FIRST I MET YOU

7 1 0
                                    

Sore di Semarang hari itu terasa cepat. Seorang wanita berlenggang keluar dari sebuah cafe kecil sembari membawa secangkir coklat panas. Berkali kali ditatapnya layar smartphone dengan wajah cemas. Lalu ia mengalihkan pandangannya melihat jalanan. Ia menanti.

Beberapa menit kemudian, sebuah kendaraan menepi. City car. Ia sedikit lega dan segera membuka pintu.

" Ke jalan pandanaran ya, pak."
Sapanya tak lama setelah menutup pintu mobil. Bapak sopir mengangguk sambil tersenyum. Sesaat kemudian mobil melengganga menyusuri kota dengan lantunan pelan musik khas Bon Jovi.

Tak lama kemudian mobil berhenti di depan sebuah butik. Tak lupa wanita itu membayar taksi yang dinaikinya. Setelah memasuki butik, smartphone nya berbunyi pelan.

Winda

Tertulis nama di layarnya diiringi tombol khas ketika ada telepon masuk.

" Hey. "
Sapanya dari seberang.

" Iya winda, bagaimana? Aku masih di luar."
Wanita itupun berjalan pelan sembari tangannya memilah milah pakaian.

"Sekedar ngingetin lagi, babe. Jangan lupa ya, jam 11 nanti."
Wanita itu tersenyum tipis.

"Iya sayang, gimana bisa lupa? Ini aja aku pusing cari baju demi kamu."

Wanita di seberang telepon tertawa. Tak lama kemudian percakapan selesai dan wanita itupun segera membayar di kasir untuk sebuah dress berwarna hitam dengan sedikit glitter. Terlihat cantik.

***

" Lucy!!!"

Teriak segerombolan wanita serta pria di dalam ruangan. Wanita itu bergegas masuk serta memeluk temannya satu persatu.

Dentuman musik mulai pelan terdengar. EDM. Musik yang sedang naik daun kala itu.

" Kamu cantik sekali, babe."

" Thank you."
Jawabnya sambil tersenyum.

Seorang pria kemudian menawarkan segelas beer untuknya. Diikuti semuanya, mereka minum bersama sembari mengucapkan ungkapan selamat ulang tahun.

" Happy bithday, Jeni. Wish you all the best ya. "
Lucy memeluk sahabatnya itu.

" Sukses dan lancar untuk wedding day nya."
Lalu suara lain ikut menyahut.

Satu jam berlalu, dan pesta semakin panas terasa. Pesta yang memang hits kala itu. Diadakan dalam sebuah klub VVIP dengan berbotol botol minuman serta dentuman musik yang dimainkan oleh DJ terkenal.

Dua gelas, empat gelas, dan terus bertambah.
Lucy minum semakin tak terkendali. Ia pun pamit untuk ke kamar kecil.
Sesaat setelah ia keluar dari toilet, tak sengaja ia melangkah melewati beberapa orang pria yang tampak juga memperhatikannya.

LOVE Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang