“ayo sini” ujar allerd membuat Agatha mengerut kan kening.
“aku gk bakal apa apain kamu kok, aku Cuma bantu kamu untuk gantiin perbanya” ujar allerd lagi, Agatha masih diam karena ragu.
“gk mau yaudah” allerd berdiri karena Agatha hanya diam menghiraukanya, tapi Agatha segera memegang tangan allerd.
“yaudah deh, mau” ujar Agatha pasrah, karena menunggu geva pulang juga terlalu lama. “tapi janji kak all gk bakal ngapa ngapain aku?”
“janji” ujar allerd datar, Agatha pun duduk di tepi ranjang diikuti allerd.
Agatha melepas kaos nya lalu menutup dadanya dengan kaos tersebut, allerd menghembuskan nafasnya pelan. Ia harus menahan nafsu karena sekarang surga berada di depan matanya.
Allerd membuka perban tersebut pelan pelan membuat Agatha sedikit merintih karena darah keringnya menempel sehingga menimbulkan rasa sakit. Allerd segera membuang perban tersebut lalu memakaikan salep di luka tersebut.
“akh..” rintih Agatha karena lukanya terasa sakit saat di beri salep, tubuhnya menggelinjang seiring rintihanya. Tapi allerd masih berekspresi datar.
Setelah memberi salep, luka tersebut di tutup perban yg baru. Setelah itu allerd berdiri dan meninggalkan Agatha tanpa berkata apapun. Agatha segera memakai kaosnya lalu menyusul allerd yg keluar.
Agatha mengetuk pintu kamar allerd dan terdengar perintah masuk dari allerd sehingga Agatha masuk.
“mau ngapain kesini?” Tanya allerd masih dengan menatap kea rah laptopnya.
“aku Cuma mau berterima kasih karena sudah mengganti perbanku” ujar Agatha dengan menutup pintu kamar allerd
“hm.. Sama sama." allerd berdiri dari duduknya lalu beralih ke beberapa computer yg berjejer rapi disebuah meja besar. Computer tersebut saling tersambung, ada sekitar 5 komputer yg biasa allerd gunakan untuk melacak dan meng hack.
Agatha diam dan matanya berkeliling ke seluruh penjuru, di sisi kanan ada meja besar dengan 5 komputer yg saling berhubungan sedangkan disisi kiri ada rak dengan buku yg berjajar disana. Tidak hanya buku sebenarnya ada berkas berkas kantor juga.
“kenapa masih disini? Butuh sesuatu?” Tanya allerd dengan mata yg masih terpaku ke computer.
“oh,, itu, aku bosan jadi.. boleh pinjem buku kak al?” Tanya Agatha gugup
“oh, ambil aja. Tapi jangan rusak tatanan bukunya”
“iya kak” Agatha pergi ke sisi kiri, ke tempat buku berjajaran. Agatha memilih dan asal mengambil buku. Ia menatap allerd, kenapa allerd tidak menganggapnya ada? Kan seharusnya mengajak berbicara atau bertanya sesuatu. Ini tidak, allerd masuk ke dunia nya sendiri dan mengabaikan Agatha.
Setelah mendapat buku, Agatha bersandar di rak dan mulai membuka bukunya yg berjudul PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Agatha jadi penasaran dengan isinya karena ia pernah mendengar tentang PTSD.
“kalo baca mendingan duduk disofa biar gk capek” ujar allerd, ia menggerakkan dagunya untuk menyuruh Agatha duduk disofa kamarnya. Agatha mengangguk, ia berjalan ke sofa dan duduk disana. Lalu ia mulai membaca halaman pertama di buku tersebut.
PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pasca trauma adalah sebuah kelainan dimana otak trus bereaksi dengan rasa takut dan gugup yg berlebihan setelah mengalami / menyaksikan kejadian yg mengerikan walaupun trauma asli sudah berakhir. Otak bisa bereaksi dengan tetap merespon secara berlebihan terhadap trauma berikutnya.
Orang orang yg menderita PTSD akan mengalami trauma tersebut dengan memiliki ingatan, kilas balik / mimpi buruk yg menganggu walaupun trauma tersebut terjadi di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Teen FictionAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...