- Fifty -

1K 132 16
                                    

PAPA

.

McM

.

AUTHOR'S SIDE

.

.

.

Toleransi alkohol Kim Doyoung tidaklah sekuat suaminya. Doyoung seakan menyiksa tubuh dengan habisnya berbotol-botol minuman alkohol disekitarnya. Doyoung memkasa diri untuk melupakan apa yang telah dilakukannya semalam.

Berusaha menghapus memori kejam itu dari ingatannya selama yang dia bisa.

Rotan yang dipukulkannya pada betis Jeno, selama ini hanya dia gunakan untuk meja dan papan tulis. Tangan? Bagaimana bisa seorang ayah memukuli putranya sendiri?

Doyoung mengerang dalam ketidaksadarannya. Meraih ponselnya yang bergetar di sisi kepala. Doyoung menrima panggilan masuk tersebut tanpa melihat id si pemanggil.

"Halo" suranya serak, tenggorokannya tercekat dan panas

Doyoung menegakkan tubuhnya.

"Hyeong!"

Doyung memegangi kepala sebelah kanannya, terasa lebih berat. Panggilan berakhir ketika Doyoung menjauhkan ponsel dari telinganya.

Mencari sesuatu di dalam benda pintar itu, menemukan sebuah foto yang baru saja dikirim oleh kakaknya. Doyoung tak merasakan jika air matanya jatuh berlomba-lomba menatap foto Jeno yang tidur dengan selang infus.

Doyoung membaca isi pesan kakaknya.

"Jeno demam tinggi, dia tak ingin memakan apapun. Pagi tadi dia sempat kejang. Dia memanggilmu dalam tidurnya."

Doyoung kembali membuka foto Jeno.

"Dia memanggilku?" Doyoungt tertawa, namun tak ada yang membendung air matanya. "Dia takut dengan adikmu ini Hyeong. Adikmu ini monster yang bisa melukai putranya sendiri."

Doyoung menampar wajahnya sendiri.

"Sakit." Ringisnya pelan. Doyoung melakukan apa yang telah dilakukannya pada Jeno. Memukulkan rotan pada tubuhnya, menampar berkali-kali wajahnya hingga bibirnya robek.

"Jeno tidak boleh bersamaku lagi. Jeno harus menjauh dariku. Aku hanya akan menyakitinya."

Layar ponsel Doyoung kembali menyala, satu pesan masuk lagi dari sang kakak.

Kali ini sebuah vidio. Wajah Jeno yang pucat, air mata yang kering di pipinya, dan panggilan itu, "Papa, Maafkan Jeno."

.

.

.

A/n :

Ketika duyung menyesal.

#190709

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang