HUKUMAN

39 8 1
                                    


   Ketika bel pulang sekolah telah berbunyi, semua santri pun seketika  keluar kelas menuju asramanya masing-masing. Alfath, Riko, dan Jodi hanya bisa menggigit jari dan menelan ludahnya sendiri ketika melihat satu persatu teman sekelasnya menghilang meninggalkan kelas.

    Kini mereka harus menerima kenyataan untuk menjalankan hukuman Ustadz Imran yaitu membersihkan toilet kelas santriwan.

   Untunglah toilet kelas di pesantren ini joroknya tidak separah toilet di sekolah mereka dulu. 

   Mang Dodo selaku petugas kebersihan di pesantren selalu menjalankan amanahnya dengan baik. Tapi berhubung hari ini Mang Dodo izin, karena harus menemani istrinya yang lahiran. Alhasil mengakibatkan toilet kelas menjadi sedikit kotor.

"Mimpi apa gue semalem coba? Apes banget hari ini." Keluh Riko sambil mengepel lantai yang berada di luar pintu toilet.

"Yaelah Rik perasaan dari tadi Lo ngoceh terus jadi orang, syukuri napa itung-itung Lo ibadah." Ucap Jodi sambil berjalan memasuki salah satu toilet dengan membawa sikat lantai.

"Setuju bro, jalani aja kayak lagu yang liriknya, Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah." Ucap Alfath bernyanyi dengan suaranya yang sangat merdu.

      Allah SWT telah berfirman yang artinya: Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yamg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman (Qs. al-Imran:3)

   Bersyukurlah untuk masa-masa yang sulit, karena dari situlah awal dari sebuah ujian.
Bersyukurlah untuk setiap masalah yang kita perbuat karena dari situlah awal dari adanya tanggung jawab.

    Jika dengan bersyukur dapat mendatangkan kebaikan, mengapa kita sebagai manusia sering melupakan nikmat Allah SWT?  Bersyukurlah dalam keadaan apapun, karena di balik itu semua pasti ada  hikmahnya.

    Allah SWT telah berfirman yang artinya: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih(Q.S. Ibrahim:7)

"Halah Fath mulut Lo gampang ngomong, nah Lo sendiri dari tadi cuman numpang duduk doang. Gue pel juga muka Lo lama-lama." Gerutu Riko kesal kepada Alfath.

"Selow bro, jangan ngegas! Kayak gas kompor di warung Mpok Ayu aja Lo. Lagian gue kan dari tadi ngebantuin Lo pada." Ucap Alfath sembari  mengunyah permen karet.

"Bantuin apaan?" Tanya Jodi dan Riko yang langsung melirik kearah Alfath.

"Bantu do'a lah biar hukumannya cepet selesai." Jawab Alfath polos sembari meniup permen karet yang ada di mulutnya.

"ALFATHHHHH." Teriak Jodi dan Riko kesal.

"Punya solid kok gini amat sih?" Gumam Jodi sambil memasang ekspresi sedih.

"Sumpah Lo Fath ga solid banget sih." Gerutu Riko tak lupa memasang ekspresi sedih seperti Jodi.

"Yaelah lebay Lo pada, ya kira gue tega liat sahabat gue menderita." Ucap Alfath santai sambil berjalan mengambil alat pembersih kaca toilet.

"Eh ngomong-ngomong. Lo berdua  pada inget ga cewe yg tadi kesiangan?" Tanya Alfath sambil menyemprotkan cairan pembersih ke kaca toilet.

"Inget lah, emang kenapa?" Jawab Riko penasaran.

"Maksud Lo Sarah Fath?" Tanya Jodi sambil menunjukkan kepalanya dari dalam toilet.

"Ohhh gue tau, cewe cantik yang punya lesung dipipinya kan?" Tebak  Riko kepada Alfath.

PERIHAL SECERCAH RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang