Part 1

9 4 0
                                    


Rezwan syahreza, panggil aja Rez, ia seorang pemuda spesial yang dapat mengetahui apa yang orang lain pikirkan. Ntah itu yang disebut musibah atau anugrah, yang jelas ada sisi positifnya dan sisi negatifnya, ia menyadarinya saat bangun tidur, saat sedang sarapan pagi bersama keluarga, ia mendengar apa yang di pikirkan mamanya.
"Oh iya nanti bayar panci yang belum lunas."  itulah yang dipikirkan mamanya saat menuangkan air di cangkir, tak sengaja air itu tumpah, tapi mamanya belum sadar juga.
"Hm kok basah- basah gimana gitu ya," ucap mamanya sontak kaget saat melihat roknya basah sampai bawah.
"Dasar emak-emak," ujar Derald tertawa lalu kabur membawa sepotong roti yang di lapisi selai nanas dengan testur yang lembut."bye mama," pamit Derald melambaikan tangannya.

Rez masih mengunyah-nguyah makanan yang ia santap dengan santainya sambil menonton mamanya yang dari tadi ngomel ini itu, sedangkan papanya menutup kedua telinganya dengan kedua tangan. Selesai makan Rez berangkat sekolah memakai sepeda kesayangannya sejak tiga tahun yang lalu.

Di perjalanan Rez masih memikirkan tentang kemampuan yang melekat ditubuhnya itu, dia teringat tadi malam saat bermimpi di temui oleh seseorang yang berkulit putih dan bertaring bernama Edward cullen. Edward cullen berbicara tentang kemampuan yang ia miliki telah di transferkan kepada Raz. Apa gara-gara mimpi itu Raz memiliki kemampuan seperti Edward cullen yang hadir di mimpinya malam itu.
Siapa kah Edward cullen itu?

Bruak

Rez tak sengaja menabrak mobil berwarna merah yang ada di depannya, sungguh Rez tidak sengaja karena yang ia pikirkan hanya soal kemampuan yang telah di milikinya hingga tidak fokus saat mengendarai sepeda.

"Astaga!" pemilik mobil itu keluar lalu mencari-cari letak goresan, terlihat ia sedang menahan amarah.
"Maaf, aku nggak sengaja," ujar Rez seraya bangun tidur dari kasur aspal yang sangat empuk, sebaliknya.
    Pemilik mobil itu ialah seorang gadis dengan postur tubuh yang mungil, kulit putih, dan sangat cantik. Raz melihat gadis itu dengan tatapan aneh, ada apa dengan gadis mungil itu?
     Kini gadis itu mulai mendekati sepeda Rez, ntah apa yang ingin ia lakukannya, gadis itu sangat santai, tapi apa yang ia lakukan membuat Rez tak percaya, gadis itu membengkokkan top tube sepeda Rez dengan lembut, terbuat dari apa tangan kecil dan lembut itu kalimat itu terlintas di pikiran Raz.

Cewe itu tersenyum lalu masuk ke dalam mobilnya, dan ntah kenapa Rez malah tersenyum bukannya marah.

"Aneh." ucap Rez menggelengkan kepala pelan.

"Astaga! Kenapa aku bego banget," ujar Rez menggaruk garuk rambutnya sambil melihat keadaan sepedanya yang kritis, kini Rez membawa sepedanya ke RS.

Bodoh(bengkel)

Rez menaruh sepedanya di RS spesialis, lalu berlari menuju tepi jalan, tengok kanan kiri lalu berlari menyebrangi jalan raya.

Aaaaaaa

Rez berdiri di tengah jalan dengan tangannya yang diangkat seperti maling bulu ketiak tetangga yang ketangkap oleh si balita kecil.

"Huft, Astaga kenapa hari ini aku sial mulu," ucapnya menghela nafas.

"Punya mata ga sih loh," ucap pemilik mobil itu di kaca mobil.

Rez bengong melihat pemilik itu, dia teringat kejadian yang sebelumnya,
"Kayak nggak asing tuh orang," gumam Rez.

Pemilik mobil itu turun dengan amarah yang semakin membara, dia memakai kaca mata dan berpakaian seperti orang kantoran.

"Punya mata nggak!" bentak cowok itu, tapi Rez masih mikir sambil menatap wajah cowok itu dengan teliti. Cowok itu langsung berjalan ke arah mobilnya dan pergi begitu saja,seperti tornado.

Siapa??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unite StrengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang