Chapter 3

13 2 0
                                    

    Suasana kantin sekolah memang tak jauh beda dengan pasar,sangat ramai dan bising.
    Banyak siswa siswi yang berlalu lalang dari warung satu ke yang lainnya.
  
    Sesekali ada yang berteriak karna pesanannya belum jadi.

   Di pojok kantin,Nadine serius membaca buku dan mencoret coret sesuatu pada buku lainnya.

   Tak lupa ia memasang headset ke telinganya dan memutar lagu favoritnya lewat hand phone.who are you lagu dari Sam Kim.

    Sesekali ia menyeruput jus jeruk yang ada di hadapannya kemudian berkutat lagi dengan buku buku itu.

   Drtttttt drtttttt.

  Handphone Nadine berbunyi membuat dia sedikit terkejut karna ia memasang headset.Nadine melirik sebentar ke arah handphonenya.

   Ia menghembuskan nafas kesal saat ia tau siapa yang mengirim pesan itu.

  From Gita:
Semangat ngerjain tugasnya,harus bener semua loh,Lo tau kan kalau ada salah satu saja,siapa yang bakal kena.
Nanti kalau sudah selesai langsung kasih ke gue.
                                                    Gita

     Nadine memutar bola matanya malas dan mematikan handphone nya.

   Ia masih fokus dengan buku buku itu."sabar nad!ini ujian,ujian dari Tuhan lewat si Gita"batin Nadine menyemangati dirinya sendiri.

    Bruakkk

Sebuah suara berhasil membuat Nadine terhenti.ia mendongak ke depan dan menoleh ke kanan.

   Ia mendapati banyak siswa yang berkerumun di kantin sebelah pintu keluar.

    "Lo kalau jalan pake mata donk!"teriak seseorang yang tak lain Dhani,bad boy yang terkenal di sekolahan ini.

    "Dimana mana jalan pake kaki"jawab seseorang dengan santainnya.

   Terlihat siswa siswi yang mengerubungi mereka berdua saling berbisik.mungkin mereka kaget karna ada yang berani dengan Dhani.

  Nadine yang melihat itu langsung meninggalkan mejanya melangkah ke arah kerumunan siswa siswi itu.

    "Lo mau cari masalah,hah!"

    "Gue mau cari ilmu di sini bukan masalah"jawab orang itu dengan santainya seraya menepuk pundak Dhani.

   "Bacot Lo!"teriak Dhani.

  Ia menarik tangan orang itu berusaha untuk mengkilir tangannya.

Tapi seperkian detik keadaan berubah,orang itu berhasil membuat tangan Dhani terkilir.

   Ia memegangi tangan Dhani dari belakang dan menekannya kuat-kuat.

   "Udah udah!sakit tau!"teriak Dhani saat orang itu semakin menekan tangannya.

   Orang itu langsung melepaskan tangan Dhani dan membiarkan dia pergi begitu saja.

   Orang itu menatap sekelilingnya.menatap orang orang yang mengerubunginya dengan tatapan tajamnya, mungkin ini semacam hiburan gratis yang sayang kalau di lewatkan.

    Tatapan orang itu terhenti.berhenti di tatapan mata Nadine,Nadine melepas headsetnya.Orang itu tersenyum padanya dan pergi begitu saja.

    "Ega?"

                                  ----
  Ega POV
   Rambut coklat berantakan dan baju yang agak sedikit lusuh,itu adalah penampilan ku.

   Aku berjalan kearah kantin,berharap ada makanan yang bisa membuatku kehilangan rasa lapar ini.

   "Lo liat anak di pojok"sebuah suara membuat ku berhenti memilih makanan.aku memilih untuk mendengarkan sekumpulan geng nggak guna itu.

   "Lo harus bisa membuat dia baper sama Lo Dhan!"bisik Reza pada Dhani sambil menunjuk Nadine yang duduk di pojok kantin.

   "Gampang men, kalau gua menang kalian harus neraktir gua"ucap Dhani percaya diri pada teman temannya.

    "Oh mau mainin cewek ya"ucapku lirih saat tau inti dari percakapan geng itu.

   Ku liat Dhani berjalan kearah Nadine. cepat cepat aku berdiri dari tempat dudukku lalu berjalan kearah Dhani secara berlawanan.

   Ku lihat wajah menyebalkannya yang menyeringai penuh percaya diri.

  Bruakkk

Aku sengaja menabrak Dhani dan membuat dia terjatuh dan menyenggol meja di sampingnya.

  "Lo kalau jalan pake mata donk"teriak Dhani pada ku.

  "Dimana mana jalan pake kaki"jawab ku santai.

   Ku lihat Nadine yang mencoba masuk dan melihat kearah ku dan Dhani. Ia sedikit... entah bagaimana mana menjelaskan ekspresi wajahnya saat ini.

  "Bacot Lo"

Dhani mencoba mengunciku dengan mengkilir tanganku.tapi dengan sigap ku balikkan keadaan.

   Ku lepaskan tangan Dhani saat dia mengerem kesakitan.

   Ku tatap mata Nadine yang menatapku balik.mulutnya seperti mengucapkan namaku tanpa suara.

   Aku tersenyum tipis kearahnya dan meninggalkannya di antara kerumunan siswa siswi.

                                ----
Semoga bisa menghibur.
Tolong voment nya itu membantu saya untuk terus memperbaiki kualitas cerita saya.
#masih amatir😀

The world of all powerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang