Yohan tertidur di kursi penumpang di samping hangyul. Si manis ini sepertinya kelelahan setelah bermain di time zone.
Sepulang dari rumah sakit tadinya hangyul mau mengantar yohan pulang ke apartemennya, tapi sifat manja yohan kembali dan memintanya untuk mampir ke mall sebentar bermain time zone. Awalnya hangyul menolak, karena takut yohan kelelahan dan membahayakan janinnya, tapi yohan membujuknya juga dengan alasan
" ini permintaan dari baby nya juga tahu. Nanti kalau tidak dituruti pas lahir bisa ileran! Aku tidak mauu ~ "
Jadi mau tidak mau hangyul harus menurutinya.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah orang tua yohan atas permintaan yohannya sendiri juga tadi. Dia bilang tadi sedang malas pulang ke apartemennya, pulang ke apartemen hanya membuatnya stress saja harus berhadapan dengan wanita gila itu.
Bagaimana dengan somi? Tidak mau tahu. Yohan sama sekali tidak peduli. Biarkan saja dia merengek pada daniel minta di temani, yohan juga tidak peduli. Sama sekali tidak.
"yohan, hei, bangun..kita sudah sampai." ucap hangyul, sembari menyibak surai yohan ke belakang.
Si pemilik surai bergerak meregangkan otot tubuhnya, lalu mengerjapkan matanya perlahan.
"ungg..terimakasih hangyul." hangyul tersenyum lalu melepaskan seat belt yohan.
Hangyul keluar terlebih dahulu membukakan pintu untuk yohan. Ia terkekeh melihat yohan yang belum sadar betul berusaha turun dari mobil.
"sadar dulu hei.."
"iyaa...ini sudah sadar"
Yohan berdiri di depan pagar rumahnya, "hati - hati di jalan, besok jangan lupa jemput aku jam 10 siang ya.."
"libur - libur mau kemana memangnya, hmm? Istirahat saja dirumah."
"mau ke cafe midam dan junho. Menyapa mereka"
"mereka siapa?"
"siapa kek, kepo sekali. Sana pulang!"
"yasudah kalau begitu, aku pulang dulu. Jangan lupa makan sayur dan buah, han."
"hmm, cerewet."
Setelah hangyul dengan mobilnya hilang di belokan komplek yohan masuk ke dalam rumah.
"bu, ayah, yohan pulang.."
Ibu dan ayah yohan yang sedang menikmati makan malam mereka langsung tertuju pada seseorang yang berdiri di ruang tamu sedang mengucek matanya.
"ah, anak ibu!" ibu yohan berlari memeluk anaknya yang masih setengah sadar. "ayo ikut makan bersama, ibu yakin kamu pasti lapar kan?"
"eung. Tapi yohan ingin ganti baju dulu sebentar ibu.."
"oh, oke. Habis itu ke meja makan ya!"
"siap bu!"
Menyebut diri sendiri saja masih pakai nama, masa mau jadi suami orang. Pantasnya itu jadi istri orang
Istri yuvin misanyal. tidak.
Setelah mendekam di kamar selama lima menit, yohan menghampiri ibu dan ayahnya di ruang makan dengan sweater oversizenya dan celana pendek diatas lututnya.
Yohan duduk di depan orang tuanya, lalu mengambil nasi juga sayur dan ikan secukupnya. Yohan juga tidak mengambil makanannya terlalu sedikit, sadar juga kalau tubuhnya itu butuh banyak asupan.
"anak ayah makin gemuk saja ya..somi mengurusmu dengan baik berarti.." ucap sang ayah, ditanggapi senyuman terpaksa dari yohan lalu melahap makan malamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝘁𝗿𝗮𝗻𝗴𝗲𝗿「 Yuvin x Yohan 」
FanfictionBagi Yuvin, Yohan sekarang hanyalah orang asing. 〔 🖇 MPREG 〕 © 2019 , ddabloews.