(5)

2.9K 335 19
                                    

Beberapa bulan telah berlalu sejak Taehyung dan aku menyatakan janji di taman itu.


Taehyung kini sudah mulai bekerja di sebuah kedai kopi sebagai seorang Barista. Sulit untuk mendapat pekerjaan dengan status 'mantan narapidana' yang tertulis permanen di riwayat hidupnya. Syukurlah, pemilik kedai ini melihat kesungguhan Taehyung untuk bekerja dan memperbolehkannya untuk menjadi salah satu karyawannya.


Tak banyak orang yang tahu tentang asal-usul Taehyung dan kasus yang pernah ia hadapi. Sehingga aku rasa ini menjadi suatu kesempatan bagi Taehyung untuk memulihkan kesehatannya, terutama kesehatan mentalnya. Ia dapat menjalani kehidupannya dengan normal.


Sedangkan aku? Kini aku tengah menghadapi tahun ketigaku di Fakultas Kedokteran. Saat ini aku dihadapkan dengan pembuatan karya tulis ilmiah, sehingga aku menjadi sangat sibuk. Sibuk mempersiapkan bahan, berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing, dan mengikuti jadwal kuliah yang masih padat seperti biasanya. 


Akhir-akhir ini aku pulang cukup malam untuk belajar kelompok, sehingga wajar ketika aku sampai ke rumah, aku dapat menemukan Taehyung sudah terbaring nyenyak di atas tempat tidur. Wajahnya ketika tidur menyiratkan berbagai emosi, salah satunya ekspresi kelelahan.


Aku merasa kasihan dengannya. Dia pasti lelah setelah seharian bekerja dan aku tak berada disana untuk menyemangatinya. Aku hanya bisa bertemu dia saat pagi hari dan malam hari seperti ini. Saat pagi dan malam itu dalam kondisi dimana dia terlelap di tempat tidur.


Jujur, aku merasa bersalah sekarang.


Aku sudah berjanji untuk selalu berada di sampingnya namun nyatanya aku kesulitan dengan komitmen yang aku pegang.


Lantas, setelah mandi, berganti pakaian, dan night-routine dilakukan, aku segera beralih menuju sisi tempat tidur yang kosong. Ku rebahkan tubuhku di bawah selimut yang cukup tebal itu. Tubuhku kini memutar sedikit menghadap ke arah Taehyung. Aku dapat dengan jelas mengamati bagaimana pernapasannya yang stabil dan wajah ketika tidur yang masih terlihat sempurna bagiku. 


Sebuah senyuman tak terasa terlukiskan di bibirku.


Jari-jemariku tak tahan untuk menyusuri lekukan wajahnya yang indah itu, dari mulai dahi, mata, hidung, hingga sampai di bibirnya. Aku terdiam cukup lama mengamati wajahnya itu.


"Sudah selesai mengamati wajahku, sayang?"


Aku terkejut ketika tiba-tiba kedua kelopak matanya terbuka, menampilkan sorot mata tajam yang seakan-akan menusuk ke arahku. Senyumannya itu berubah menjadi sebuah serigaian.


"M-maaf, tae. Aku menganggumu, ya? Lanjutkan saja tidurnya." balasku dengan suara yang pelan. Ugh, Yejin! Jika suaramu pelan, bagaimana dia bisa mendengarmu?


Tiba-tiba, dia bergeser mendekati tubuhku hingga hampir tidak ada jarak yang tersisa. Kini, wajahku berhadapan dengan dadanya yang bidang itu. Dia kembali merentangkan lengan-lengan panjangnya itu dan menarikku ke dalam pelukannya.


"Tidak. Aku bisa lebih cepat tidur bila kau ada di sisiku."


Change | kim taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang