Part 18

1.2K 55 2
                                    


Motor yang dikendarai Raka berhenti di suatu tempat, Kayla yang hanya menunduk akhirnya mendongak dan melihat sekeliling.

Pertama yang dilihat 'indah'. Tempat itu dihiasi bunga disekelilingnya dan beberapa kursi putih yang bisa diisi oleh 4 orang. Dan jangan lupa ditengah tempat itu ada air mancur yang cantik.

Kayla dapat melihat tempat itu rame, ada anak kecil yang tertawa bahagia yang berlari bersama orang tuanya bisa dibilang mereka sedang main kejar-kejaran, ada juga beberapa sepasang kekasih yang tengah bercanda tawa terlihat mereka begitu harmonis dan serasi, dan juga beberapa pedagang dipinggir jalan.

Dan Kayla sudah menyadarinya bahwa tempat itu adalah sebuah taman.

"Yuk." ajak Raka sambil tersenyum seraya mengulurkan tangannya dan menarik lembut Kayla.

Kayla hanya diam dan mengikuti Raka membawanya.

Dan disinilah mereka duduk di kursi putih tepat di depan air mancur yang cantik nan indah.

"Tunggu sebentar." ucap Raka seraya pergi berlalu.

Kayla hanya diam melihat kepergian Raka.

Tak butuh waktu lama, Raka kembali bersama dua Ice Cream coklat di tangannya.

Kemudian Raka menduduki bokongnya disamping Kayla dan memberikan Ice Cream pada Kayla.

Kayla menerimanya, tentu saja! setiap berhubungan dengan Ice Cream Kayla tak pernah menolaknya.

Ia pun sibuk menyantap Ice Cream tersebut, tak sadar jika Raka sejak tadi memperhatikannya dan mengabaikan Ice Cream yang meleleh ditangannya.

"Ka, itu ... Ice Cream kamu nggak kamu makan? meleleh tuh?"

Raka tersadar, karena sudah tak napsu lagi untuk menyantap ia pun membuang Ice Creamnya.

"Yahh, kok dibuang? Sayang tau nggak."

Kayla cemberut, namun setelah itu ia mengambil tissue didalam tasnya dan memberikannya ke Raka.

Raka mengelap tangannya yang lengket dengan sedikit menggerutu.

Keadaan hening kembali, Raka menghembuskan nafasnya kasar membuat Kayla menoleh.

"Kenapa?"

"Huft, aku mau nanya?"

Kayla mengerutkan keningnya.

"Kenapa Bunny ngehindarin aku?"

Kayla sedikit gelagapan, pasalnya dia tidak tau jika dirinya ternyata menghindari Raka.

"Ng ... Nggak kok."

Raka hanya menatap Kayla datar, membuat gadis tersebut membuang bekas Ice Cream dan mengelap tangannya dengan tissue. Setelah itu, ia menarik nafas dan menghembuskannya pelan.

Sedari tadi Raka memperhatikan, menunggu jawaban dari gadis polos tersebut.

"Kayla nggak ngehindarin Raka kok."

Raka mengusap wajahnya gusar, gadis ini rasanya pengen ia terkam.

"Bunny kenapa ngehindarin aku? Apa kamu cemburu hm?" tanya Raka lembut dan sedikit penekanan.

Kayla mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Ehh, nggak kok. Emang cemburu itu apa?

Raka memcubit pipi Chubby Kayla dengan gemas membuat gadis tersebut meringis.

"Iiiss.. Sakit Raka," rengek Kayla.

Raka hanya terkekeh geli seraya mengusap pipi Kayla yang memerah karena ulahnya.

Terlintas dipikiran Kayla tentang gadis yang selalu bersama Raka selama ini, Bianca.

"Hmm ... Raka?"

"Ya? Kenapa Bunny?"

"Hmm ... Itu ... Bianca itu siapanya kamu?"

Raka menaikkan sebelah alisnya, namun setelah itu ia terkekeh. Sepertinya, gadis pujaannya ini cemburu karena ia dekat dengan gadis lain.

"Uuhh, imutnya," ucap Raka seraya mencubit hidung Kayla.

Kayla hanya menggerutu seraya mengusap hidung mungilnya.

"Bianca itu sahabat aku dari kecil, dan juga termasuk saudaranya musuh bebuyutan ku."

Kayla hanya ber-oh ria, terbesit rasa hangat dihatinya saat tau jika Bianca hanya sahabat Raka.

"Raka, maksudnya musuh bebuyutan itu apa?"

"Sudah lupakan, mending kita pulang.  Yuk."

***

Raka memberhentikan motornya didepan rumah megah bercat biru muda.

Pandangan Raka tertuju kearah mobil yang familiar berada diperkarang rumah Kayla.

Kayla turun dari motor seraya melepaskan helmnya dan memberikannya ke Raka.

Saat Kayla ingin berterimakasih, ia dikejutkan dengan pelukan.

"KAKAK CANTIK. LUNA KANGEN," ucap gadis kecil dengan wajah imut dan surai hitam panjang serta berponi rata. Sangat menggemaskan persis seperti Kayla.

Wajah Kayla sumringah, ia pun mensejajarkan tingginya denga gadis kecil tersebut, dan memelukanya.

Dari arah belakang, seorang pria berdiri dengan memasukkan tangannya kesaku celana.

Raka mengernyit, dan menatap tajam pria tersebut.

"Baru pulang Kayla? Luna daritadi nungguin."

"Ehh Ferry? Maaf ya, tadi Kayla abis makan Ice Cream sama Raka."

Ferry hanya mengangguk.

"Ayuk, kak. Kita masuk, Luna bawa oleh-oleh banyak buat kakak cantik."

Luna terlihat antusias seraya menarik tangan Kayla.

Luna termasuk sepupu Ferry dari London, Kayla sangat dekat dengan Luna saat Ferry membawa gadis tersebut ke rumahnya. Dan saat itu Luna sedang berlibur di indonesia.

Raka berdecih, saat Kayla mengabaikannya karena ulah Ferry lagi.

Ferry tersenyum miring dengan wajah dinginnya.

"Seharusnya lo nggak harus dekat sama cewek sebaik Kayla. Cowok brengsek kayak lo itu pantasnya sama pohon noh."

Raka hanya tertawa geli mendengar perkataan Ferry. Ia menyalakan mesinnya lalu meninggalkan rumah Kayla.

Ferry hanya mengedikkan bahunya, lalu masuk kedalam rumah menyusul kedua gadis kesayangannya.

TBC.

Hoyee, Ada yang nunggu Cerita ini nggak?😂

Maaf baru bisa update sekarang. Seharusnya Minggu kemarin Up, tapi karena kondisinya tak memungkinkan jadi bisa Up sekarang.

Okeh, Jangan lupa Vote and Comment yak.

Salam sayang,

kumalaputri_ and FluffyAngel_





RaKayla Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang