Warning
Yaoi
Mature
All Character belongs to MK senseiHappy Reading
::
::
::
Kedua netra berbeda pola itu terbuka lebar perlahan. Samar ia merasakan pergerakan tak asing di sekitar bibir keringnya. Lembab dan basah dengan nafas menderu menjadi sebuah pertanda apa yang ia rasakan bukanlah mimpi. Seketika matanya membulat sempurna manakala sang netra Sapphire terbuka bertemu dengan mata onyx nan kelam.
"Hmmmmpphhh,,emmmphh!!" Sasuke berusaha berontak.
Naruto yang tersadar bahwa Sasuke telah sadar tersenyum lembut. Tapi, saat ia melihat kilat kemarahan dalam mata onyx itu ia pun menghentikan kegiatannya sejenak.
Naruto menundukkan kepala sesekali melirik ke arah Sasuke yang tengah bersusah payah merubah posisi menjadi duduk. Refleks Naruto dengan hati hati membantu Sasuke untuk duduk.
"Ha..hati hati!" Ucap Naruto gagap melihat tatapan Sasuke yang masih menyisakan beribu tanya di benaknya.
Belum sempat Sasuke membuka mulut, ia tiba tiba memuntahkan cairan merah pekat dadakan.
"Uuuuhhhgggghh!"
Melihat Sasuke memuntahkan darah, Naruto dengan sigap langsung mengambil lap dan membasuh tubuh Sasuke yang terkena darah itu. Ia pun membuka ikat Kimono yang melekat dalam tubuh Sasuke.
Sasuke yang melihat gelagat tidak biasa sahabat berisiknya itu hanya terdiam sembari melihat segala tindakannya saat ini. Yang menjadi tanda tanya terbesarnya adalah apa yang mereka lakukan saat ini???
"Saat ia memuntahkan darah bersiaplah menyiapkan lubang kubur untuknya!"
Kata kata Kurama terngiang ngiang dikepala Naruto bagaikan kaset rusak. Ia harus cepat bertindak jika tidak ingin kehilangan orang yang sangat berharga dalam hidupnya saat ini. Setelah memastikan tidak ada bekas darah lagi, Naruto segera mendekati Sasuke yang terlihat masih pucat.
"Maafkan aku,Sasuke!" Ucap Naruto
Sasuke hanya bingung mendengar perkataan Naruto yang ambigu. Memangnya apa yang dilakukan oleh teman kuning berisiknya itu hingga ia harus meminta maaf?
Semua pertanyaan dikepalanya lenyap dalam sekejap saat Naruto kembali membungkam bibir Sasuke dengan bibir kissablenya. Jantungnya berdegub lebih kencang manakala Naruto dengan lihai membimbing lidahnya menuju permainan yang lebih intim.
Mungkin ini bukanlah ciuman pertama mereka. Tapi ini benar benar ciuman panas mereka.
"Hemmmmphhhhhh...,ahhh! Naruto apa yang....hmmmphhh!"
Baru sejenak Sasuke diberi kebebasan untuk menghirup udara segar, Naruto kembali melumat bibir tipis itu. Sasuke refleks memukul dada Naruto untuk pergi menjauh dari tubuhnya. Tapi entah kenapa ia merasa sangat tidak bertenaga kali ini. Samar ia merasakan aliran tenaga menjalar melalui tubuhnya. Hingga kedua tangan Sasuke di kunci satu tangan Naruto di atas kepalanya.
Sasuke bukanlah bocah ingusan yang tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia adalah lelaki dewasa yang mempunyai anak gadis yang beranjak dewasa. Permainan ini bukanlah permainan anak kecil yang menyenangkan. Tetapi ini adalah sebuah permainan yang membangkitkan gairah seseorang.
YOU ARE READING
Nanadaime's LOVE
Fanficupaya penyelamatan sang sahabat berujung terkuaknya sebuah rahasia...