"Memang tidak mudah membuka hati yang telah lama tertutup."
"Bayang, lo udah sembuh?" Opy menatap sahabatnya penuh kekhawatiran.
"Kalau sakit, gue gak akan ada disini sekolah," jawab Bayang.
"Kali aja lo maksain buat sekolah," ucap Opy.
"Iya Py. Dia kekeh pengen sekolah, padahal masih harus istirahat di rumah," timpal Fata.
Opy terkekeh sambil memasukan saus, sambal, dan kecap ke dalam mangkuk baksonya. "Entar juga pingsan lagi, baru tau rasa lo!"
Fata yang sedang menyeruput es jeruk pun ikut mengangguk setuju apa yang dikatakan Opy. Ia kembali menatap adiknya matanya tertuju pada bibir Bayang terlihat sedikit bengkak dan luka kecil disekitarnya. "Itu kenapa bib---," ucapan Fata terpotong tiba-tiba ada perempuan datang menghampiri mereka.
"Boleh gabung gak?"
Bayang menghela lega, ada penyelamat datang baginya.
Fata dan Bayang menoleh dengan bersama. Sedangkan Opy hanya sibuk dengan semangkuk bakso yang ia pesan tadi.
Setelah mendapat anggukan dari Fata, cewek itu langsung duduk di sebelah Fata dengan membawa sepiring siomay.
"Beneran nih gapapa?" Tanyanya sekali lagi.
"Santai aja Shel," jawab Fata tersenyum padanya.
Shella itu teman sekelas Fata. Orangnya sederhana tapi berbeda dari yang lain. Tidak cupu, hanya saja Shella orangnya tidak mudah berbaur dengan orang disekitarnya. Pendiam itu sikapnya tersendiri.
Opy menyenggol Bayang dengan sikunya. "Siapa sih? Pacar kakak lo?" Bisiknya pelan.
Bayang mengangkat bahunya acuh tak acuh.
Suasana ramai padat di penuhi siswa untuk memenuhi panggilannya. Semua tempat pinuh tak tersisa, maka dari itu Shella memilih bergabung dengan Fata.
Ponsel Fata bergetar ada pesan masuk. Dengan cepat ia merogoh sakunya dan membaca pesan itu.
Bayang.
Siapa tuh?Fata mendengus pelan. Setelah membaca pesan singkat dari adiknya. Padahal jarak mereka berdekatan, berhadapan malah. Matanya melirik ke depan. Menatap Bayang yang sedang mengaduk-aduk semangkuk mie ayam.
Kak Fata.
Temen ajaBayang membaca balasan dari kakaknya. Wajahnya datar tak menampakan ekspresi apapun.
"Bayang! Itu di aduk-aduk doang sih, nggak dimakan. Emang lo gak laper apa?" Heran Opy menatap Bayang.
"Nih mau? makan aja," ucap Bayang menggeser mangkuk mie ayam ke samping Opy.
Mata Opy membelalak. Ada rejeki mana mungkin ia tolak, semangkuk bakso saja tak mengenyangkan baginya. Opy memang terbilang orang berada tapi ia lebih suka yang gratisan.
"Makasih Bayang!" Seru Opy langsung menyantapnya dengan heboh.
"Shel, itu soal Fisika kapan di kumpulin? Minggu depan ya?" Fata menoleh ke samping sambil menyeruput es jeruk.
Sebelum menjawab Shella menelan dulu siomay yang sudah ia kunyah lalu meneguk air putih sebentar. "Sekarang Ta, masa minggu depan."
"Eh, serius Shel?"
"Aku serius Fata."
"Jangan serius-serius Shel, entar di sakitin baru tau rasa lo!" Ucap Fata.
"Apaan sih Ta, gak jelas bangeth deh." Shella tertawa mendengar Fata berceloteh ngaur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE SISTER
Romance"Mau kemana kak Ata?" "Ke rumah temen sebentar." "Cewe apa cowo?!" Kalau penasaran langsung deh baca jangan lupa add ke library kamu!! Aku akan update terus secepatnya.... ●Don't Copy