Amarah Hana

1.1K 78 2
                                    

Happy reading 💜

Jangan lupa vote dan komen agar cerita ini terus berlanjut 😁

.
.
.
.
.
.
.
.

Hana pov

Aku masih berkutat pada layar laptopku. Tumpukan map yang tidak ada habisnya membuatku ingin membakarnya. Perubahan jadwal yang dilakukan oleh pihak sponsor iklan membuatku harus mengulang kembali jadwal Bangtan selama seminggu ke depan. Belum lagi laporan mingguan yang harus ku berikan pada PD-nim esok hari. Ruang tengah dorm Bangtan terlihat seperti lautan berkas sekarang.

Jika kalian bertanya mengapa aku menaruh berkas - berkas di ruang tengah, itu karena kamarku sudah penuh oleh berkas - berkas milik Sejin yang belum ia selesaikan. Sehingga semua berkas yang baru aku dapatkan ini tidak muat di kamarku.

"Tuhan tolong beri aku kekuatan mengerjakan ini semua agar cepat selesai. Aku mohon" ucapku sambil menatap langit - langit ruangan.

Karena sudah sangat lelah, aku memutuskan untuk beristirahat. Jika dipaksakan dengan keadaanku yang sudah sangat mengantuk, pasti akan sia - sia. Aku melangkah menuju kamar dan merajut mimpi.

Jimin pov

Semenjak kejadian kemarin entah mengapa aku merasa Hana adalah gadis yang spesial. Ia mampu menenangkanku disaat amarah tengah menyelimuti diriku. Setiap perkataan yang ia ucapkan juga membuatku berpikir betapa bodohnya aku selama ini. Hanya karena wanita itu aku sampai memukul Yoongi hyung. Aku benar - benar merasa bersalah padanya. Ini semua berkat Hana, aku merasa lebih baik.

Aku baru ingat bahwa aku belum mengucapkan terima kasih pada Hana. Aku keluar kamar dan mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Nihil. Hana tidak ada. Yang aku temukan hanya berkas - berkas yang berserakan di meja dan lantai.

"Apa mungkin ia sedang di kamar ? Sebaiknya aku kesana". Ku ketuk pintu kamarnya sekali. Namun tidak ada jawaban. Lalu ku ketuk sekali lagi.

"Tunggu sebentar" ucap Hana dari arah dalam. Tak lama ia membuka pintu kamarnya. Aku tertegun melihat penampilannya saat ini. Dengan rambut yang sedikit acak - acakan dan pajama berwarna pink membuatnya terlihat menggemaskan.

"Hallooo ada apa kau malam - malam menggangguku ?" Ucapnya menyadarkanku dari lamunan. Kulihat wajahnya cemberut menyambut kedatanganku.

"Ah itu a... aku mmmm" ucapku terbata - bata.

"Kau apa ? Tidak bisa tidur ? Atau lapar ?" Jawabnya menebak - nebak.

"Aniyaa bukan itu, aku hanya mau bilang terima kasih padamu". Ia terlihat mengerutkan dahiya, pertanda ia tidak mengerti maksud ucapanku.

"Atas bantuanmu kemarin".

"Oh itu, iya sama - sama " jawabnya singkat sambil mengusap - usap sebelah matanya lalu menguap di depanku.

"Yasudah kenapa kau masih disini oppa ? Sana kembali ke kamarmu, aku mau tidur lagi" ucapnya mengusirku.

Belum sempat ia menutup rapat pintu, aku berkata "Kau ini, kemarin saja baik, sekarang malah mengusirku".

Lalu ia kembali membuka pintu lebar - lebar dan menunjuk jam dinding yang berada di kamarnya. "Sekarang sudah waktunya manusia istirahat" lalu ia kembali menutup pintunya dengan sedikit kencang.

Aku terdiam lalu baru menyadari ucapannya barusan. "Yaa! Kau pikir aku bukan manusia ?!"

.
.
.
.
.
.

Author pov

"SEOKJIN-AH! YOONGI-AH! HOSEOK-AH! NAMJOON-AH! JIMIN-AH! TAEHYUNG-AH! JUNGKOOK-AH!" Suara teriakan Hana sontak membuat seluruh member keluar dari kamarnya dengan terburu - buru.

Destiny of Life Hana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang