Rintik hujan masih dengan senang hati membasahi bumi didaerah ibu kota, tanpa kilat ataupun petir.
Hujan yang seperti inilah membuat suasana menjadi sedikit lebih romantis.
Iqbaal sedang duduk disofa coklat yang terletak didalam kamarnya ditemani dengan gitar kesayangannya.
Mata mu melemahkan ku...
Saat pertama kali ku lihat mu..
Dan jujur ku tak pernah merasa..
Ku tak pernah merasa begini...
Petikkan-petikkan gitar menjadi satu nada yang diikuti oleh suara bass milik Iqbaal.
"Gue kayaknya jatuh cinta pandangan pertama deh sama dia" ucap Iqbaal pada dirinya sendiri, matanya tetap mengarah kearah luar pintu kaca kamarnya.
"Ada gitu cewek dingin tapi cantik" dua ujung bibirnya terangkat keatas membentuk senyuman "ES Bidadari" .
***
Sinar matahari masuk tanpa permisi kedalam kamar yang dipenuhi dengan boneka-boneka babi dan bebek (donald duck), dengan tembok yang dicat perpaduan putih, hitam dan abu-abu.
Ceklek
Pintu kamar terbuka dari luar menampkkan laki-laki jakun menggunakan seragam putih-abu-abu, berdiri dengan kedua tangan disilangkan didepan dada, melihat kelakuan kakak satu-satunya. Kenapa pemalas sekali? Fikirnya.
Bagas berjalan mendekati ranjang berada didekat jendela kaca besar, dan langsung menyibakkan selimut tebal berwarna abu-abu yang membungkus hampir seluruh tubuh kakaknya.
"Bangun kak!!, jadi cewe jangan pemalas banget jauh sama jodoh mampus lo gak nikah, mau lo gue langkahi?" cerocos Bagas tanpa harap akan dibalas oleh kakaknya, yang masih nyenyak memeluk salah satu boneka babinya.
"BANGUN WOYYYY" Geram Bagas kepada kakaknya, (Nama kamu)
"Kenapa juga gue mulu yang disuruh banguni ni babi Albino jelek"
"Bangun kakkkkkk" sambung Bagas berturut, gemes-gemes syantik ada gitu cewe kayak gini, pikir Bagas.
"MA iish, Mama hamil ni babi albino ngidam apa sih, pengen gue bunuh buat rujak"
Habis sudah kesabarannya, tiap pagi harus berhadapan dengan induk babi albino.
Dengan kasar Bagas menarik kedua kaki (Nama kamu) hingga terbangun.
"Bangun hari ini terakhir lo Ospekkan?" tanya Bagas mulai lelah.
"Males, gak mutu" balas (Nama kamu) dengan menguap, masih mengantuk,
"Enakkan juga ngedance" sambung (Nama kamu) langsung berdiri diatas tempat tidurnya dan menggerak-gerakkan badannya, seperti orang kurang belaian. Eh.
"Bukannya hari ini juga ada Battle Dance ya dikampus lo" ucap Bagas yang tak sengaja melihat kalender yang berada di meja belajar kakaknya. Dengan angka yang dilingkari dengan spidol merah dan tertulis " Battle Dance Kampus".
(Nama kamu) langsung melihat horor kearah Bagas dan langsung loncat dari atas tempat tidur kelantai kamarnya dan menuju kamar mandi yang berada didalam kamar.
"LO KELUAR" teriak (Nama kamu)
"Bukannya terimakasih, dasar induk babi"
***
Setelah kejadian Ny. Satya memerintahkan putri sulungnya untuk mengambil jurusan F-KIP, akhirnya (Nama kamu) pun nurut. Dan beberapa minggu setalah lulus (Nama kamu) menyiapkan berbagai keperluan untuk mendaftar tes masuk perguruan tinggi. Dan jadilah (Nama kamu) diterima dengan prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
YOU ARE READING
Strange
FanfictionRuangan yang mempunyai dua cermin besar dikedua sisi kanan-kirinya, dan tiga jendela besar yang berada dilain sisi yang dapat menghubungkan taman belakang dan taman depan rumah yang mempunyai interior eropa klasik itu. Baju Crop Tee putih dengan gar...