psychopath ;Park Chanyeol

Psycopath; 1

"Elliot Chanyeol Cullen, kamu mendapatkan nilai matematika tertinggi dikelas, Selamat." Kata Ms. Julie dengan senyum yang dibuat untuk menggoda Chanyeol.

Tapi, Chanyeol hanya menganggukan kepala dan mengambil kertas ujian tersebut dan berjalan menuju mejanya.

"Lu dapet 100 lagi?! Gila, gue dapet nilai 50 aja udh bangga bgt."

"Lu nya aja yang bego Kai." Kata Chanyeol

"Sialan. Eh betewe, nanti malem mau main ama siapa lagi?" Tanya Kai sahabat Chanyeol dari kecil

"Iya, gue ama Kai mau main soalnya."

"Gue sama Sehun udh nemu target baru, tapi ceweknya suka ilang, gue aja bingung mau nyari itu cewek kemana." Kata Kai

"Lu udh nemu target baru, Chan?" Tanya Sehun

"Udah dong, nyari target gitu mah gampang. Mau liat gak?" Kata Chanyeol dengan seringai yang membuat kedua sahabatnya merinding

"Emang dia sekolah disini?" Tanya Kai

Baru saja Chanyeol ingin membuka mulut bel istirahat sudah bunyi.

"Gue kasih liat waktu di kantin aja, cabut bro." Kata Chanyeol

Saat mereka bertiga memasuki area kantin, semua pasang mata melirik kearah mereka.

Banyak pujian pujian yang dilontarkan oleh orang orang disitu teruatama para kaum hawa.

Siapa yang tidak mengenal mereka, tiga laki-laki tinggi dengan badan yang kekar dan wajah bak dewa yunani.

Mereka memiliki pesona mereka masing-masing yang dapat memikat pada perempuan dimana pun itu.

Elliot Chanyeol Cullen
Laki-laki dengan alis yang sempurna, mata yang bulat, bibir berwarna pink, hidung yang mancung, tubuh yang kekar, badan yang tinggi berjalan dengan tegapnya, dan gaya rambut yang selalu berantakan menambah kesan tampan pada dirinya

Muka yang selalu datar tanpa ekspresi itu menyembunyikan sebuah senyuman yang sangat manis ditambah dengan kedua lesung pipi yang menghiasi wajahnya itu.

Tapi, banyak orang yang salah tanggap dengan senyumnya yang manis itu. Senyum itu menandakan bahwa ia telah mendapat mainan baru untuk menjadi mainanya.

Arion Kai Ersya
Laki-laki dengan mata yang tidak terlalu besar, bibir yang agak tebal berwarna pink, badan yang tinggi, dan tubuh yang atletis.

Warna kulit yang agak gelap menjadi daya tarik tersendiri dan memiliki kesan yang sexy karena kulitnya yang eksotis.

Lelaki ini adalah seorang psycho sama seperti Chanyeol, yang membedakannya adalah Kai masih memiliki sangat sedikit belas kasih kepada korbanya hanya saat moodnya sedang baik.

Ravindra Sehun Delvin
Laki-laki dengan mata yang sipit, bibir tipis berwarna pink, hidung mancung, rahang yang kokoh, badan yang tinggi dan tubuh yang atletis sangat cocok untuknya.

Wajah datar yang menghiasi wajahnya setiap hari tidak mengurangi kadar ketampanannya.

Hanya satu hal yang ingin kukatakan kepada kalian, jika kalian sudah melihat smirk di wajah tampan itu, berhati-hati lah.

Mereka bertiga selalu bersama kemana-mana, karena tampang mereka yang sangat datar, mereka dijuluki

The Psycho's

Tapi mereka semua tidak tahu bahwa julukan tersebut mengatakan semua tentang mereka bertiga.

Mereka bertiga adalah psikopat yang handal.

Sampai di kantin, mereka langsung duduk di bangku paling pojok karena dari situ mereka bisa melihat seluruh isi kantin.

"Pesen dulu sono lu." Kata Kai

"yang paling item pesen in lah. Bayarin sekalian, ye gak, Chan?" Kata Sehun

Chanyeol mengacungkan dua jempolnya ke udara tanda dia setuju dengan perkataan Sehun.

"Sahabat laknat lu berdua, mau pesen apa cepet" kata Kai dengan nada kesel

"......gatau mau makan apa." Kata Chanyeol dgn muka watadosnya

"untung temen, mie ayam mang Satno aja yak." Usul Kai

"Oke itu aja, minumnya Es teh." Kata Sehun

"BAYARIN SEKALIAN KAI!" Teriak Chanyeol

Kai mengacungkan jari tengahnya sambil berjalan menjauh dari meja mereka.

Setelah menunggu, akhirnya Kai pun datang.

"Lama amat lu, lu pesen mie ayam sambil boker atau gmn sih?" Tanya Sehun

"Ngantri nya lama anjeng." Kata Kai

"Mau liat target gue gak?" Tanya Chanyeol tiba-tiba

"Mana woy?" Tanya Sehun dan Kai barengan

Jari Chanyeol menunjuk kearah pintu kantin, dan disitu ada.....

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku suka gantungin cerita kyk begini.

Sabar ya gaes, tunggu next chapter yak

Baibai