03

3.4K 607 382
                                    

Nggak ada yang perlu dibahas. Salah satu alasan kenapa aku tetep lanjut di sini adalah, aku memisahkan dunia wattpad dan real life. Tidak usah memikirkan apa yang terjadi di dunia nyata, yang penting kita menghalu bersama di sini.

Tetep di sini, jangan pergi.

Oke Scientist? ;)


Tetap semangat oke!




***










"Minggir! Aku ingin menemui bosmu itu!" lelaki kurus itu berusaha menerobos kantor sang CEO yang di jaga oleh dua orang Penjaga Keamanan.

"Hei, apa kau sudah membuat janji? Bos sedang sibuk!"

"Masa bodoh dengan janji! Aku butuh menemuinya sekarang!" Seongwoo menepis kuat-kuat tangan-tangan yang hendak menghalangi jalannya itu.

Seongwoo mendorong kasar pintu kaca ruangan itu dan berjalan cepat ke dalam.

"Kang Daniel!"

Daniel yang sedang menanda tangani laporan itu nyaris saja menjatuhkan pulpennya saat sebuah suara mengehentak telinganya. Si pemilik suara berdiri tepat di depan meja kerjanya, sementara ia sendiri menatap heran peserta latihannya itu yang memiliki nampak aura mematikan. Daniel berdiri dari singgasananya dan berdiri di hadapan Seongwoo.

"Kenapa?" suara beratnya meemcah keheningan.

Srak.

Secarik kertas melayang dan mendarat di atas meja kerjanya, "Aku mengundurkan diri dari perusahaanmu!"

Sang CEO menatap kertas itu sekilas kemudian merobeknya tepat di hadapan wajah Seongwoo, "Aku anggap kau tidak pernah mengundurkan diri."

"Kau!" telunjuk Seongwoo terangkat dan mengarah tepat di depan hidung Daniel. Kedua mata yang selalu cerah berbinar itu kini tampak mengkilat marah, "Kau memang berniat mengurungku di sini, hah?!"

Daniel bersandar pada meja dengan kedua tangan terlipat di depan dada, "Katakan apa yang sebenarnya terjadi?"

"Kau membuatku kehilangan pekerjaan, bodoh! Kau tidak tahu betapa susahnya mencari pekerjaan!"

"Statusmu sudah menjadi trainee di sini. Fokuslah dengan apa yang kau lakukan!"

"Tapi tidak dengan cara seperti ini! Tidak usah mengatur hidupku—"

"Kau nyaris diperkosa!" Seongwoo terhenyak ketika Daniel meninggikan nada suaranya, "Kau nyaris diperkosa di depan mataku sendiri! Apa aku hanya diam saja?! Seharusnya kau berterimakasih karena aku sudah mengeluarkanmu dari neraka itu."

Tubuh Seongwoo membeku saat Daniel melangkah lebih dekat, "Apa kau memang menyukainya?"

"M—menyukai apa?"

Sial. Tujuan Seongwoo kemari adalah untuk mendemo CEO kurang ajar ini. Kenapa malah ia yang merasa disudutkan?

"Kau suka saat orang lain menyentuhmu," satu tangan Daniel meraih pinggang Seongwoo dan menariknya lebih dekat, "Kau suka saat orang lain mengincarmu."

Tangan Daniel semakin turun hingga mencapai bongkahan pantat Seongwoo dan meremasnya pelan, "Kau suka diperlakukan seperti seorang jalang, hm? Ong Seongwoo?"

Reaksi Seongwoo? Tak berkutik. Tubuhnya bergetar pelan di dalam rengkuhan sang CEO. Maniknya masih menatap Daniel yang kini menyeringai lebar, ia membuang pandangannya—sadar jika pipinya memanas.

Mr. CEO | OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang