26. House Chores

8.1K 1.3K 141
                                    

Y'all say thankyou to my friend who keeps asking me when will i update this work. Babe, nih update nih aku.

Enjoy!



__



Meski terlihat kaku, Jaehyun sebenarnya tetaplah lelaki dua puluh dua tahun biasa yang begitu menyukai olahraga. Ia dan futsal adalah dua hal yang sangat sulit untuk dipisahkan. Karena meski sesibuk dan sepadat apapun aktifitasnya, Jaehyun tetap akan menghilang di saat-saat tertentu di akhir pekan untuk bermain futsal bersama teman-teman dekatnya.

Biasanya, lelaki itu akan pergi di setiap minggu pagi. Atau jika berhalangan, maka mereka akan menyesuaikan jadwal satu sama lain demi dua kali enam puluh menit menggiring bola dalam ruangan yang sempit itu.

Kalau sudah sibuk dengan futsalnya, Jiyeon tidak akan repot-repot menyiapkan sarapan pagi karena Jaehyun hanya akan berangkat dengan dua buah pisang dan satu tumbler berisikan infuse water. Dan lelaki itu tidak akan mengisi perutnya lagi hingga waktu makan siang datang.

"Sayang?"

Jiyeon menoleh menatap Jaehyun yang baru saja membuka pintu kamar mandi. Rambutnya tampak basah dan lepek. Wajahnya juga tampak sedikit kusam bekas peluh usai dua jam penuh berlarian menggiring bola di lapangan futsal.

"Loh kok tumben pulangnya cepet?"

Jiyeon memalingkan wajah usai melirik jam kecil di atas nakas kamar mandi. Masih pukul sepuluh, biasanya Jaehyun baru akan kembali pukul sebelas lewat karena usai bermain akan ada sesi chit-chat khas lelaki yang super panjang dan cukup menghabiskan waktu.

Jaehyun melangkah masuk mendekati Jiyeon yang masih berdiri di dalam kamar mandi, sesekali menggoyangkan baju futsal lembab yang ia gunakan, membuat gerakan agar suhu dari pendingin ruangan masuk ke rongga-rongga baju untuk bersentuhan dengan kulitnya yang terasa mulai lengket.

"Kamu ngapain?" tanya lelaki itu begitu melihat Jiyeon memegangi salah satu tshirt yang Jaehyun taruh di keranjang baju kotor dua hari yang lalu.

"Ini, lagi mau nyuci. Mas mau langsung mandi?"

Jawaban itu membuat Jaehyun terdiam sejenak. "Nyuci baju maksudnya?"

"Iya mas, masa ngambilnya baju tapi mau nyuci piring." Jiyeon menjawab ringan sambil terus mensortir baju dan menyampirkannya pada tangan. "Kok malah bengong? Mas mau langsung mandi nggak?"

"Yang, sebentar. Aku pikir kamu ngelaundry selama ini?" Jaehyun menatap Jiyeon bingung.

"Ih, enggak. Terus apa gunanya kita beli mesin cuci kalau masih ngabis-ngabisin duit buat laundry mas?"

Jaehyun menggaruk ujung alisnya yang tidak gatal sama sekali. "Buat nyuci.. daleman?"

Tawa renyah Jiyeon mengudara. Jaehyun memang seringkali tidak di rumah pada jam-jam siang seperti ini, terlebih saat weekdays. Lelaki itu masih sibuk mengurusi persiapan demisioner juga perihal pemilihan raya yang sudah sangat dekat.

Sementara Jiyeon pribadi yang sedang dalam masa libur semester dan tidak terlalu sering menginjakkan kaki di kampus memang selalu memilih mengerjakan pekerjaan rumah pada jam-jam pagi menjelang siang. Karena selepas matahari terasa mulai terik, ia juga akan mulai sibuk mendatangi kampus untuk membantu kepengurusan mempersiapkan masa akhir jabatan mereka periode ini.

"Rugi banget ih beli mesin cuci cuma buat ngebersihin daleman."

Jiyeon kembali melanjutkan memilah baju ke dalam pelukannya. Memisahkan tshirt dengan kemeja dan jaket. Juga memisahkan baju dengan dalaman. Tidak mengindahkan Jaehyun yang kini menatapnya semakin bingung.

[✔] Undaunted | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang