01

96K 2.8K 170
                                    

Sial..sial..gue..hah..hah..telaaatt

Sepanjang perjalanan andika menggerutu.pagi ini dia bangun kesiangan dan tidak sempat sarapan.dan malangnya lagi mobil yang dia tumpangi bannya bocor.dan akhirnya andika terpaksa jalan kaki sambil berlarian.

Bagi andika tidak ada hal lain yang lebih apes dari telat masuk.kenapa?.karena andika akan mendapatkan hukuman dari guru tampan namun kejamnya minta ampun.

Andika benar-benar berharap pintu gerbang belum tertutup.namun pada akhirnya andika hanya bisa menelan ludah saat melihat gerbang sudah tertutup rapat.

"Pak buka dong pak" ucap andika memelas pada penjaga gerbang.

"Maaf dek,pintu sudah tutup,jadi tunggu guru datang saja" ucap penjaga gerbang.

"Tapi pak--"

"Maaf dek" penjaga merasa tak enak hati.

Akhirnya andika hanya berjongkok menunggu gerbang di buka.mana cuaca hari ini panas.membuat andika merasa tersiksa.

Andika berharap ada guru datang dan menyuruhnya masuk.andika sudah tak peduli lagi dengan hukuman.saat ini andika hanya ingin cepat masuk agar ia bisa berteduh dan tidak kepanasan.

"Siapa lagi yang telat"

Andika yang mendengar suara itu langsung berbalik menghadap ke belakang.mata andika membulat menatap orang yang ada di hadapannya saat ini sedang menatap tajam pada andika.

Andika menelan ludah takut.orang di hadapannya adalah guru yang selama ini andika hindari.guru yang sangat kejam.meski begitu siswi perempuan tetap meyukainnya karena ketampanannya.

Namun tidak bagi andika.ia yakin.ia akan segera merasakan hukuman yang tidak main-main.

"Buka gerbangnya" perintah pak ardi.penjaga langsung nenurutinya.

Setelah gerbang terbuka.penjaga itu kembali mundur.pak ardi melangkah lebih dekat pada andika yang sudah tegang.

"Kenapa telat" bahkan suaranya sangat dingin.

"Maaf pak"

"Saya tidak butuh kata itu.saya hanya butuh penjelasan"

"Ban mobil yang saya tumpangi bocor.dan terpaksa saya harus jalan kaki" jelas andika sambil tetap meunduk.

"Baiklah,jam istirahat bersihkan halaman belakang" ucap pak ardi sambil melangkah pergi.namun andika langsung menahannya.

"Tapi pak saya benar-benar jujur" ucap andika.

"Saya tidak butuh alasan"

"Lalu kenapa tadi bapak bertanya alasan saya telat" mendengar pertanyaan andika membuat ardi terkejut.faktanya selama ini tak ada yang berani membantah huluman yang di berikannya.

"Sudah banyak orang yang menggunakan alasan itu" ucap ardi.

"Tapi pak saya tak bohong" andika rasanya ingin menangis.

"Sekali saya bilang tidak.maka tetap tidak" ucap ardi tegas.dan melepaskan pegangan andika lalu pergi.

Andika hanya bisa tersenyum miris.melihat nasibnya yang malang.selama ini ia tak ingin di hukum.tapi sekarang ia harus merasakannya.

***
"Kenapa kau telat" bisik david.

"Kesiangan" jawab andika singkat.

"Makannya jangan main game mulu"

Mendengar ucapan david membuat andika tambah kesal."memangnya kau tidak pernah main"tanya andika sinis.

David memilih tak menjawab.dia tidak ingin kena marah andika apalagi masih jam pelajaran.dia tidak ingin ikut di hukum.

Tet tet tet

Bel istirahat berbunyi.guru langsung menyelesaikan pelajarannya dan pergi.

Seperti murid lainnya.andika juga merapikan alat tulisnya.dan bangkit berdiri membuat david menatapnya.

"Mau kemana?" Tanya david.

"Menurutmu" tanya balik andika dan langsung pergi.

David sebenarnya tau untuk apa david keluar cepat.

"Kena hukum tuh anak" ucap vian menghampiri david.

"Hemm" gumam david sebagai jawaban.

"Kantin yuk" ajak vian sambil merangkul pundak david.dan langsung di tepis.

David menatap vian tajam."jangan berani-berani"

"Santai aja kali" ucap vian tak takut dangan tatapan david.

David memutar matanya malas.dan berdiri dan pergi keluar di ikuti vian yang sesekali merangkul atau memegang pinggang david.dan david akan langsung menepisnya dan marah pada vian.

***

Andika sedang menjalankan hukumannya besama siswa lainnya yang kena hukuman.

Wajah putih andika yang terkena sinar matahari.membuat wajah andika memerah karena panas

Duk
Sesorang melempar botol minuman sembarangan.dan mengenai andika membuat baju seragamnya basah terkena isi minumannya.

Andika benar-benar ingin menangis.jika saja dia tidak malu.namun andika mencoba menahannya.

"Sebaiknya bersihkan dulu cairan itu baru lanjut kerjakan hukumanmu" ucap siswa yang merasa kasihan melihat wajah andika.

"Baiklah" andika tak menolak dan langsung pergi menuju toilet.

Andika membuka baju seragammnya.hari ini adalah hari yang sial menurut andika.

Mana perutnya lapar karna belum sarapan karena kesiangan.terus ban mobilnya bocor dengan berakhir kena hukuman karena telat.dan...sekarang lihat seseorang melempar botol minuman asal dan andika yang kena akibatnya.

Memikirkan itu membuat andika sedih.dan tanpa sadar air matanya sudah keluar.andika terisak saat ini ia sangat 'lapar'.

"Andika"

Merasa ada yang memanggil.andika dengan cepat menghapus air matanya.dan berbalik menatap pak ardi yang sedang berdiri di ambang pintu sambil menatapnya.

Tapi ada yang aneh dengan tatapan pak ardi saat ini.tatapannya tidak tajam bahkan ekpresi wajahnya pun hanya datar tidak dingin.

"Maaf pak" ucap andika.

Ardi yang telah kembali kesadarannya langsung memasang wajah andalannya.

"Kenapa bajumu" tanya ardi aneh melihat andika yang hanya menggunakan kaos dalam saja.

"Ahh..baju saya kena tumpah minuman" jawab andika.

"Pakai lagi bajumu" ucap ardi sambil memalingkan wajahnya ke samping.

"Ehh" andika mengernyit aneh.namun tak lama ia paham dan dengan cepat langsung memakai baju seragamnya lagi.

"Kerjakan kembali hukumanmu" andika mengaguk dan permisi pergi.

Ardi menatap andika yang kembali mengerjakan hukumannya.sebenarnya tadi ardi hanya ingin memastikan apakah muridnya melaksanakan hukuman yang di berikannya.

Namun saat ardi datang dan ia tak melihat andika.setelah mengetahui kemana andika.ardi langsung pergi ke toilet seperti yang di katakan siswa tadi.

Dan ardi tak menyangka bahwa ia akan melihat andika yang hanya menggunakan kaos dalam saja.

Sebenarnya ardi cukup kagum dengan tubuh andika.sebagai seorang pria andika memiliki tubuh yang putih dan mulus.dan itu membuat ardi........tergoda?.

Ardi melihat ke bawah ke arah selangkangannya lebih tepatnya.dan dia langsung menatap andika dengan tatapan berbeda.















Happy reading.....





my teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang