Aku rindu sebagian dari apa yang aku sebut sebagai "Diriku"
Tentang hal-hal yang mungkin sudah tidak bisa kembali seutuhnya di hari ini, tentang hal-hal yang sebenarnya sudah tidak aku permasalahkan serumit dulu.Ada bagian dari diriku di masa lalu yang pernah mendewakan patah hati sebagai hal utamaku untuk menulis, menceritakan bagaimana parahnya lukaku karena dikecewakan dan hingga ditinggalkan saat sedang sayang-sayangnya.
Teman-temanku sampai sulit untuk membedakan perasaan hatiku, sebab saat sedang tidak dilukai pun aku masih terus mempublikasikan tulisan-tulisan menyedihkan yang sangat aku agungkan.
Dan hari ini, aku sudah tidak tau tulisan apa yang mau aku bagikan kepada publik, ketika mereka meronta-ronta ingin membaca tulisan baru dariku.Ditulisan ini aku hanya ingin menjelaskan bahwa jujur saja aku selalu rindu menulis, sebab saat dulu aku hanya mampu menuangkan perasaanku ke dalam sebuah tulisan. Aku berusaha semampuku untuk tetap menulis, meski mungkin tulisanku tidak seperti dulu lagi.
Tulisan-tulisanku kini hanya kata tanpa makna. Hilang jiwanya, hilang rasanya, mungkin juga jiwaku untuk menulis memang sudah hilang, atau hanya butuh waktu untuk beristirahat? Entahlah.Aku sangat rindu sebagian dari diriku yang terasa sulit untuk ku sempurnakan di hari ini. Aku rindu sebagian dari diriku yang begitu mudah mengutarakan isi hati ke dalam sebuah tulisan. Aku rindu. Tapi terasa sulit untuk saat ini.
-Rara Paraisa-
July 1, 2019. 9:14 pmPs: Haiii! Maaf klo tulisanku ga sebagus seperti judulnya:(

KAMU SEDANG MEMBACA
How I Feel
PuisiBanyak hal yang bersarang dalam kepala, dan sulit ku ungkap lewat bicara. Maka tulisan ini lah yang berkata. -Di Publikasikan: 2 Agustus 2018- Copyright © 2018 by Rara Paraisa