Truth

130 41 1
                                    

FlashBack Onn

Sehun pov

Sebelum acara dimulai aku sempat merapihkan jas yang ku pakai didepan cermin besar dihadapanku.

Menarik nafasku dalam-dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan.

Berjalan dikoridor sempit rumahku, lalu berhenti pada sebuah kamar yang lumayan besar.

Aku memberanikan diri membuka kamar, terlihat jelas seorang wanita tua dengan putrinya gadis berumur kurang lebih 18 tahun.

"Eomma! Sehun sudah datang!" Ucap Irene.

Wanita tua yang dipanggil Eomma oleh Irene mengok kearahku, aku semakin memberankan diri berahadapan dengannya.

Wanita itu tersenyum ramah padaku. Tapi aku tau senyum yang dia berikan itu tak pernah tulus.

"Nyonya, Apa kita harus melakukan ini ?" Tanyaku hati-hati.

"Maksudmu ?" Tanya nyonya Bae kepadaku.

"Ma-maksudku, jika kita melakukan ini dia-

Ucapanku terhenti saat nyonya Bae mendekat dan berbicara padaku.

"Sehun.. kau tahu dia yang membunuh adikmukan ? Dia pantas mendapatkannya Hun." Ujar nyonya Bae.

"T-tapi..-

"Apa kau mau membuat Appamu marah lagi Sehun ?" Aku hanya bisa mendengarkan ucapannya.

Aku mengelengkan kepala, yang artinya tak menyetujui hal itu.

Aku takut Appa akan marah dan membuat keputusan yang salah untuk kedua kalinya. Ingatan yang aku lupakan seolah-olah kembali.

Dan itu membuatku sangat membenci diriku.

"Kalau begitu segera nikahkan putriku denganmu!" Tegas Nyonya Bae.

Aku hanya bisa pasrah, jika aku tak menurutinya Appa pasti akan marah besar.

"Jangan Sehun hyung.."

Tiba-tiba suara itu terdengar ditelingaku, membuat pandangan kami tertuju pada sosok pria.

"Kau tahu hyung ? Kau akan menyesal melakukan hal itu." Ujarnya yang masih senantiasa berada diambang pintu.

"Kim Taehyung. Kenapa kau bisa berada disini ?" Tanya nyonya Bae.

"Ya.. aku kesini karena diundang gadis yang masih bersetatus Kekasihmu itu. Dengar ya hyung, bisakah kau menyampingkan masalah tentang SoHyun ?" Ujar Taehyung.

"Apa yang kau maksud sebenarnya ?" Tanyaku.

"Kau tahu hyung memang masalah itu tak akan pernah berakhir jika kau menghakimi gadis yang belum tentu bersalah.."

Taehyung melangkah menuju kearah kami, tangannya senantiasa tergantung pada jaket tebal berwarna biru.

"Kau akan tahu saat gadis itu benar-benar pergi meninggalkanmu, bahkan lebih parahnya lagi.."

Dia menatap tajam kearahku, "dia akan pergi ketempat dimana jauh diatas langit paling tinggi sekalipun kau tak akan pernah menemukannya."

FlashBack Off

💊💉💊

Jeonni pov

Aku masih senantiasa menatap langit-langit bertabur bintang dipinggir jalan. Tak peduli bagaimana Orang-orang yang melihatku aneh.

Entah mengapa aku hanya ingin menatap ribuan bintang malam ini. Indah, sangat indah.

Aku mencoba menggapai mengunakan tanganku, dan mulai membayangkan bagaimana aku hanyalah satu bintang diantaranya.

Bintang yang tak akan pernah merasakan sakit sama sekali, bintang yang hanya menyaksikan keindahan atersi Bima sakti.

"Sedang apa ?"

Kepalaku refleks mencari sumber suara, dan yang kutemuakan adalah gadis yang umurnya setara denganku.

Dia sahabatku, Kang Seulgi. Aku segera menggapai tangannya lalu berlutut didepannya.

"Seulgi, Seulgi maafkan aku. Sungguh aku-

"Sstt"

Seulgi menaruh jari telunjuknya tepat dibibirku. Dia membantu mengangkat tubuhku kemudian memelukku.

Hangat. Pelukan yang begitu aku rindukan kini bisa ku rasakan.

"Harusnya aku yang minta maaf.. Hiks.. Taehyung sudah menceritakan semuannya.. Aku minta maaf.."

Seulgi memelukku kian erat, aku juga bisa merasakan basah pada bahu kananku.

"Sudahlah... Seulgi.. "

💊💉💊

Setelah saling meminta maaf, Seulgi mengajakku kerumahnya. Awalnya aku menolak dengan mengatakan aku harus segera pulang.

Tapi Seulgi bilang dia sudah izin pada Eomma bahkan dia membawa seragam sekolahku.

Berhubung besok kami mengikuti ujian kelulusan. Seulgi juga bilang kalau ini sebagai permintaan maafnya.

"Seulgi, dimana Eommamu ?" Tanyaku saat memasuki Rumah milik Keluarga Kang itu.

"Eoh Eomma, aku menyuruh Daniel untuk membawa Eomma ke rumah nenekku."

Aku menganguk "Ohh, jadi aku disini berapa hari ?"

Seulgi membuka pintu kamarnya, "terserah, kau disini selamanya pun tak apa." Jawab enteng Seulgi.

Mendengar itu aku langsung tertawa, "hahaha... sepertinya aku disini hanya semalam."

Kemudian aku duduk dikasur King size miliknya.

"Loh, mengapa hanya semalam ?" Seulgi buru-buru menghampiriku yang duduk dikasur.

Seulgi melompat kekasur, alhasil membuat kasur sedikit gejolak.

"Aku.. ada urusan,"

"Urusan ? Urusan apa ?"

Entah bagaimana, Aku merasa Seulgi semakin mengintrogasiku. Ya.. walaupun aku Tahu dia sebenarnya Khawatir.

"Jangan khawatir, hanya urusan biasa. Aku.. baik-baik saja."

💊💉💊

Chanyeol pov

Aku mengentarakan mobil kekecepatan tinggi menuju apartemen tempat Kris hyung tinggal.

Sampai dipertigaan aku membelokan setir kearah kanan.

Semoga yang aku duga benar, kalau Jeonni tak bersalah, sehingga aku bisa datang tampa meninggalkannya.

Aku tak ingin mengulang kesalahan untuk kesekian kalinya.

Aku tak ingin mengulang kesalahan untuk kesekian kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAINKILLER • OSH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang