Gedung apartemen sederhana dengan bangunan yg memiliki lima lantai masing masih tiap kamar hanya mempunyai satu kamar tidur dan satu kamar mandi, satu ruang yg menyambung dengan dapur, benar benar sederhana dan kebanyakan hanya ditinggali seorang mahasiswa atau pekerja yg berpenghasilan dibawah rata-rata, seperti namja berusia 18 tahun yg saat ini menempuh pendidikan menengah atas, jauh dari keluarga, berasal dari busan kedua orang tua tinggal di busan yg artinya ia diseoul seorang sendiri.
Bangun pagi, membuat sarapan sendiri dan berangkat sekolah menjadi rutinitas jinyoung setiap hari nyaris tiga tahun ia Diseoul dan ini tahun terakhir ia memakai seragam sekolah menengah atas.
Tidak ada yg aneh dan tidak ada yg berbeda dari park jinyoung ia sama dengan murid menengah atas pada umumnya, dimana ia merasakan berbagai perubahan yg sangat signifikan terlebih masalah perasaan, masa menengah atas, masa masa mencari pengalaman, masa masa penjajakan diri menuju dewasa, masa masa nakal dan masa masa menyenangkan jg masa masa di mana ia merasakan debaran berbeda di bagian dada kala berdekatan atau berhadapan dengan seseorang, masa dimana jinyoung merasakan rumitnya cinta.
Hanya mungkin untuk saat ini jinyoung tak menyadari siapa sebenarnya orang yg ia cinta orang yg membuat dirinya nyaman dan aman
Dan inilah kisah nya ?
"good morning markeu hyung "
Senyumnya mengembang dengan tangan melambai gestur menyapa, kaki jenjangnya melangkah cepat mendekati namja tampan yg saat ini berdiri didepan pintu, tersenyum tipis sebuah balasan sapaan yg jinyoung berikan.
Namja blasteran amerika dan taiwan namja tampan dengan kulit putih dan senyum menawan jinyoung akui bahkan sejujurnya ia iri mark terlalu tampan bahkan ia kadang minder jika mereka jalan berdua.
mark tinggal tepat di samping kamar yg jinyoung tempati lebih tepatnya hanya tinggal sementara. ia di korea kurang lebih 1 bulan untuk menyelesaikan skripsi tentang budaya korea termasuk adat istiadat.
"belum berangkat sekolah ? "
menunduk menatap arloji merek rolek
ditangan kiri, jam 7:40, terlalu siang untuk anak sekolah menengah atas.
"kelas akhir diizinkan berangkat siang di hari kamis dan jum'at hyung "
berjalan beriringan menggunakan tangga, mengenal namja bersurai coklat jinyoung tentu hafal mark lebih menyukai menggunakan tangga ketimbang menggunakan elevetor, bahkan dia pernah mengatakan :
" jangan terus bergantung pada mesin, itu tidak baik, kakimu sehat kan ? gunakan saja kaki mu jangan jadi malas "q
dari situ jinyoung mengetahui jika mark lebih suka mengandalkan diri sendiri ketimbang orang lain .
"bagaimana gadismu ? Ada kemajuan ?"
Lantas bahu sempit si namja bersurai hitam melorot dengan bibir mencebik yg tentu mendapat kekehan dari namja pemilik mata hazel, ah menggemaskan_____
" molla hyung, rasanya aku frustasi"
Berdecak dengan kaki masih terus melangkah beriringan dengan si tampan yg tersenyum tipis menanggapi
Ah si pemuda bersurai hitam ceritanya ia menyukai seorang gadis teman sekolahnya tapi terlampau malu mengutarakan dan mark tuan tetangga apartemen tempat mereka tinggal mencoba membantu lebih tepatnya jinyoung yg meminta saran, katanya mark tampan pasti pacarnya banyak dan mempunyai berbagai cara menggaet seorang wanita. Padahal belum tentu tampan pintar dalam asmara, itu hanya spekulasi jinyoung sendiri.
