5

420 34 6
                                    

Di hari minggu sore dengan langit cerah berawan duduklah seorang gadis dengan kecantikan yang belum sempurna sendirian di taman dekat sungai menikmati pemandangan anak-anak kecil yang berlarian dengan teman-temannya.

Betapa beruntungnya anak-anak itu bisa memiliki teman yang banyak. Tidak seperti gadis tersebut yang hanya memiliki 1 teman saja yang tak lain adalah yoo jeongyeon, kakak kelasnya.

Penampilannya yang berubah terlalu drastis membuatnya terlihat tidak secantik ketika di smp. Baju biasa dengan penampilan ala kadarnya dan tak ada rutinitas kecantikan benar-benar membuatnya seperti gadis sma cupu pada umumnya.

"hai" ucap pria pendek yang kini di sebelahnya.

"chaeyoung? hai" ucapnya tersenyum agak canggung pada chaeyoung, karena baginya chaeyoung adalah orang asing sekalipun mereka pernah berkenalan.

Chaeyoung pov

Senyumanya benar-benar manis. Ahh kenapa denganku, dia hanya gadis aneh. Aku tidak mengerti dengan diriku.

"boleh aku duduk?" tanyaku.

"tentu" ucapnya sedikit gugup dan kini ia memandang lagi segerombolan anak-anak yang berlarian itu.

"kenapa kau tidak ikut berlarian saja?" tanyaku asal ceplos memecah keheningan.

"ne? haha aku bukan bocah chaeng. Aku sadar usia haha" ucapnya tertawa dan jantungku berdegup tidak beraturan "sebenarnya aku ingin seperti mereka, memiliki banyak teman. Tapi sayangnya aku sudah lupa caranya. Beruntung ada jeongyeon sunbae yang mau berteman denganku" sambungnya mencurahkan isi hatinya dan kini terlihat murung.

"oh sial, apa yang kau lakukan chaeng. Kau membuatnya sedih" batinku.

"apa yang membuatmu lupa caranya berteman?" tanyaku yang tidak hati-hati.

"aku rasa kamu bahkan tidak ingin mendengarnya" ucapnya yang semakin membuatku penasaran.

"mina, jika kamu teman jeongyeon hyung, maka kau temanku juga. Kau bisa bercerita apapun padaku" ucapku bermaksud membujuknya.

"kamu emang baik chaeng" ucapnya sudah santai lalu tersenyum padaku.

"maaf mina, aku tidak sebaik yang kamu kira. Bahkan aku termasuk satu dari sekian banyak orang yang menganggapmu aneh dan satu hal lagi, aku bahkan tak tertarik berkenalan denganmu dulu" batinku.

Mina pov

"jadi sebenernya, waktu SMP aku punya banyak temen. Aku pernah menyukai temanku, dia seorang pria SMA. Tapi sayangnya dia sudah punya kekasih. Kami berteman sudah cukup lama. Kita sama-sama orang luar. Kita sering ketemuan, hingga suatu hari dia datang padaku dan bercerita jika ia diputuskan kekasihnya dengan alasan pria itu sikapnya berubah pada kekasihnya. Aku juga tidak mengerti apa yang berubah karena kurasa dia sama saja sejak dulu" ucapku terus terang.

Flash back

Hari semakin berlalu, sejak bambam oppa putus dengan kekasihnya ia sering mengajakku jalan. Aku cukup senang karena aku memang menyukainya sejak lama.

"mina, ada sesuatu yang ingin ku bicarakan serius denganmu" ucapnya di sungai han dan dia menatapku serius "mina, aku mencintaimu. Aku sadar ternyata orang yang seharusnya kucintai adalah dirimu. Jadi maukah kamu menjadi kekasihku?" sambungnya sambil memegang kedua tanganku.

"t-tapi oppa aku takut jika difitnah telah menjadi orang ketiga dalam hubungan oppa dengan mantan oppa" ucapku.

"tenang mina, aku akan selalu membelamu apapun yang terjadi. Jadi apa jawabanmu?" tanyanya kembali.

"hmm, aku mau oppa. Aku juga mencintai oppa" jawabku dan kini ia memelukku.

Hari demi hari berlalu aku dan bambam oppa semakin dekat. Dia sering menjemputku baik akan pergi ke sekolah atau pulang ke rumah. Ketika weekend dan waktu senggang kita juga menyempatkan diri untuk berkencan. Hingga suatu hari terdapat foto kebersamaanku dengan bambam oppa yang tertempel di mading dengan judul 'most wanted, pelakor!!!'. Ketika aku mendekat seketika orang-orang yang sudah berkumpul didepan mading kini menatapku jijik.

The Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang