seorang Wawan takut juga :'

” Seo, temenin gue ke perpus dulu donk, mumpung belom masuk, ” Wawan menarik lengan Junseo menjauh dari Doyum sebelum sang maung benar-benar bangun

Junseo nurut aja, lagian kan dia juga naksir sama wawan 😳😳

***

“ Ngantin kuy, ” ajak si jeruk pecinta bebek itu

“ Skuyylah, lo ngikut gak, Seo? ”

“ Ngikut aelah, lagian mau ngapain juga di kelas, ” Junseo menerima ajakan Shihyun

Ketiga uke itu pun jalan ke kantin sambil ngoceh-ngoceh nggak jelas, tapi tetap aja manis di mata para seme

Yang paling mencolok ya si jeruk, sebagian besar seme di sekolah ini tuh bucinnya dia, nggak kakel doank, adkel juga ada, banyak malah

“ Jinsung hyung!!! ”
Merasa namanya dipanggil, Jinsung menoleh

“ Kenapa? ”

“ Mmm... Ini... Untukmu hyung, ” ucap namja itu salah tingkah setelah itu segera berlari meninggalkan Jinsung yang masih melongo, sudut bibir jinsung terangkat sedikit

Yah, selalu seperti itu. Ada saja salah seorang bucinnya yang memberinya hadiah setiap istirahat, tanpa disadarinya ada sepasang mata yang menatap kejadian itu tak suka

“ Ya!! Kajja. Kenapa kau malah melamun? “ Shihyun menepuk pundak Jinsung membuatnya kaget lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

“ Kalau kalian masih mau berlama-lama disini aku akan menibggalkan kalian berdua, ” kata Junseo datar, yah si nyai ngambek

“ Iya, yaudah kuyylah, perut gue juga uda laper, ” Jinsung nyengir memperlihatkan deretan giginya yang rapi membuat ice prince kita mendengus lalu berjalan meninggalkan kedua manusia itu

“ Yak!! Ngambekan banget, sih!! ” teriak Shihyun tapi tetap saja mengikuti langkah Junseo dari belakang bareng si jeruk

Seperti biasa, mereka bertiga akan duduk di bangku pojok kantin

“ Seo, gue tteokbokki sama jus jeruk, ” Jinsung menyebutkan pesanannya begitu Junseo bertanya

“ Lo? ” tanya Junseo sambil menatap Shihyun

“ Gue samain kea lo aja, ” saut Shihyun tak fokus, tapi ya namanya Junseo ga peka ya dia ngangguk aja terus pergi

“ Lo kenapa? ” tanya Jinsung pada akhirnya setelah membaca kalau ada yang tidak beres sama sohibnya satu ini

“ Nggak papa kok, ” jawab Shihyun singkat

“ Lo milih cerita ato gue ngambek? ” ancam Jinsung final, Shihyun emang nggak bisa kalo sampe Jinsung ngambek soalnya cuma Jinsung temennya yang paling deket sama dia

“ Sebenernya... Gue tuh... ” ucapan Shihyun terputus ketika ia melihat Junseo uda duduk lagi di tempatnya sambil membawa nampan berisi pesanan mereka bertiga

“ Napa lu? Tadi gue liat ko pada serius banget, ” Junseo bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari kegiatannya, membagikan pesanan mereka masing-masing

“ Bukan apa-apa, ” kata Shihyun cepat sebelum Jinsung angkat bicara,

“ Oh, yauda lah. ” setelah itu hening, mereka sibuk dengan makanan mereka sendiri kalau tidak mau Junseo marah

Junseo memang sudah seperti teman sekaligus ibu kedua bagi mereka, jadi tak heran kalau mereka berdua selalu menuruti ucapan Junseo. Mungkin kalau Junseo meminta mereka lompat ke dalam jurang mereka juga akan menurut:v

“ Seo, ” kegiatan makan siang yang tenang itu pun tak bertahan lama ketika makhluk astral bermarga Jeon itu datang dan memeluk Junseo dari belakang

Wajah Junseo memerah, tapi sungguh, ini murni karna dia malu buka karena dia suka sama makhluk itu

“ Lepasin Yum, ga liat gue lagi makan apa, ” Junseo berusah melepas tautan tangan doyum di pundaknya, tapi bukannya terlepas, Doyum malah semakin mengeratkan pelukannya

“ Gue balik ke kelas dulu, ya. ” pamit Shihyun datar lalu segera pergi dari hadapan teman-temannya, entah kenapa nafsu makannya yang sebelumnya memang sudah buruk sekarang jadi semakin memburuk ketika melihat Doyum memeluk Junseo dengan manisnya

“ Loh? Makanannya ga diabisin sama si Shihyun? ” gumam Junseo pelan

“ Mmm... Seo, gue mau... ”

“ Mau pergi juga? Yauda sana lo, temenin Shihyun, ” potong Junseo cepat begitu merasakan aura tidak enak dari Shihyun tadi

Jinsung mengangguk lalu pergi,

“ Sekarang lo mau apa? ” Junseo mendorong piringnya menjauh, nafsu makannya hilang mengingat aura Shihyun dan adanya makhluk astral satu ini membuatnya semakin muak

“ Jan galak-galak sama calon imam, tar gue gamau jadi imam lo, lo sama siapa? ”

Sumpah ni orang maunya apaan si, uda bikin badmood, sekarang malah ngomongin hal gaje kea gini. Pingin rasanya dia nyeburin ni anak ke rawa-rawa biar dimakan sama buaya

Jangan ding, tar kalo kangen gimana? Eh?

“ Lo kesini cuma mau ngomong hal gaje kea gitu? ” tanya Junseo malas

Doyum nyengir, “ Kaga sih, gue juga mau ngajak lo jalan-jalan Sabtu besok, mau nggak? ”

“ Ng... Bukannya gue nolak, cuma gue uda janjian sama Wawan kalo mau ke pasar malem hari itu. Lagian juga uda lama ngerencanainnya, lo juga si ngedadak amat ngomongnya, ” kata Junseo antara seneng karna bakal kencan perdana sama doi, tapi juga kesian sama doyum

“ Yauda, deh. Eh, iya. Tar pulang sekolah jalan-jalan kuy, ga nerima penolakan. Ini pengganti malem minggu besok. ” kata Doyum tegas

Junseo pun pasrah aja karna juga masi ngerasa bersalah ke doyum




Tbc.
Halo guys, sori kalo cerita ini gabisa bikin kalian ngefeel. Maklum lah, awthor kan masi belajar

Jan lupa vote n coment donk, awthornya butuh dukungan kalian

Magic Of Love {Seoyum} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang