PART 1

3.3K 265 77
                                    

Biting My Lower Lip
-o0o-
Happy Reading

Ada yang bilang bahwa dunia entertainment itu kejam. Yah, siapapun yang hidupnya berkecimpung di dunia hiburan akan mengatakan hal yang sama, karena menjadi seorang public figure itu tidaklah mudah. Persaingan itulah yang menjadi tolak ukur seberapa kejamnya industri hiburan di Thailand, karena kebanyakan orang akan melakukan apapun agar dirinya bisa menjadi terkenal dan bergelimang harta. Walaupun harus menjual tubuhnya.

Perth Tanapon, nama yang tidak asing lagi di telinga. Aktor muda kaya raya berumur 25 tahun ini sudah berkecimpung di dunia perfilman terutama blue film selama kurang lebih 2 tahun, dan namanya semakin melejit pasca aksi panasnya di film terbaru Love By Chance bersama dengan  model majalah dewasa yang begitu terkenal yaitu Saint Suppapong.

Sempat berembus kabar bahwa keduanya menjalin hubungan asmara, tapi diantara keduanya membantah kabar miring tersebut dan mengaku bahwa mereka masih 'straight' dan menyukai seorang perempuan. Tapi bagaimana jika mereka memang memiliki hubungan istimewa lebih dari partner kerja? Seperti partner sex atau yang lebih memungkinkan yaitu friend with benefits?

-o0o-

Saint menatap wajahnya di pantulan cermin. Polesan makeup yang natural membuat wajahnya semakin manis. Lingerie tipis berwarna merah sudah melekat ditubuh rampingnya, dan hanya bagian area vitalnya saja yang tertutupi oleh kain saat ini. Tetapi itu semua sama sekali tidak mengurangi kesan sexy yang ada pada dirinya.

Tap Tap Tap!

Suara langkah kaki seseorang membuat Saint menoleh pelan. Ia melihat laki-laki berperawakan tinggi dengan rambut sebahu itu datang menghampirinya dengan penuh senyuman manis. Ice Panuwat, seorang laki-laki berparas rupawan yang bekerja sebagai fotografer profesional di agensinya.

"Saint pemotretan untuk majalah Kazz dimulai. Persiapkan dirimu, okay?" ucap Ice dan Saint mengangguk sekali lalu meletakkan kembali ponselnya di atas meja rias. "Kau selalu sempurna, Saint! Tidak heran banyak fangirls dan fanboys yang sangat menggilaimu."

"Kau berlebihan, P'Ice. Mereka hanya menggilai tubuhku sama sepertimu." Sahut Saint terkekeh lalu mendorong pelan dada fotografer itu dan beranjak pergi.

Ice menggelengkan kepalanya takjub saat melihat tubuh Saint yang begitu sempurna. Parasnya yang begitu manis dan cantik membuat Saint begitu dipuja, belum lagi bokong sintal itu setiap saat seakan menggodanya. Ia bukan gay, tapi pesona Saint mampu membelokkan seorang straight menjadi gay.

"Saint berikan tatapan sayu dan lekukan kakimu agar terlihat jelas bokong sintal itu." Ice memberikan aba-aba untuk sesi foto Saint di atas ranjang dengan gaya yang sangat sensual. Saint menurutinya dengan sedikit mengangkat bokongnya agar terlihat begitu jelas.

"Ambil vibrator itu dan masukan ke lubang anusmu."

Berapa pose sensual Saint berikan. Setiap lekuk tubuhnya menjadi poin utama akan kesuksesan majalah ini. Ice yakin bahwa saat melihat foto Saint di dalam majalah, para penggemar akan mengumpat melihat betapa seksinya Saint dalam balutan lingerie merah.

Kurang lebih sejam dan pemotretan itu akhirnya selasai. Saint menutupi tubuhnya dengan bathrobe lalu duduk di depan meja riasnya. Nampak sangat berkeringat dan itu membuat tubuhnya semakin seksi. Seorang laki-laki berperawakan mungil datang sembari memberikan botol mineral itu padanya.

"Minumlah air ini, kau pasti sangat lelah" Plan yang berstatus sebagai sahabat baiknya sekaligus menejernya ini duduk disampingnya dengan rengutan di wajahnya.

"Kenapa wajahmu, P'Plan? Apa kakek tua itu kembali mengomelimu?" sahut Saint menatap wajah Plan yang terlihat sangat lucu saat seperti itu. Kakek tua itu adalah CEO dari Idol factory.

Biting My Lower Lip!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang