prolog

58 8 1
                                    

"suatu saat lu pasti tau"

Kata itu yang sekarang sedang berputar di pikiran bulan. Entah kenapa Reyfa sahabatnya berbicara seperti itu. Apa sahabatnya memiliki rahasia yang tidak Ia ketahui? Tapi kenapa Ia tidak bercerita? Padahal dulu Ia selalu bercerita mau itu tentang pribadi ataupun bukan.

"maksud kata-kata dia tadi apa coba, kok gue gak ngerti," saat ia sedang melamun memikirkan kata-kata Reyfa tadi, saat itu juga ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk di ponselnya

"halo, ada apa?" tanya-nya kepada orang yang disebrang telepon.

"besok ikut gue, temenin gue" ucap orang yang berada di sebrang telepon.

"besok aku mau ada kerja kelompok" ucap bulan

"ga ada penolakan, besok lu harus ikut temenin gue" ucap orang itu dan langsung mematikan teleponnya secara sepihak.

"yaampun gimana ini, kalau gue bilang gak ikut kerja kelompok, nanti bakal gaenak sama yang lain. tapi kalau gue nolak ajakan Bintang nanti dia marah" ucapnya

****


Bintang(1)

Pejuang mtk pak kumis(55)
Reyfacantiq(6)
Padu{ipa 2}(181)

Saat Bulan membuka handphone, ia melihat banyak notip yang masuk di aplikasi whatsapp nya. Ia memilih membuka pesan dari Bintang dulu

'20 menit lagi gue sampai depan rumah lo'

Pesan itu yang dikirimkan Bintang kepadanya. Bintang mengirimkan pesan kepadanya pukul 08:00 dan sekarang sudah pukul 08:05 berarti 15 menit lagi Bintang akan sampai di depan rumahnya.

Saat ia ingin pergi ke kamar mandi, ponselnya kembali bergetar, ia membuka ponselnya ternyata pesan masuk dari Bintang.

'gue ada di depan'

Saat itu juga ia langsung lari keluar rumah, ia tidak peduli walaupun ia belum mandi, daripada ia kena omel Bintang karena lama.

"lo lupa apa gimana?" Ujar Bintang dengan nada ketus, Bulan sudah tau pasti Bintang akan marah.

"kan kamu kemaren gak ngasih tau aku jam berapa, jadi bukan salah aku dong" bela bulan pada dirinya sendiri.

"tapi kan gue udah kirim pesan berapa menit yang lalu. Lo belum mandi?" tanya Bintang pada Bulan, karena ia melihat Bulan masih mengenakan pakaian tidur dan rambut yang dicepol asal.

Bulan tidak menjawab, ia hanya tersenyum kepada Bintang.

"mandi sono bau, gue tunggu di ruang tamu" ucapnya dan segera masuk ke dalam rumah mendahului bulan.

Memang saat ini Bulan hanya tinggal berdua dengan kakak laki-laki nya, dikarenakan orang tuanya selalu pergi keluar kota untuk urusan pekerjaan.

****

"Kita mau kemana?" tanya bulan, pasalnya sampai sekarang mereka hanya mengelilingi jalanan.

"mau kemana si?" tanya-nya lagi.

Bintang menghentikan motornya dipinggir, ia mengeluarkan ponselnya.

"mau ngapain?" tanya bulan

"bisa diem dulu ga?" jawab Bintang dengan nada ketus sambil melirik Bulan dari arah kaca spion.
"gue lupa jalan" lanjutnya.

"lupa jalan? Emangnya kita mau kemana?" ucap Bulan seraya menggigit bibir bawahnya.

"kompleks langit no.7," jawab Bintang

"ohhh, kenapa gak bilang daritadi sih. Kalau itu aku tau kok, yaudah yuk jalan," jawab Bulan sambil menunjukkan jalan kearah kompleks tersebut..

Beberapa menit kemudian...

Bintang menghentikan motornya disalah satu rumah yang ada di kompleks tersebut. Rumah itu cukup besar, lebih besar dibandingkan rumah Bulan. Tapi ia bingung, rumah siapa ini? Kenapa bintang membawa Bulan kesana?

****

02/07/2019

Stay In HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang