Setelah mendapatkan cuti selama satu minggu dari tempatnya mengajar, Aira masuk kembali seperti biasa. Sejak teman-teman sekantornya tahu siapa suami Aira, muncul rumor tidak sedap. Rumor yang dikaitkan kenapa Aira sampai tidak jadi menikah dengan Hanan.
“Wajar saja Hanan ditolak, wong suaminya itu seorang pengusaha kaya. Ya, kalah sainganlah Hanan”
Aira mendengar suara seseorang menyebut namanya di ruang kantor.
"Masih pagi sudah bergosip" pikir Aira.Aira mengurungkan langkahnya masuk ke dalam kantor setelah mendengarkan suara, yang ternyata itu suara Bu Rahmi seniornya. Ya, teman-temannya memang banyak yang kecewa karena Aira tidak jadi menikah dengan Hanan. Sebenarnya memang mereka berdua sempat dijodoh-jodohkan oleh rekan kerja mereka di kantor. Aira pun menyukai Hanan ketika Hanan memberanikan diri untuk melamarnya, tapi sayang niatnya itu malah keduluan oleh Azzam.
“Hanan, kan sudah PNS juga. Apa sih kurangnya?” celetuk Bu Omy.
“Ya, kurang kaya, Bu” balas Bu Farida terkekeh.
“Sssst. Ada Aira” bisik ibu-ibu rumpi ketika melihat Aira melangkah masuk ke dalam kantor.
“Pagi ibu-ibu” sapa Aira santai seolah-olah tidak mendengarkan percakapan mereka yang telah menggosipkannya.
“Bu Aira pintar sekali, ya, mencari suami. Udah kaya, ganteng lagi” puji Bu Omy tapi dengan nada sinis melihat ke arah Aira.
“Memang di zaman sekarang ini, mencari pria mapan itu penting” timpal Bu Farida.
Aira hanya tersenyum menanggapi ucapan teman-temannya. Dia tidak mau ambil pusing tentang pendapat orang. Mereka juga tidak perlu tahu bahwa dia sebenarnya telah dijodohkan oleh orang tuanya dengan Azzam.
***
Belum jam istirahat, Aira mengajak Airin keluar dari kantor.
“Sakit banget Rin, mendengarkan Bu Omy dan teman-temannya menggosipkan aku” kata Aira mencurahkan isi hatinya kepada Airin di kantin sekolah.“Udah, Bu Omy and the gang kan memang tukang gosip. Kamu tahu sendiri, kan siapa mereka” ucap Airin. Aira hanya memanyunkan bibirnya.
“Ra. Hmm, gimana malam pertama kamu?” sambung Airin bertanya sambil senyum-senyum menatap Aira dengan tatapan penasaran.
“Apaan sih, ya, nggaklah. Aku saja nggak buka jilbab di depannya” jawab Aira santai.
“Astaga, Aira!! Serius, kamu masih virgin?” teriak Airin kaget sambil menutup mulutnya tak percaya.
Aira hanya mengangguk saja sambil menyeruput es jeruknya. Bahasa gaul Airin kumat lagi, nih.
“Emang suami kamu bisa menahannya?” tanya Airin lagi.
“Menahan apa, Rin?” Aira balik bertanya. Dia pura-pura nggak nyambung.
“Ya, itu ... berduaan dalam satu kamar tanpa menyentuh kamu” jawab Airin sambil tersenyum geli.
“Ya, bisalah. Kalau aku nggak mau disentuh, dia bisa apa coba. Yang ada juga, aku nanti malah tambah benci dengan dia, kalau dia main paksa” jelas Aira.
“Terserah kamu, deh. Kalau tahan dengan godaan suami setampan Azzam” goda Airin sambil mengedipkan matanya melihat Aira.
“Kalau ada stok calon suami kayak Azzam lagi. Aku pesen satu, yak” lanjut Airin tertawa. Aira pun ikut terkekeh mendengarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh di Masa Lalu √{Complete}√
RomanceBagaimana rasanya bertemu lagi dengan laki-laki yang sangat kamu benci sewaktu kuliah? Meskipun laki-laki itu tampan dan terkenal di kampusnya. Humaira Salsabila harus mengalaminya. Dia bertemu kembali dengan laki-laki yang sangat dia benci sewaktu...