"Kak Chan, bisa tolong mama sebentar?" ujar Jeonghan dari balik meja pantry di dapur, sedikit berteriak pada putranya, Chan yang ada di ruang tengah, menonton tv bersama sang ayah setelah selesai sarapan. Kegiatan yang selalu mereka lakukan saat weekend begini.
"Iya, mama?" jawab Chan lalu setelahnya langsung melesat menuju ke arah dapur, menghampiri sang mama.
"Tolong bantu mama berikan botol susu ini pada ayah ya, nak. Mama harus membereskan dapur dulu. Bisakah?" ujar Jeonghan yang tentu saja langsung diangguki oleh Chan. Melihat hal tersebut, Jeonghan pun hanya bisa menyunggingkan senyumnya.
"Ayah, waktunya adek Ryu minum susu!" ujar Chan sambil mengangkat tinggi-tinggi botol susu ditangan kanannya, botol susu milik sang adik kesayangannya.
Mendengar kata susu, bayi lucu nan gemuk yang kini sudah memasuki usia 8 bulan itu langsung terlihat antusias. Maklumlah, susu adalah kesukaannya jadi ia akan sangat senang setiap kali mendapat jatah waktu menyusu. Bahkan bayi cantik itu terlihat tak sabaran untuk memegangi botol susunya.
Oh ya, nama bayi perempuan Choi itu adalah Choi Ryujin. Si cantik, manis, lucu nan menggemaskan ini adalah putri kesayangan keluarga Choi sekaligus anak perempuan pertama di Kompleks-17. Ingat kan jika anak-anak di Kompleks-17 tersebut sepenuhnya berjenis kelamin laki-laki? Bahkan mungkin kompleks itu bisa dijuluki sebagai 'Kompleks Anak Lanang' karena tak adanya kehadiran anak perempuan. Jadi dengan kelahiran si cantik Ryujin ini tentu bayi tersebut menjadi bintangnya kompleks. Para ibu sangat gemas dan terus membicarakan si cantik, para bapak pun juga ikutan gemas ingin membujuk para istri untuk menambah anak, terutama anak perempuan hihi iya sekalian modus gitu, biasalah pikiran para bapak haha
Bayi Ryujin memiliki kulit yang putih, matanya juga terlihat sangat cantik seperti milik sang mama, hidungnya mancung seperti sang ayah dengan pipi tembam yang akan menjadi kemerahan setiap kali merasa gerah. Ia juga merupakan salah satu bayi yang sangat aktif apalagi di usianya yang memasuki 8 bulan ini. Sudah pintar untuk duduk, berguling, merangkak bahkan suka sekali mengoceh dan memainkan mainan mobil-mobilan milik sang kakak. Iya, si cantik itu entah mengapa malah lebih menyukai mobil-mobilan dibandingkan dengan boneka lucu yang sering dihadiahkan untuknya.
"Ayah, boleh tidak Chan pangku adik Ryu?" tanya Chan sambil memandang antusias ke arah sang adik yang sedang asik menyusu dotnya. Tampak sangat tenang apalagi kedua tangan gempalnya itu terlihat memegangi botolnya kuat-kuat, seperti takut diambil hehe
"Chan mau pangku adik?" tanya sang ayah yang langsung diangguki antusias oleh si putra tampannya.
"Ayo kemari. Tapi jika Chan lelah, nanti gantian dengan ayah lagi ya" sambung sang ayah sambil memosisikan Ryujin di pangkuan Chan yang kini sudah duduk di sebelah kirinya. Senyum seketika langsung merekah di wajah si anak kelas 3 dibangku Sekolah Dasar tersebut. Iya Chan sekarang sudah besar loh aunty hehehe
...
"Chan, hati-hati! Jangan lari-larian, nak" ujar Jeonghan, memperingati putranya itu yang tampak riang sesampainya mereka di taman kota yang tampak ramai di kunjungi para keluarga.
Akhir pekan ini keluarga kecil Choi memang berencana untuk melakukan piknik di taman kota. Lagipula sejak seminggu yang lalu, Jeonghan juga sudah merencanakan hal ini dengan sang kakak, Minki untuk mengajak keluarga mereka berkumpul dan berpiknik bersama.
Maklumlah, sudah hampir tiga bulan mereka memang belum bertemu secara langsung karena kesibukan mereka. Sang kakak yang sibuk dengan pekerjaannya, juga Jeonghan yang semakin sibuk dan menikmati perannya sebagai ibu dari dua orang anak. Apalagi Muel dan Chan juga yang sudah tidak satu sekolah membuat mereka sulit bertemu. Jadi piknik di taman kota akhirnya yang menjadi kesepakatan kakak adik tersebut untuk berkumpul bersama keluarga kecil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] TETANGGA | Kompleks-17 Vol. II (SVT GS)
Short StoryAda yang rindu tidak dengan keluarga yang ada di Kompleks-17? Ya, ini kelanjutan cerita tentang mereka karena ada banyak cerita yang mungkin belum terselesaikan. Cerita terdahulu, konflik, dan permasalahan mungkin akan ada. Jadi, apa masih akan teta...