"Disini saja dulu.." Dahyun menggenggam pergelangan tangan Sana.
"Eh?"
Deg.. Deg.. Deg..
Kedua pipi Sana merona karna melihat Dahyun dari jarak sedekat ini.
"Mm.. Anu.. Mau kesana juga..""Yang dipanggil kesana kan dia.. Bukan kamu San.."
Dahyun melepaskan genggaman tangannya lalu berjalan meninggalkan Sana menuju kursi piano.
"Sini.." Dahyun menepuk-nepuk kursi disebelahnya yang kosong.
"Duduk disini dulu.."
Sana berjalan menuju kursi piano dengan gugup.
Setelah Sana duduk disebelahnya, Dahyun mulai memainkan piano tersebut. "Dia.. Tzuyu akan tinggal dirumahmu?"
Sana menganggukkan kepalanya. "Iya."
"Kamu gak apa-apa? Bagaimana pun kalian kan baru saja kenal.."
"Enggak kok, memangnya kenapa?"
Apa kamu cemburu Dahyun?
"Dia kelihatannya bisa jadi teman yang baik. Aku lega, punya banyak hal yang bagus kan?"
Sana tidak menjawab perkataan Dahyun, ia lebih memilih untuk ikut memainkan piano tersebut.
"Inget gak Dahyun, waktu kecil kita suka main piano bareng?"
Dahyun tersenyum, "Ingat."
"Apa Dahyun.. Masih jadi teman Sana sekarang?"
...
"Kak Jihyo manggil Tzuyu?" Tzuyu yang baru saja datang langsung bertanya pada Jihyo.
"Hm?"
Jihyo tampak kebingungan, ia merasa kalau tadi ia sama sekali tak memanggil Tzuyu, bahkan dirinya masih asik bercengkrama dengan Jennie dan Taehyung.
Jihyo melirik kearah belakang dan mendapati Sana dan Dahyun yang tengah bermain piano bersama.
"Ah! Palingan itu cuman taktik Tzuyu."
"Taktik?"
"Yup, supaya mereka bisa berduaan saja.." Jihyo menunjuk Sana dan Dahyun.
"Kenapa cuma berdua?"
"Lo tau nggak Tzu? Sebelum lo datang, mereka berdua udah punya sejarah. Selalu bersama sejak kecil. Mereka berdua punya ikatan yang special, ikatan yang orang lain nggak akan bisa masuk diantara mereka berdua.."
Telinga dan hati Tzuyu memanas mendengar semua yang dikatakan Jihyo.
"Mereka berdua serasi kan?" Jihyo menepuk pundak Tzuyu.
"Loh Tzuyu!" Jihyo sedikit berteriak ketika Tzuyu berjalan menghampiri Sana dan Dahyun.
Dengan cepat Tzuyu menarik lengan Sana, membuat Sana yang semula duduk langsung berdiri dan tertarik kearah Tzuyu.
"Kenapa Tzuyu? Ada yang sakit?" Raut muka Sana berubah menjadi khawatir.
Tzuyu memeluk Sana dari belakang dengan posesif dihadapan Dahyun.
"Tzuyu mau pulang.." Tzuyu masih memeluk Sana.
'Apa-apaan dia?!' Batin Dahyun.
"Hei!" Sentak Dahyun.
"Ada apa dengan kalian?" Jihyo tiba-tiba datang untuk menengahi.
"Si Tzuyu kenapa San?"
"Mau pulang katanya.." Sana mengelus puncak kepala Tzuyu.
"Ah iya sih, sudah larut malam. Kita sudah terlalu lama disini. Mungkin Tzuyu kecapekan, dan kalian juga besok musti sekolah kan?" Sana mengangguk menjawab pertanyaan Jihyo.
"Gih, kalian pamitan sama mamih dan papi Tae.."
"Ayo Tzuyu.." Sana menarik Tzuyu menuju Jennie dan Taehyung.
"Dia aneh banget tau gak?" Ucapan Dahyun menghentikan langkah Jihyo.
"Kalo lo tau lebih banyak, lebih aneh lagi.."
"Hah?"
...
Setelah berpamitan, Jennie, Taehyung dan Dahyun mengantarkan Tzuyu, Sana dan Jihyo sampai kedepan rumah.
Dahyun sedari tadi tak melepaskan pandangannya yang tertuju pada Sana.
Sedangkan Tzuyu, ia sekarang menggenggam erat pergelangan tangan Sana.
'Orang itu sungguh mencurigakan..' Batin Dahyun.
TBC