∞ Tumbang ∞

2.6K 245 12
                                    

****

Suara decitan roda brankar terdengar sangat terburu buru, Lim Cha Kyun pun berlari dengan terburu buru dari ruangannya menuju ke ruang ICU.

“Semua akan baik baik saja eomma-nim.” Ucap Cha uisa sembari tersenyum kemudian masuk kedalam.

Yoongi pun langsung memeluk ibunya untuk memberikan ketenangan pada sang ibu.

“Jimin akan baik baik saja eomma, sama seperti yang sudah Cha hyung katakan.” Ucap Yoongi.

“Eom…ma… ha…nya… ta…kut Yoongi-ah.” Lirih Ny. Kim bergetar sembari melepas pelukannya dan langsung menatap pintu ruang ICU dengan sendu.

“Eomma percaya pada Yoongi, Jimin tidak akan menyerah semudah itu.” Ucap Yoongi.

****

Rumah sakit tampak bising seperti biasanya namun mala mini ada suara roda brankar yang bergesekan denngan lantai dengan cukup nyaring membuat Yoongi menatap dengan bingung.

Disaat malam malam begini melihat beberapa perawat mendorong brankar dengan terburu buru sama dengan yang di lakukan pada Jimin saat lalu.

Namun yang membuat Yoongi tidak bisa lepas dari pandangannya adalah sosok Namjoon yang berdiri di samping brankar sembari berlari menuju ruang operasi.

“Taehyung-ah….” Lirih Yoongi saat melihat wajah pucat pasi itu yang menutup matanya dengan damai.

Kini Yoongi semakin tidak mengerti dengan takdir, saat itu Jimin terluka dengan kehilangan Taehyung lalu Jiminnya kembali bersama Taehyung dan saat ini keduanya harus dihadapkan dengan saling kehilangan.

“Jangan ada yang menyerah, hyung mohon.” Lirih Yoongi sembari menundukkan kepalanya.

Kini Yoongi memikirkan bagaimana keduanya bisa sama sama berjuang untuk saling menggenggam tanpa terlepas karena Yoongi masih belum bisa kehilangan Jimin.

Yoongi hanya takut Jiminnya menyerah saat melihat penyemangatnya menghilang perlahan.

*****

Namjoon menatap pintu yang tertutup itu dengan tatapan khawatir, Namjoon hanya belum bisa menerima jika harus kehilangan.

“Namjoon-ah…”

“Hoseok-ah…”

Namjoon langsung memeluk sahabatnya itu, Hoseok sendiri pun langsung memberikan pelukan hangat untuk ketenangan sahabatnya itu.

“Semua akan baik baik saja, Taehyung akan tetap membuka matanya.” Ucap Hoseok.

“Aku hanya takut Hoseok-ah, keadaannya benar benar kritis.” Ucap Namjoon, Hoseok langsung melepas pelukannya dan langsung mendudukkan dirinya dan Namjoon di kursi tunggu.

“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Hoseok.

“Tadi setelah aku mengantar mu dan Yi An di apartemen ku tiba tiba aku mendapat telfon menggunakan ponsel Taehyung dan mengatakan jika Taehyung terluka dan pingsan di samping sungai Han.” Jelas Namjoon.

“Ku kira kau sudah pulang ke rumah tapi ternyata aku mendapat kabar jika aku berada di rumah sakit.” Ucap Hoseok.

“Aku hanya tidak ingin kehilangan lagi Hoseok-ah.” Ucap Namjoon, Hoseok langsung memegang tangan Namjoon.

“Tidak akan yang kehilangan lagi Namjoon-ah, Taehyung tetap akan membuka matanya.” Ucap Yoongi.

“Hoseok-ah, Namjoon-ah….” Suara itu membuat keduanya menoleh dengan terkejut.

“Yoongi hyung?”

****

Hyun Joo menatap ibunya dengan takut, mata penuh amarah itu menatap Hyun Joo dengan tajam.

My FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang