Dream
ChanJin Brothership
❄Happy Reading❄
"A-apa?"
Setetes kristal bening itu jatuh melalui kelopak mata, genggamannya mengerat di bawah meja, matanya bergetar, menahan sebuah gejolak besar yang rasanya akan menghancuri bendungan yang susah payah ia bangun, Bangchan menatap datar sebuah rekaman cctv yang menampilkan seseorang yang sedang asyiknya membongkar isi perut seorang pria
Hyunjin tak tahan lagi, ia ingin sekali menampar pipi Kim Woojin dengan brutalnya, entah kenapa perasaan asing mulai muncul di hatinya, ia sudah kepalang kecewa dengan pria bajingan itu, menyesal mempercayai seseorang yang ternyata seorang pembunuh, dan orang itu adalah orang terdekat kita sendiri
"T-tak mungkin, Yoongi Ssaem" Hyunjin menutup mulut menahan isakannya
Tangan Bangchan terulur mengusap pundak sang adik, ia sebenarnya juga merasa bersalah, apa yang pernah ia lakukan pada Min Yoongi, membuatnya sadar bahwa guru privatenya Hyunjin itu sudah tiada, mati mengenaskan di tangan Kim Woojin, anak angkat bunda mereka sendiri
"Dia sudah memberikan pengakuan, memory card yang selama ini kami cari ada padanya, itulah yang membuat kami bingung, di gedung itu hanya ada satu cctv, tapi setelah kami cek tidak ada satupun rekaman di dalamnya"
Bangchan mendengarkan penjelasan polisi itu dengan seksama
"Pelaku juga mengaku bahwa alasannya membu-
"M-maaf pak"
Hyunjin secara tiba2 menyela perkataan polisi itu, membuat Bangchan mengernyitkan dahinya
"B-bisakah saya mengetahui alasan itu dari mulut si pelaku sendiri?"
Polisi itu berpikir sejenak sebelum mengangguk, mengantar Bangchan dan Hyunjin ke sebuah sel yang benar2 sempit dan terpisah dengan sel tahanan yang lain, Hyunjin menutup hidungnya ketika indra penciumannya menangkap bau2 tak sedap, seperti bau makanan2 basi? Atau kotoran manusia maybe?
"Tahanan 3121, ada yang ingin menemui anda"
Pintu besi berkarat di depan Hyunjin benar2 terkunci rapat, tak ada celah sekalipun, untuk melihat ke dalam pun ia tak bisa, menghirup napas lalu menghembuskannya perlahan, Hyunjin mengetuk pintu besi itu
"Kak Woojin, i-ini aku Hyunjin"
Tak ada sahutan dari dalam, keadaan benar2 hening, bahkan Bangchan yang notabenenya orang yang paling benci bertele tele kini malah membiarkan sang adik berdiam diri di depan pintu besi itu, tanpa mengucapkan sepatah katapun
"A-aku ingin tahu alasannya"
Nada Hyunjin sedikit meninggi, karena sedari tadi ia sudah beberapa kali mencoba membujuk bahkan memohon, agar tahanan yang dulunya kakak angkatnya menjawab pertanyaannya
Polisi yang ada di samping Bangchan membisikkan sesuatu pada komposer lagu itu, menimbulkan kerutan di dahi pria putih itu
'Setelah ini saya ingin berbicara empat mata denganmu'
Bangchan mengangguk paham, ia berjalan mendekati Hyunjin, memberi tau bahwa ia tak bisa menemani sang adik lebih lama lagi, Hyunjin mengangguk pelan dengan sedikit senyum paksaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [찬진 x Brothership]
FanficKapan? sampai kapan kita harus seperti ini? Kak, apa aku boleh berharap pada tuhan? kali ini saja, lihatlah ke arahku, biarkan aku memelukmu erat, biarkan aku berada disampingmu, menemanimu ketika kau membutuhkanku........ walau hanya sebuah mimpi ...