Berdiriku di sini yang tampak dungu
Berbinar mata pun degup yang bertalu-talu
Mengais memori berisi pelangi bersamamu
Serta mulutmu yang berujar semanis madu
Hinggap saja tak pernah sampai pada pikirku
Mengenai kamu yang menghilang ditelan waktu
Cukup menapak janji yang kini menjadi kelu
Dan tegakku lantas tertanam tak tahu maluLalu,
Semesta semakin usang
Tundukku gemetar meminta jeda
Akan penantian yang kian melelahkanSungguh,
Kala netraku menangkap bayang milikmu di sampingnya
Yakinku nyata jika hitam yang kau bagikan
Maka tetaplah aku di sini
Menunggu masa kau hilang dari hadapnyaLama memang,
Tetapi,
Kutunggu hingga jemariku yang menghentikan denyutnya
Lalu aku akan merengkuhmu dalam segalanya
Sekedar bayang tak akan lagi kucicipkan
Seutuhnya akan kusimpan pada relung terdalam_Aurella N. Amaria
KAMU SEDANG MEMBACA
Geladeri Aksara
PoetryThe Wattys Award Winner 2019! ° ° ° Mari duduk di serambi Sembari memandang senja yang turun menutup hari Akan kuceritakan banyak kisah Dengan aksara yang begitu indah -ar