Part 4

73 14 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

°°°°°°

Hari ini saat musim sudah berubah menjadi hujan rissa yang sedang berjalan di sisi trotoar sambil melamun menikmati hujan trsebut dengan tenang tanpa memikirkan yang lain.

Ia memang selalu pergi ke tempat ia sejak kecil, saat dimna ia tidak memikirkan apapun dan membuat ia sedikit tenang dengan diam di tmpat itu.

Rissa sudah biasa kalau saat musim hujan ia selalu saja menyempatkan waktunya untuk pergi ketempat masa kecilnya meskipun banyak tugas kuliah yang belum ia kerjakan. Karena memang saat hujan ia tidak perlu berpura pura untuk menjadi orang lain.ingin menangis pun sudah biasa karena di temani dengan adanya hujan yang selalu menemaninya tanpa berhenti, tapi kalau hujan sudah berhenti barulah ia di temani dengan terangnya matahari yang selalu membuat orang tahu bahwa kita punya masalah. karena pada saat cerah,matahari selalu menyinari kita dan orang orang pasti akan melihat dengan jelasnya keadaan kita. Maka dari itu kita harus berpura pura akan hal yang di alami itu dengan senyuman. Tapi pada saat hujan, kita tidak perlu berpura pura,karena hujan pun sama halnya dengan kita mengeluarkan air dari langit tapi kita megeluarkan air itu dari mata.

Saat rissa sedang berjalan di sisi jalan sambil menikmati air hujan yang turun deras sejak tadi. Rissa yang terus menangis sesuka hatinya tanpa menghiraukan orang - orang di sekitarnya  yang berlalu lalang, dan terus berjalan hingga tempat tujuannya.


°°°°

Di lain tempat ada orang yang cemas mengingat sahabatnya yang selalu diam saat ada masalah yang di dapatinya, ya dia adalah anya sahabat kecil rissa. Anya yang sama kagetnya saat mendengar pasca rissa yang cepat cepat pulang dari kampus kemarin. Anya yang langsung memberi tahu mahesa, bahwasannya rissa sekarang sedang membutuhkannya.

Mungkin siapa yang tahu pada saat rissa ingin cepat cepat pulang, karena ia ingin menunaikan sholat, tapi apa daya tuhan yang mengatur skenarionya.

--Flashback

Pada saat malam itu..

Rissa yang sedang tertawa ria dengan adiknya dan saat itu juga omahnyaa yang menjerit histeris saat mendapat kabar dari seorang polisi yang datang pada tempo hari bahwasannya anaknya - atau yang suka di sebut oleh rissa papahnya mengalami kecelakaan saat pulang dari tempat kerjanya.

Rissa dan raisa yang sama halnya kaget saat mendengar suara omahnya dari bawah langsung saja lari dan pada saat melihat omahnya yang sudah terduduk lemas di lantai sambil menutup mulutnya tidak percaya.

Dapatkah Aku Menjadi Seperti Fatimah Az-ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang