fairysun diary • chaewon sunwoo

7. Lie to Me

vomment juseyo<3

-👼🌞

|dateng ke cafe dialogue jam 5 sore nanti

ngapain?|

|dateng aja.

charessa hanya menggembungkan pipinya dan kembali mengunci ponselnya. 'pasti mau ngelurusin masalah' begitu pikirnya.

ia melirik jam dinding kamarnya, dan jam itu menunjukkan pukul 16.15. charessa pun bersiap siap, dalam artian menyiapkan skenario untuk ditunjukkan dihadapan pria itu nanti.

tidak, tidak. ia hanya bersiap layaknya wanita pada umumnya.

dengan cepatnya jam berdetak, menunjukkan pukul 16.50. charessa sudah bersiap, ia tinggal berpamitan pada kakak dan adiknya saja.

"eh cantik, mau kemana?" sapa kakak charessa, yasmine.

charessa yang sedang bercermin berbalik menghadap ke kakaknya itu.

"ketemu adimas" jawab charessa dengan senyum yang sangat manis.

namun berbeda dengan kakaknya. raut wajah yasmine tiba tiba berubah, ia tahu bagaimana adimas memperlakukan adiknya beberapa hari ini—dari merendahkan, sampai membiarkan adiknya menunggu balasan pesan selama 5 hari.

"kamu yakin?" tanya yasmine, yang dijawab anggukan antusias oleh adik pertamanya itu.

tangan yasmine terulur untuk mengelus surai hitam charessa, lalu tersenyum.

"bahagia banget kayanya, yaudah sana. hati hati ya"

charessa mengangguk, "bilangin ya sama adiba"

yasmine mengacungkan jempolnya pada charessa.

gemes bgt keluarga ini :(

baru sampai didepan pintu rumahnya, yasmine kembali memanggil nama charessa.

"kamu ga pake jaket? diluar mau hujan loh, sekalian bawa payung nih" tegur yasmine yang sudah membawa jaket dan payung untuk charessa.

charessa yang melihatnya hanya terkekeh.

"perhatian banget kakak aku. udah ya, aku pergi dulu, mau nitip apa apa?"

"roti aja sama minuman, 2 ya buat adiba juga soalnya"

charessa mengacungkan jempolnya pada yasmine—sama seperti yasmine tadi. yasmine yang melihatnya juga tersenyum.

"udah sana, nanti ditungguin"

charessa mengangguk, lalu melambaikan tangannya pada kakaknya.

-👼🌞

charessa sampai di cafe itu dengan keadaan sedikit basah, karena diluar sudah mulai hujan.

matanya mulai menerawang seisi cafe, pria itu—adimas—belum sampai ternyata. charessa pun memilih untuk mencari kursi terlebih dahulu.

matanya tertuju pada meja di dekat pintu, entah kenapa.

charessa juga sudah memesan pesanannya tadi, jadi yang perlu ia lakukan hanya menunggu saja.