Saat di kantin
"Duduk dimana kuy" tanya nana sambil melihat isi kantin.
"Pojok kuy" ucap rini sambil menunjuk meja di pojok yang hanya di balas oleh deheman zaza.
"Mau pada pesen apa lo pada?" tanya caca.
"Emang lu mau pesenin?" tanya rini yang di balas gelengan caca.
"Yeuuu ngapain nanyak kalo gitu" ucap rini sambil memutar bola matanya malas.
"Udah, biar gue yang pesen. Lu pada mau pesen apa?" tanya nana. Baru saja caca akan menjawab langsung di potong oleh zaza.
"Samain aja" potong zaza.
Tiba tiba suasana kantin menjadi ramai dan ternyata itu adalah para mostwanted di sekolah ini. Lalu mereka berjalan ke meja zaza.
"Dek boleh gak abang duduk disini?" tanya leo.
"Hm" balas zaza sambil bermain handphone nya.
Beberapa menit kemudian nana datang dengan membawa empat mangkuk bakso dan empat jus jeruk dan mereka makan dengan tenang.
"Pada pesen apa bro?" tanya azka.
"Samain aja" ucap roy dingin plus datar.
Beberapa menit kemudian azka datang dengan membawa empat mangkuk mie pangsit dan empat teh manis.
"Oh ya, kenalin ini sahabat abang" ucap ken.
"Hai nama gue Azka Hatter Grander" ucap azka sambil ngulurkan tangannya yang di balas uluran tangan oleh rini, caca, dan nana. Saat zaza tidak membalas uluran tangan azka, azka hanya cemberut.
"Roy Batyer Alexander" ucap roy dingin dan datar.
"Gue kenzo Carolly Elisabeth, panggil aja ken" ucap ken sambil tersenyum manis.
"Gue Leon Guenifer Elisabeth, panggil aja leo" ucap leo sambil tersenyum manis.
"Nama gue Rini Garteen Floren, panggil aja rini" ucap rini sambil tersenyum manis.
"Gue Claca Albert Hartoon, panggil aja caca" ucap caca sambil tersenyum manis.
"Gue Ryana Franco Arkey, panggil aja nana" ucap nana sambil tersenyum manis.
"zaza" ucap zaza dingin dan datar, sedangkan yang lain hanya melongo mendengar ucapan zaza yang sangat dingin termasuk roy, tapi roy buru buru mengubah ekpresi nya menjadi datar.
"Em, dia namanya Claza Caroline Elisabeth" ucap nana yang hanya di balas oleh anggukan mereka.
Setelah selesai makan, zaza, rini, caca, dan nana baru saja akan berdiri tapi di hentikan oleh suara cempreng seseorang. Ternyata itu suara geng cabe yang sering disebut QB (Queen Bullying) di sekolah ini. Zaza menilai mereka dari atas sampai bawah terutama ketua geng cabe tersebut. Ketua geng cabe tersebut memakai baju yang sangat ketat di badan nya dan dua kancing atas nya di biarkan terbuka, rok yang sangat pendek kira kira 25 cm diatas lutut, muka nya kek ondel ondel, lipstik merah banget kek warna cabai merah, itu pake bedak apa tepung, putih amat, apalagi dadanya di busungin ke depan segala, sangat tidak patut di contoh,kalo dayang² nya tidak beda jauh dari ketua nya.
"Heh, ngapain lu nengok gue kayak gitu, gue tau gue cantik, tapi gak usah gitu juga nengok nya" ucap dia pede.
"Siapa juga yang bilang lo cantik" ucap zaza dingin.
"Udah gak usah banyak bacot lo pada"
"dan lo" ucap dia sambil menunjuk muka sahabat zaza dan yang terakhir zaza."Gue harus kasi lo pelajaran jalang" ucap dia sambil menekan kata jalang.
"Paling juga orang tua nya jalang" ucap dia enteng.
"Coba ulangi lagi, Sisca Guardion" ucap zaza menekan kata guardion yang artinya keluarganya akan mengalami masalah.
"Orang tua lo JALANG, ya kan beb" ucap sisca santai dan bergelayut manja di tangan roy.
"Oke kalo itu mau lo" ucap gue santai sambil menekan suatu nomor dan tersambung, lalu zaza membuka speaker suaranya.
'Halo bos' ucap yang di seberang sana. Semua orang hanya cengo, tidak tau apa yang terjadi.
"Putuskan kontrak perusahaan Guardion" ucap zaza dan tak lama seringai muncul dari wajah zaza, semua yang melihatnya merinding termasuk roy, karena seringai yang di keluarkan oleh zaza sangat menyeramkan. Wajah sisca yang tadi santai menjadi pucat seketika.
'Baik bos' ucap yang di seberang sana.
"Emm..., dek perusahaan mana yang kamu putus kontraknya?" tanya leo heran, karena setaunya zaza gak pernah membangun sebuah perusahaan.
"Zaline Company" ucap zaza santai sambil memainkan handphone nya, semua yang di sana langsung tertawa kecuali sahabat zaza dan sahabat roy tentunya.
"Hahahaha....., mana mungkin lu pemilik Zaline Company" ucap sisca sambil tetawa, tadi wajahnya menegang karena dia kira akan memutuskan kontrak dari elisabeth company.
"Apa bener kamu pemilik Zaline Company?" ucap leo dengan wajah serius yang di balas dengan deheman.
"Kamu gak bohong kan dek" ucap ken dengan wajah serius juga.
"Gak percaya?" tanya zaza, yang di balas oleh anggukan mereka.
"Ok" ucap zaza sambil menelpon seseorang. Tidak lama kemudian ada beberapa bodyguard yang membawa berkas - berkas perusahaan.
"Itu" ucap zaza langsung melempar berkas pemilik perusahaan di atas meja. Mereka yang membacanya hanya melongo, ternyata benar zaza adalah pemilik perusahaan itu. Kemudian wajah sisca yang tadinya tenang kembali pucat bahkan lebih pucat dari yang tadi, karena zaline company adalah perusahaan terkaya nomor 1 di dunia.
"Wow, abang bangga sama kamu dek" ucap leo heboh.
"Kita juga za" ucap sahabat zaza.
Kring... Kring...
"Udah bel masuk, kuy ke kelas" ucap rini. Zaza hanya berjalan menuju rooftop tanpa menjawab.
'"Mau kemana dek?" tanya ken yang berniat untuk bolos.
"Bolos" jawab zaza langsung ke rooftop menaiki tangga.
"Woii..., tungguin elah, gue juga mau bolos sama lo" ucap caca langsung mengejar zaza.
"Kita juga" ucap leo, ken, azka, caca, rini, nana kompak. Sedangkan roy, dia sudah berjalan duluan menuju rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mafia and CEO
Teen FictionSeorang gadis yang berubah menjadi sangat kejam karena masa lalunya dan menjadi seorang mafia yang sangat kejam dan tidak pandang bulu. Dia diusir oleh keluarganya karena di tuduh hal yang tidak pernah dia lakukan dan setelah di usir dia diang...