'Part 26'

6.9K 608 14
                                    

Author POV

"Baiklah, sekarang kalian keluarkan partner kalian, setelah itu kita mulai latihannya." Ucap Miss Levira yang lebih terdengar seperti perintah.

Mereka menuruti perintah dari Miss Levira tanpa banyak bertanya.

"Mari kita mulai!" Ucap Miss Levira setelah semua partner hadir disana.

Miss Levira menjentikkan jarinya dan muncullah-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sebuah meja juri, layar penampil, seperangkat alat khusus wasit, sebuah tempat berisi kertas undian dan-

"Permainan palu tanpa palu?" Tanya Siena heran.

"Jadi, kita akan mengukur seberapa kuat partnermu kalian. Caranya cukup memukul benda tabung itu sekuat tenaga. Saya membagi menjadi tiga kelompok nilai, yaitu 'cukup kuat' dengan skor antara 100 - 450, lalu 'kuat' dengan skor antara 460 - 750, terakhir, kelompok 'sangat kuat' dengan skor 760 keatas. Bisa dimengerti?" Jelas Miss Levira.

Mereka mengangguk mengerti.

"Bagus, kalau begitu saya akan mengundi siapa yang akan maju terlebih dahulu." Ucap Miss Levira sambil mengambil undian.

"Partner yang pertama adalah Derra. Silahkan maju." Ucap Miss Levira.

Derra segera maju dan mendekati tempat pengujian.

"Ng, Miss?" Panggil Vya tiba-tiba.

"Ya? Ada apa Vya?"

"Bagaimana cara Derra memukulkan palunya? Dia memiliki empat kaki, bukan tangan." Tanya Vya gugup. Dia merasa tidak enak saat ditatap seperti itu.

"Bisakah kau menggunakan wujud human dulu? Jangan membuat pemilikmu khawatir." Ucap Miss Levira kepada Derra.

Mereka semua menatap Miss Levira heran.

"Kenapa? Apa kalian semua belum pernah menunjukkan wujud human kalian pada pemilik kalian sendiri?"

Tatapan semua orang semakin bingung saat semua partner menggelengkan kepala mereka, kecuali Freidrich.

"Baiklah, maafkan aku." Ucap Derra. Tiba-tiba butiran cahaya merambat naik menutupi seluruh tubuh Derra. Lalu perlahan sosok rusa digantikan dengan sosok seorang pria. Setelah sosok pria itu selesai terbentuk, butiran cahaya itu menghilang. Tampaklah seorang pria dengan mata ungu dengan rambutnya yang senada. Ia memakai kemeja dengan warna tak jauh berbeda dengan warna surai miliknya itu disertai dengan dasi violet. Sementara itu untuk bawahannya, ia memakai celana panjang berwarna hitam. Semua orang yang berada disana terbelalak kaget, tak terkecuali Miss Levira. Kepala akademi itu terkejut, ralat sangat terkejut saat melihat perubahan Derra.

"Ka-kau Derra?" Tanya Vya. Ia masih tidak percaya dengan penglihatannya sendiri.

Derra tertawa kecil sebelum menjawab Vya.

"Tentu saja. Aku Derra yang Anda kenal. Tapi seperti partner milik Xyca, saya memiliki nama sebelum Anda beri. Perkenalkan nama saya adalah Carlozt." Ucap Carlozt lalu menunduk formal.

Tak lama, Carlozt pun kembali menegakkan tubuhnya. Manik ungunya menyapu ke seluruh tempat hingga pandangannya karena tidak ada tanggapan dari makhluk disana, tiba-tiba pandangannya bertabrakan dengan manik coklat Vya. Seketika tubuh Carlozt merinding. Tatapan Vya yang begitu mengintimidasi seakan berkata kau-berutang-penjelasan-padaku.

Segera Carlozt melakukan telepati antar partner.

Carlozt: Akan saya jelaskan sepulang nanti.

Galaxyca Academy (End) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang