PART 10

1.5K 206 0
                                    

Karena laskar masih terliaht begitu gelap, dan tak ada cahaya yang mecoba untuk memasuki celan jendela, bahkan tak ada pula suara keramaian orang berbincang ataupun suara kendaraan yang melintas.

Mungkin, karena hari ini adalah hari libur, hari dimana setiap orang bermalas- malasan didalam rumah, menikmati secangkir coklat panas dengan roti manis diperapian yang menyala, ataupun disertai dengan suara televisi yang memperlihatkan kartun dipagi hari.

Namun, pemuda itu lebih memilih untuk terlelap dalam pelukan pria yang juga masih terpejam. Setelah semalam keduanya menangis bersama, dan juga menenangkan satu sama lain dengan runtutan kalimat dan juga sikap yang lembut, mereka memilih untuk tetidur dalam selimut yang sama, hingga tak ada lagi bayangan buruk ataupun suara gangguan yang masuk kedalam indera pendengaran Jungkook.

Dret

Dret

Taehyung mengerjap pelan ketika dirinya merasakan suara getaran ponsel yang berhenti entah sejak kapan. Dengan matanya yang masih menyipit, ia mencoba meraih ponsel itu takut Jungkook terbangun karenanya.

Taheyung segera bangkit setelah mendapatkan nama "Hoseok hyung" tertera pada layarnya. Dengan wajah khas bangun tidurnya itu, ia melangkahkan kakinya keluar dan duduk pada sofa.

"Eo, hyung" ucap Taehyung dengan suara yang sedikit serak.

"Mengenai bayanganmu—Daerah bersalju?"

"Ah yah—Ada apa memangnya?"

"Itu berarti Tromso? Kau tak mungkin melakukan perjalanan luar negeri dalam waktu dekat bukan?"

Taehyung mengerutkan keningnya ketika ia menyadari bahwa suara Hoseok terdengar begitu gelisah, membuatnya yakin bahwa Hoseok mendapatkan sebuah petunjuk mengenai bayangan hitam itu.

"Pamanmu—Kim Jisub—Pergi ke Oslo kemarin—Dan juga, kudengar anak buahnya melakukan perjalanan illegal melalui laut—Apa dia--?"

Taehyung tersentak dengan kabar yang didengarnya dipagi hari yang begitu gelap, tanpa Hoseok melanjutkan perkatannya pun, Taehyung mengerti. Ia kemudian mengusap wajahnya dengan gusar ketika Hoseok menyangka bahwa Kim Jisub lah yang perlu diwaspadai.

"Aku sedang menunggu penerbangan ke Tromso sekarang—Jangan pergi kemanapun—Lindungi juga Jungkook"

Hoseok memutuskan sambungan teleponnya, hingga sukses membuat Taehyung terdiam dengan tatapannya begitu kosong dan kembali mengusap wajahnya begitu gusar. Ia kembal menghela nafasnya yang terasa berat, namun ia kembali mengerutkan keningnya "Lindungi juga Jungkook".

"Apa hubungannya Jungkook dengan Paman Jisub?"

Dret

Dret

Taehyung kembali meraih ponselnya itu, hingga membuat keningnya berkerut ketika nomor itu disembunyikan. Ia kemudian menghela nafas dan mematikan ponsel itu dan melemparkannya ke sembarang.

Taehyung kemudian bangkit dan kembali melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar untuk memastikan pemuda itu masih tertidur begitu pulas.

Ia mengerutkan keningnya ketika mendapati Jungkook tengah duduk dengan pandangan yang terarah pada langit yang begitu gelap. Taehyung kembali melangkahkan kakinya hingga Jungkook mengalihkan pandangannya dengan mata yang membulat, memperlihatkan bahwa Jungkook begitu terkejut.

"Apa yang membuatmu melamun?' ucap Taehyung yang kemudian duduk ditepi kasur dan mendapatkan pelukan hangat dari Jungkook, cukup membuatnya terlonjak kaget karena hal itu.

Horizon In Tromso [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang