[1] Jatuh

5.9K 186 15
                                    

Mengenalmu, Aku sudah terbiasa jatuh.

🥀🥀🥀

Rambut terkepang dua, kacamata minus yang agak tebal, kerah baju yang terkancing rapi, lalu rok melebihi lutut sudah menjadi ciri khas gadis bernama Navesha Anindia atau akrab disapa Sasha. Gadis ini sebenarnya cantik, namun dapat dikatakan tidak modis bahkan sering dikatakan 'culun' oleh teman-teman disekolahnya. SMA GARUDA BANGSA. Sasha sama sekali tidak memperdulikan orang yang suka meledeknya, baginya itu hanya angin lalu. Karena ia sudah nyaman berpenampilan seperti ini. Menurutnya tidak ada yang salah dan perempuan memang harus tampil sopan.

Bruk

Sasha tersungkur jatuh saat kakinya menelusuri koridor sekolah. Lalu, sedetik kemudian ,

Byur

Air mineral berhasil menyiram rambut hitam yang terkepang dua milik Sasha. Buku Biologi dipegangnya tentu basah terkena siraman air tersebut. Membuat Sasha sangat terkejut. Siapa yang melakukannya?

"Savana?" Sasha menatap Savana yang berada dihadapannya. Tentu dengan pengikutnya Shella dan Imelda.

"Ups! Basah ya bukunya? Maaf sengaja." Gadis bernama Savana dengan rambut pirang yang sengaja ia warnai itu tertawa tak berdosa. Lalu menatap Sasha sinis.

"Ini kue untuk Ale kan?" Savana memperlihatkan tote bag milik Sasha.

"Savana, Aku mohon tolong kembaliin. Aku semalaman bikin kue ulang tahun itu untuk Ale" Air mata Sasha sudah jatuh. Banyak orang yang memperhatikannya, namun tidak ada satu pun yang membantu Sasha.

Guru belum banyak yang datang sebab jam baru saja menujukkan pukul setengah tujuh pagi.

"Terus Gue perduli sama Lo? enggak sama sekali. Mau bikin kuenya sampe malem mau enggak, Gue gak perduli. Dan Lo harusnya ngaca mana mau Ale makan kue dari Lo!"

"Nih, kue buatan lo gue kembaliin. Jangan cengeng! Sebentar lagi kita akan lihat penolakan yang menyakitkan" Lanjut Savana dengan senyum yang mengulum penuh kebencian.

Benar saja, Genk yang diberi julukan ATRA oleh siswa siswi sekolah itu datang dengan sang ketua yang berada di posisi terdepan, Iqbaal Aleano atau akrab disapa Ale. Meski berpenampilan tidak rapi, baju dikeluarkan dengan jaket berwarna Navy yang sletingnya sengaja ia buka tidak mengurangi ketampanannya.
Alis tebal, perawakan tinggi, kulit yang tidak terlalu putih dan kumis tipis membuat siapapun gadis melihatnya terpanah. Begitupun dengan Sasha, sudah jelas. Satu sekolah pun tahu jika gadis culun seperti Sasha menyukai most wanted yang tatapannya sangat dingin melebihi es dan tercap sebagai playboy elit. Siapa yang tidak tahu mantan kekasih Ale yang jumlahnya hampir limapuluh. Ini tidak hoax. Kaum hawa begitu menggilainya.

Ya Ampun Ale ganteng bgt!!!

Kak Ale, mau gimana pun ganteng!! Gils, kapan Gue punya pacar kayak Kak Ale.

Sisain yang satu kayak gini ya Allah cakepnya

Gumaman para fans Ale sudah terdengar. Namun Ale tetap berjalan lurus dan mengabaikannya.

"Ale.." Sasha bergumam pelan , senyumnya mengembang, tatapannya tertuju untuk melihat pujaan hati yang akan melintas dihadapannya.

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang