"Lo dari mana sih?" Tanya Raina dengan suara yang cukup keras saat guru sudah berlalu keluar kelas
"Apaan sih? Lebay! Berisik tau!" Ucap Risha risih
"Iya nih tau tuh lebay banget sih Rain hujan!" Ucap Davi
Raina melotot. "Awas ya kalau minjam buku gue lagi buat jadi bahan contekan awas lo!" Ancam Raina. Namun, Davi tetaplah Davi yang tidak bisa di urus.
"Eh lapar nih. Kantin yuk?" Ajak Raffa
"Yuk! Yuk Sha!" Ucap Rayn karena Risha tetap fokus pada novelnya. Resha menggangguk.
Saat berjalan menuju kantin dan melewati uks, Risha ingat sesuatu dan berhenti tepat depan pintu uks.
"Kenapa Sha?" Tanya Bella
"Kalian duluan aja. Gue mau masuk uks dulu." Ucap Risha
"Lo sakit?" Tanya Raina langsung memegang kening Risha
Risha menggeleng. "Enggak. Gue gak sakit kok, gue mau liat aja dia ada gak di dalam?" Jawab Risha
"Dia? Siapa? Lo punya pacar? Lo backstreet ya dari kita?" Tanya Davi beruntun
"Apaan sih? Enggak bukan pacar! Adik kelas, cewe." Jawab Risha cepat
"Ya udah buruan." Ucap Raffa
Risha mendekat ke arah uks. Memegang knop pintu lalu membukanya. Di sana ada dua orang siswa yang sedang berjaga. Risha melihat ke arah tempat tidur. Kosong.
"Ada apa kak?" Tanya seorang gadis yang sedang membereskan kotak obat
"Ehm tadi ada murid yang kesini gak? Namanya Tasya kelas sepuluh." Tanya Risha
"Maaf kak, kita baru datang. Pas kita kesini gak ada orang kak, kosong." Jawabnya
Risha menggangguk. "Oh gitu, ya udah makasih ya?" Ucap Risha lalu keluar dari uks
"Ada?" Tanya Bella saat Risha keluar dari dalam uks
Risha menggeleng. "Gak ada, ayo kita ke kantin." Jawab Risha lalu berjalan mendahului yang lain
"Tu anak kenapa sih?" Tanya Davi
Yang hanya dijawab gelengan dari yang lain. Sesampainya dikantin dan sudah memesan makanannya masing-masing, dan setelah pesananannya datang, langsung di lahap dengan rakusnya. Kecuali Risha.
Risha mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin. Sampai pandangannya berhenti pada satu titik. Tasya. Dia sedang mengantri pada antrian soft drink.
Risha berdiri dari duduknya, membuat yang lain berhenti melakukan aktivitas memakannya dan menatap Risha bingung.
"Kenapa Sha? Kebelet pipis?" Tanya Davi polos
Risha menggeleng. "Gue beli soft drink dulu ya? Ada yang mau pesan gak?" Tanya Risha
Bukannya menjawab, mereka malah saling tatap satu sama lain. "Bentar deh, bukannya lo gak suka soft drink? Ya kan?" Tanya Bella bingung
Seketika tubuh Risha langsung tegang. "Udah deh buruan! Mau pesan gak?" Tanya Risha terkesan buru-buru dan menghindar
Baru saja Raffa membuka mulut, Risha sudah pergi entah kemana. Karena pada saat itu lautan manusia mulai memenuhi area kantin.
Risha berdiri tepat di belakang Tasya. "Hey!" Ucap Risha sambil menepuk bahu Tasya pelan
Tasya tersenyum tipis. "Hallo kak." Ucapnya
Risha tersenyum bahagia. "Hai Tasya! Lo tadi kemana? Gue cari lo ke uks tapi lo gak ada disana." Ucap Risha
Hembusan nafas pelan yang keluar dari mulut Tasya menyadarkan Risha. "Lo kenapa? Kok---"
"Gapapa kok kak. Aku lega karena aku bisa kenal sama kakak." Ucapnya diikuti dengan senyum tulus dari bibirnya dan juga air mata yang berlinang di matanya.
Risha terperanjat kaget melihat Tasya yang menangis bahagia karenanya. "Kenapa bahagia? Bukannya itu hal wajar, kakak kelas mengenal dan berteman baik sama adik kelasnya?" Tanya Risha
Tasya menggeleng. "Gak menurut aku kak. Karena biasanya kakak kelas kerjaannya selalu nge-bully adik kelasnya. Dan aku senang banget. Kakak berubah."
"... aku duluan kak. Permisi. Semoga kita bisa ketemu lagi." Ucap Tasya lalu pergi dari hadapan Risha
Risha tediam cukup lama. Lalu ia langsung mengeluarkan ponselnya.
Gue ke kelas duluan. Bakso nya habisin aja.
👻👻👻
Part 2
Hallo semuaaa
Vote ayo vote
Horor nya banyak drama. Remaja maklum😂
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER BULLYING
HorrorKetika kehidupan tenang dan penuh rasa gembira tanpa memikirkan sakit hati orang lain dan rasa tersiksanya orang lain. Bagaimana ketika semua itu berbanding terbalik. Orang yang dulunya tunduk malah jadi musuh. Ketika pandangan berubah. Berubah me...