Selamat membaca~
.
.
.
.
.
.
.Mereka berpencar ke seluruh taman bermain namun tidak kunjung menemukan Sowon. Mereka juga sudah menelefon Sowon, tapi handphone nya tidak aktif.
Sowon pun akhirnya pergi meninggalkan taman bermain, ia menelfon supirnya untuk membelikannya beberapa soju. Sebenarnya di umur Sowon ia belum boleh meminum alkohol, selain itu ia juga tidak suka alkohol, maka dari itu supirnya bingung dengan tingkah Sowon. Tapi supirnya tidak dapat menolak, ia membeli beberapa sojung dan ke taman bermain untuk menjemput Sowon.
Sowon tidak sengaja menjatuhkan ponselnya saat ia hendak naik ke mobil. Sowon meminta supirnya untuk mengantarnya ke sekolah. Sesampainya disekolah, ia menyuruh supirnya pulang dan tidak lupa menyuruhnya untuk tidak memberitahu keberadaannya.
Sowon naik ke atap sekolah, ia duduk dibalik tumpukan barang. Ia membuka satu botol soju dan meminumnya sampai habis.
"Ehh! Tidak enak seperti biasanya! " Ucap Sowon.
Ia melamun sebentar dan kembali membuka botol lainnya. Sowon bukan peminum yang hebat, ia sudah mulai mabuk sekarang. Pipinya merah, dan ia mulai menangis.
"Jessica ya~ Kenapa kau tidak bilang kalau kau punya adik? " Ucapnya sambil melihat ke langit.
"Kalau aku tahu aku akan menjaganya dari dulu, kau tahu? "
"Ya, kau bodoh! Kenapa kau tidak memberitahuku... Hiks" Ucap Sowon sambil kembali menangis.
"Maafkan aku! Ku mohon maafkan aku.... Aku memang bodoh! Kau mati karenaku! Kalau saja aku tidak mbohongimu, kau masih ada di sampingmu saat ini, kita bisa pergi bersama, tertawa bersama dan berbahagia! Semua gara-gara kebodohanku! Bahkan aku sekarang sudah tidak bisa memperbaikinya! " Ucap Sowon sambil terisak.
"Tidak bisakah kau kembali? Kenapa kau pergi begitu cepat? Aku merindukanmu Jessica! Jika saja aku bisa memutar kembali waktu! " Sowon kembali melanjutkan perkataannya .
"Ani! Jika kau kembali pun jangan maafkan aku! Aku tidak pantas untuk itu! Hukum aku Jessica! Hukum aku! Aku orang yang sudah membuatmu pergi untuk selamanya! " Sowon berteriak sekencang mungkin dan kembali menangis.
Sowon terus menangis. Ia sangat merasa bersalah atas kematian sahabatnya itu.
Di taman bermain, Teman-teman yang lain masih sibuk mencari Sowon. Sampai akhirnya Sinb menemukan handphone nya Sowon.
"Ya! Bukankah ini handphone Sowon unnie? " Tanya Sinb.
"Kurasa begitu, namun kenapa bisa ada di sini? Apakah unnie sudah pulang? " Ucap Umji.
"Coba kita tanya ke penjaga pos" Ucap Sinb.
"Annyeonghaseyo ahjussi, apakah kau melihat ada gadis tinggi berambut panjang yang lewat sini? " Tanya Umji.
"Ah, mian aku tidak dapat melihat dengan jelas, tapi aku punya akses ke CCTV di sini, aku bisa membantu kalian jika ini mendesak" Ucap ahjussi itu ramah.
"Nde ahjussi, unnieku hilang dan handphonenya tertinggal, aku takut sesuatu terjadi padanya, bisakah kami melihat rekaman CCTV? " Tanya Umji memohon.
"Arraseo, sini coba kalian lihat" Ucap ahjussi tersebut.
Mereka melihat Sowon yang berjalan keluar dan masuk ke dalam mobil.
"Ah, syukurlah unnie tidak apa-apa, tapi kenapa dia pulang duluan? Apakah ada urusan mendesak? " Tanya Umji.
"Ya sepertinya begitu, atau mungkin ia ada masalah? " Tanya Sinb khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Us
FanficStory Status: On Going Hi semuanya!! Ini fanfict pertama aku. Semoga kalian semua bisa terhibur yaaa....... Jangan lupa dukung dengan vote dan comment Saranghae 💕💕