FOUNDING FATHERS YANG DILUPAKAN BANGSANNYA SENDIRI

13 2 0
                                    

Founding fathers adalah sebutan untuk bapak pendiri bangsa, namun tidak semua founding fathers kita kenal, padahal perjuangannya sangat besar bagi bangsa ini. Ide ide gila revolusioner membuat kita bisa hidup tenang seperti sekarang. Namun ada nama seorang revolusioner yang dilupakan bahkan dibunuh bangsannya sendiri, lalu kita pasti berpikir siapa dia, jelas jawabannya Tan malaka.

Tan Malaka adalah laki laki dengan segudang ide revolusioner ini adalah salah satu pelaku sejarah di Indonesia, ia juga termasuk founding fathers Negara kesatuan republik Indonesia yang bergerak di balik layar. Bertahun-tahun ia bergerilya dan melakukan gerakan bawah tanah dalam rangka perjuangan revolusi melawan kolonialisme di bumi nusantara.

Ia menghabiskan usiannya untuk memperjuangkan Indonesia agar menjadi Negara merdeka 100%. Jika kita ditanya sekarang kita sudah merdeka 100%? 1001 Jawaban yang dapat kita berikan untuk pertanyaan tersebut. Akan tetapi secara sederhana dan umum, dapat dijawab antara "ya" atau "tidak", karena pahlawan kita sudah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 agustus 1945. "tidak" karena walaupun sudah merdeka kita dapat dengan mudah melihat sana-sini, banyak rakyat Indonesia yang masih menderita, baik karena kemiskinan, kelaparan, tidak bisa sekolah, penganguran dan lain sebagainnya. Sementara pada saat yang sama, kita melihat sebagian rakyat Indonesia mewah dan bergelimang harta.

Kontrasnya pemandangan tersebut menujukan bahwa sebagian dari rakyat Indonesia belum merdeka 100% disinilah ada sosok Tan Malaka sebagai pahlawan yang memperjuangkan rakyat Indonesia agar merdeka 100%.

Tan malaka merupakan tokoh revolusioner yang berjuang dengan segenap jiwa dan raganya demi kemerdekaan tanah air Indonesia. Ia tidak mau bersenang-senang di atas penderitaan rakyat Indonesia yang lain. Dalam sejarah menjadi orang kaya raya dan terhormat, sangat mudah bagi dirinya untuk menjadi kaya raya dengan pengetahuan, kecakapan, dan ijazahnya yang diperolehnya dari hasil pendidikan di Belanda. Akan tetapi ia tidak ingin memilih hidup kaya yang harus diperoleh bekerja sama dengan kaum penjajah yang menindas dan memeras saudara-saudrannya sebangsa dan setanah air.

Sebagai seorang intelektual, Tan Malaka memiliki pemikiran yang dialektis, materialistis, logis. Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk meningalkan pemikiran magis dan fatalis yang masih banyak dipegang saat itu. Selama sistem pemikiran masih kolot, sulit bagi rakyat Indonesia untuk bisa keluar dari sistem perbudakan dan penjajahan.

Sebagai guru atau pendidik ia tidak mementingkan gaji. Yang penting baginya adalah mengabdi kepada bangsa sehingga dapat mencapai kemerdekaan yang sepenuhnya.

Sebagai pemimpin pergerakan Indonesia menuju kemerdekaan, ia termasuk pemimpin yang konsekuen. Cita-citanya yakni kemerdekaan 100% bagi rakyat Indonesia, tetap dipertahankan kemanapun ia pergi, baik dalam kondisi mendekam dalam penjara kaum imperialis di luar negeri maupun meringkuk dalam penjara di bangsannya sendiri bahkan ia mati ditembak oleh tentara republik yang didirikanya sendiri "Tentara Indonesia".

Nama Tan Malaka telah diangkat oleh soekarno sebagai pahlawan republik Indonesia pada 28 maret 1963, namun sejak orde baru (1966-1998) keberadaan Tan Malaka dihapus dalam sejarah namanya dicoret dari daftar pahlawan nasional dan hampir tidak pernah dibahas dalam pelajaran sejarah SD-SMA sampai sekarang. Namun mengapa Tan Malaka dilupakan sejarah jawabannya masih misteri bagi kita semua.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 03, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FOUNDING FATHERS YANG TERLUPAKANWhere stories live. Discover now